Hiburan

Festival Teluk Sulaiman: Hiburan Rakyat, Gairahkan Ekonomi

Festival Teluk Sulaiman: Hiburan Rakyat, Gairahkan Ekonomi
Festival Teluk Sulaiman: Hiburan Rakyat, Gairahkan Ekonomi

JAKARTA - Kemeriahan di Kampung Teluk Sulaiman, Kecamatan Biduk-Biduk, tidak hanya menjadi ajang hiburan semata. Festival Musik Pantai yang berlangsung di kawasan pesisir itu hadir sebagai wajah baru promosi pariwisata dan penggerak ekonomi kreatif. Di balik panggung megah dan riuh sorak penonton, tersembunyi harapan besar masyarakat lokal untuk masa depan yang lebih mandiri dan berdaya saing melalui potensi wisata dan budaya.

Lapangan Pos TNI AL Teluk Sulaiman berubah wajah menjadi pusat kegiatan yang menggeliat dua hari penuh. Ribuan mata tertuju ke arah panggung utama, di mana gemerlap cahaya lampu dan suara musik menyatu dengan suara debur ombak serta angin laut yang sejuk. Festival ini menghidupkan kembali denyut aktivitas sosial dan ekonomi warga setelah masa pandemi yang sempat membatasi ruang gerak sektor pariwisata.

Yang menarik, acara ini bukan sekadar pesta pantai biasa. Lebih dari itu, Festival Musik Pantai menjadi platform strategis untuk mengenalkan potensi wisata unggulan Berau, khususnya di kawasan pesisir, sekaligus mengangkat sektor ekonomi kreatif yang dimiliki masyarakat setempat.

Ruang Baru untuk Promosi Wisata dan Budaya

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Ilyas Natsir, menyampaikan bahwa festival ini merupakan bagian dari sinergi lintas pihak, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, hingga pelaku wisata. Tujuan utama tak lain adalah menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan, di mana semua pihak saling mendukung.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkenalkan lebih luas potensi wisata Kampung Teluk Sulaiman,” ujar Ilyas.

Menurutnya, posisi strategis Teluk Sulaiman yang berada di pesisir dengan lanskap alam yang memesona merupakan nilai jual yang harus terus dikembangkan. Pantai yang bersih, budaya lokal yang hidup, serta semangat gotong royong masyarakat menjadi kombinasi kuat dalam membangun daya tarik wisata baru.

Festival ini pun tidak digelar asal-asalan. Berbagai pertunjukan budaya tradisional, lomba tari kreasi, hingga fashion show lokal menjadi bagian dari upaya memperkenalkan identitas khas daerah. Dengan begitu, para pengunjung bukan hanya disuguhi hiburan, tapi juga diajak menyelami kekayaan budaya setempat.

UMKM dan Ekonomi Kreatif Jadi Motor Penggerak

Salah satu fokus utama dalam gelaran Festival Musik Pantai adalah memberikan ruang luas bagi pelaku UMKM dan industri kreatif lokal. Mulai dari kuliner khas pesisir, kerajinan tangan, hingga produk fesyen berbasis etnik Berau ditampilkan dalam bazar yang digelar di sekitar area festival.

Menurut Ilyas, partisipasi aktif pelaku UMKM menjadi bukti bahwa masyarakat tidak hanya berperan sebagai penonton, melainkan sebagai pelaku utama.

“Dengan kegiatan seperti ini, masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama yang mendapat manfaat langsung,” jelasnya.

Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah daerah untuk menjadikan event-event kebudayaan sebagai pendorong ekonomi rakyat. Festival serupa terbukti mampu memberikan dampak ekonomi dalam jangka pendek maupun panjang, baik dari sisi penjualan produk lokal maupun perluasan jaringan usaha.

Artis Lokal hingga Nasional Turut Meriahkan Acara

Malam puncak Festival Musik Pantai semakin semarak dengan kehadiran artis YouTube Rheyna Morena. Penyanyi yang tengah naik daun di jagat digital ini sukses menyedot perhatian para pengunjung. Penampilannya yang energik membawakan lagu-lagu populer seperti "Abang Sayang" menjadi momen yang tak terlupakan bagi penonton yang memenuhi lapangan.

Semangat warga untuk bertahan hingga larut malam, bahkan di bawah terpaan angin laut, menjadi bukti bahwa hiburan yang berkualitas tetap dinanti. Apalagi jika dikemas dalam nuansa lokal yang kuat dan menghadirkan suasana kebersamaan yang hangat.

Panggung untuk Kebangkitan Pasca Pandemi

Festival ini menjadi simbol kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif setelah terpuruk akibat pandemi. Kehadiran wisatawan dari berbagai daerah, termasuk dari luar provinsi, membawa angin segar bagi pelaku industri wisata dan pelaku usaha lokal.

Event ini juga mempertegas pentingnya konsistensi pemerintah daerah dalam menggelar agenda wisata tahunan. Dengan penjadwalan yang jelas dan promosi yang tepat, kampung-kampung wisata seperti Teluk Sulaiman bisa semakin dikenal secara nasional, bahkan menembus pasar wisata internasional.

“Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi kalender tetap pariwisata daerah,” tambah Ilyas dalam pernyataannya.

Menumbuhkan Optimisme Masyarakat Pesisir

Bagi warga Teluk Sulaiman, festival ini lebih dari sekadar hiburan. Ini adalah momen kebangkitan ekonomi, ajang silaturahmi, dan bukti nyata bahwa mereka juga bisa menjadi tuan rumah bagi wisatawan dari berbagai penjuru. Terlebih, banyak generasi muda lokal yang ikut terlibat dalam kepanitiaan, penampilan seni, hingga penjualan produk UMKM. Mereka belajar, berjejaring, dan membangun kepercayaan diri.

Dengan pendekatan yang inklusif seperti ini, pemerintah daerah Kabupaten Berau berhasil mengangkat potensi daerah bukan hanya sebagai destinasi wisata alam, tapi juga sebagai pusat perkembangan budaya, ekonomi kreatif, dan penguatan identitas lokal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index