JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakatnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menorehkan capaian gemilang. Hingga saat ini, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di seluruh pelosok Jawa Tengah telah berhasil melayani sebanyak 4.698.219 jiwa.
Angka fantastis ini tidak hanya menunjukkan skala program, tetapi juga komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendekatkan layanan kesehatan esensial kepada warganya. Dari jutaan jiwa yang terlayani, sebagian di antaranya mendapatkan pemeriksaan langsung melalui inisiatif inovatif Dokter Spesialis Keliling (Speling), sebuah program unggulan yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Keberhasilan ini disampaikan langsung oleh Ahmad Luthfi saat meninjau pelaksanaan Speling dan menyerahkan bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa di Kantor Desa Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, pada hari Selasa, 15 Juli 2025. “Sudah 4,6 juta masyarakat desa terlayani. Ini akan terus kita lakukan,” ujar Luthfi, dengan nada optimis.
- Baca Juga Manfaat Madu untuk Kecantikan Kulit
Pernyataan ini menegaskan bahwa program CKG, terutama melalui Speling, akan terus digulirkan untuk memastikan pemerataan akses kesehatan hingga ke wilayah pedesaan.
Luthfi menjelaskan lebih lanjut bahwa program Speling yang ia gagas memiliki keselarasan visi dengan kebijakan yang dicanangkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Inti dari keselarasan ini adalah pendekatan pelayanan kesehatan yang berbasis desa dan tanpa dipungut biaya.
Dengan demikian, warga tidak perlu lagi menempuh jarak jauh atau khawatir akan biaya untuk mendapatkan konsultasi medis. Program Speling secara khusus dirancang untuk menghadirkan dokter-dokter spesialis langsung ke tengah-tengah masyarakat, memangkas birokrasi dan hambatan geografis yang selama ini sering menjadi kendala bagi warga di pelosok.
Dokter Spesialis Keliling: Menjangkau Jantung Desa dengan Layanan Komprehensif
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah per 10 Juli 2025 menunjukkan efektivitas program Speling. Khusus program ini, telah terlaksana di 253 desa dengan total sasaran 25.164 jiwa. Angka ini mencerminkan jangkauan yang luas dan fokus pada komunitas yang paling membutuhkan. Jenis skrining kesehatan yang diberikan juga sangat komprehensif, mencakup berbagai penyakit krusial yang umum di masyarakat.
Pemeriksaan yang telah dilakukan meliputi:
Penyakit TBC: 5.790 orang telah menjalani skrining. Deteksi dini sangat penting untuk menekan angka penularan penyakit ini.
Deteksi Dini Kanker Serviks: 1.851 orang perempuan telah mendapatkan layanan ini. Ini adalah langkah proaktif yang vital dalam pencegahan kanker serviks.
ANC Ibu Hamil (Antenatal Care): 4.228 ibu hamil telah mendapatkan pemeriksaan, memastikan kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan.
Skrining Kesehatan Jiwa: 5.345 orang telah menjalani skrining. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperhatikan kesehatan mental masyarakat.
Pemeriksaan Tekanan Darah: 12.328 orang telah diperiksa, membantu mengidentifikasi dan mengelola risiko hipertensi.
Pemeriksaan Gula Darah: 11.534 orang telah dites, krusial untuk deteksi dini diabetes.
Deteksi Kanker Payudara (Sadanis): 1.700 orang perempuan telah mendapatkan pemeriksaan payudara klinis, mendukung upaya pencegahan kanker payudara.
Pemeriksaan Kusta: 497 orang telah menjalani pemeriksaan, sebuah langkah penting dalam eliminasi penyakit ini.
Menurut Luthfi, salah satu kekuatan utama program Speling adalah kemampuannya untuk tidak hanya melayani masyarakat di perkotaan, tetapi secara aktif menyebar ke desa-desa terpencil di seluruh Jawa Tengah. Dalam peninjauannya di Temanggung, Luthfi sempat berinteraksi langsung dengan masyarakat yang antusias mengikuti pengecekan kesehatan gratis tersebut. Suasana perbincangan yang hangat dan penuh canda terlihat jelas, mencerminkan kedekatan antara pemimpin daerah dengan warganya, serta tingginya antusiasme masyarakat terhadap program ini.
Dampak Nyata: Bantuan Keuangan dan Peningkatan Kualitas Hidup Desa
Selain meninjau pelaksanaan Speling, kunjungan Gubernur Luthfi ke Temanggung juga dimanfaatkan untuk menyerahkan berbagai bantuan penting kepada penerima manfaat. Bantuan ini menjadi pelengkap upaya peningkatan kesehatan, dengan fokus pada penguatan ekonomi dan infrastruktur desa, menunjukkan pendekatan holistik pemerintah provinsi dalam pembangunan.
Bantuan yang diserahkan meliputi:
Bantuan kepada 1 kelompok usaha bersama (KUBE): Beranggotakan 10 orang, KUBE ini menerima total nilai Rp20 juta. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di tingkat lokal.
Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD): Sebanyak 1 ton beras dibagikan kepada 100 Kepala Keluarga (KK), masing-masing menerima 10 kg. Ini adalah langkah mitigasi untuk memastikan ketahanan pangan masyarakat, terutama di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok.
Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo: Desa ini menerima dana senilai Rp180 juta. Bantuan ini dialokasikan untuk dua kebutuhan krusial: penyediaan sarana prasarana kesenian, yang akan mendukung pelestarian budaya lokal dan kegiatan komunitas, serta pembangunan penerangan jalan, yang akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga di malam hari.
“Kita juga berikan bantuan. Jadi ada bantuan Kube, bantuan untuk kelompok seni, bantuan cadangan beras. Termasuk dana desa sudah kita geser di wilayah Temanggung,” tandas Luthfi, menekankan komitmen pemerintah untuk mendistribusikan bantuan secara merata dan tepat sasaran. (Humas Jateng)
Secara keseluruhan, program Cek Kesehatan Gratis dan inisiatif Dokter Spesialis Keliling, yang didukung oleh berbagai bantuan keuangan, tidak hanya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, tetapi juga secara signifikan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup, ketahanan ekonomi, dan infrastruktur di desa-desa Jawa Tengah. Ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang masif dan berkelanjutan.