JAKARTA - Liverpool tengah bersiap menghadapi musim panas 2025 dengan tantangan besar di sektor lini depan. Kepergian Darwin Nunez yang kian santer diberitakan meninggalkan Anfield menjadi isu krusial yang harus segera ditangani manajemen. Dalam situasi penuh spekulasi ini, Jean-Philippe Mateta dari Crystal Palace mencuat sebagai opsi yang dinilai paling memungkinkan direalisasikan oleh The Reds.
Dengan Darwin Nunez hampir dipastikan angkat kaki setelah dua musim membela Liverpool, klub harus bergerak cepat untuk mencari penyerang pengganti. Sejumlah nama sempat masuk daftar belanja, termasuk Alexander Isak dari Newcastle United dan Hugo Ekitike yang performanya bersinar. Namun, kenyataan di bursa transfer menunjukkan proses negosiasi untuk kedua nama tersebut tidak semudah kelihatannya.
Bandrol Alexander Isak yang menembus angka £150 juta membuat Liverpool berpikir ulang. Sementara Hugo Ekitike justru dikabarkan lebih dekat bergabung ke Newcastle ketimbang ke Anfield. Dalam kondisi seperti ini, opsi lain yang lebih rasional pun muncul, yakni Jean-Philippe Mateta dari Crystal Palace.
Meski bukan pemain yang banyak dibicarakan dalam pemberitaan transfer musim panas, Mateta berhasil membuktikan dirinya lewat performa yang konsisten. Selama dua musim terakhir, ia mengemas 36 gol di Premier League bersama Crystal Palace, prestasi yang tak bisa dianggap remeh.
Pemain berusia 28 tahun asal Prancis ini juga tengah diincar oleh Manchester United, rival berat Liverpool di Premier League. Hal ini menunjukkan kualitas Mateta sudah mulai mendapat pengakuan dari klub-klub papan atas Inggris.
Bagi Liverpool, sosok Mateta menawarkan keunggulan spesifik yang mungkin tidak dimiliki penyerang-penyerang incaran lain. Meski tak memiliki kecepatan atau gaya bermain flamboyan ala Alexander Isak, Mateta dikenal sebagai predator kotak penalti yang andal. Ia mengungguli banyak penyerang dalam duel udara, kuat secara fisik, serta aktif dalam melakukan pressing — karakteristik yang sangat sesuai dengan filosofi permainan Liverpool.
Kehadiran pelatih anyar Arne Slot juga menjadi faktor penentu. Slot dikenal memiliki kemampuan membentuk penyerang pekerja keras yang berkontribusi besar terhadap taktik kolektif tim. Dalam situasi ini, Mateta dinilai bisa menjadi figur penting yang mengisi kebutuhan spesifik Liverpool di lini depan.
Di sisi lain, situasi Crystal Palace saat ini sedang tidak stabil. Klub asal London tersebut berpotensi kehilangan dua pemain kunci sekaligus, yakni Eberechi Eze dan Marc Guehi. Jika skenario ini terjadi, Palace diperkirakan akan berusaha keras mempertahankan Mateta sebagai pilar utama mereka. Artinya, Liverpool harus bergerak cepat apabila ingin mengamankan jasa sang striker.
Selain kepergian Darwin Nunez, The Reds juga mengalami krisis penyerang akibat cedera tragis yang dialami Diogo Jota. Kini, Liverpool praktis hanya memiliki Cody Gakpo dan Mohamed Salah yang fit di lini serang. Namun, keduanya bukanlah penyerang tengah murni.
Dengan situasi tersebut, penambahan amunisi di lini depan bukan sekadar kebutuhan jangka panjang, melainkan kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi. Mateta dengan karakteristiknya dianggap bisa memberikan solusi praktis.
Jean-Philippe Mateta memang tidak memiliki status bintang seperti calon pemain mahal lainnya. Namun, pengalamannya di Premier League, catatan gol yang konsisten, serta harga transfer yang lebih realistis menjadikannya opsi logis bagi Liverpool yang berusaha menyeimbangkan kekuatan skuat dan neraca keuangan.
Selain aktivitas membeli pemain, Liverpool juga tengah mengatur komposisi tim, termasuk potensi pelepasan beberapa pemain yang tak lagi masuk dalam rencana Arne Slot. Oleh sebab itu, perekrutan Mateta dinilai akan memberikan stabilitas tambahan di sektor depan dengan risiko finansial yang lebih terkendali.
Para penggemar Liverpool tentu tidak asing dengan kebijakan transfer klub yang kerap merekrut pemain underrated, namun kemudian menjelma menjadi sosok kunci. Jean-Philippe Mateta berpotensi mengulangi kesuksesan serupa jika mendapatkan kesempatan.
Dengan pengelolaan manajemen yang hati-hati dan kejelian pelatih Arne Slot dalam mengasah potensi pemain, tidak menutup kemungkinan Mateta akan berkembang ke level yang lebih tinggi. Dalam sistem permainan intensitas tinggi Liverpool, Mateta bisa menjadi senjata mematikan, meski datang tanpa sorotan berlebih.
Jean-Philippe Mateta memang tidak akan datang membawa status glamour sebagai pengganti Darwin Nunez. Namun, justru dengan profilnya yang tenang dan efektif, Liverpool diyakini bisa mendapatkan tambahan kekuatan baru yang solid di lini serang.
Dalam situasi pasar transfer yang semakin kompetitif, opsi realistis seperti Mateta menjadi langkah yang masuk akal, terutama jika Liverpool ingin tetap kompetitif tanpa mengorbankan stabilitas finansial klub. Dengan keputusan cepat dan tepat, Mateta bisa menjadi kunci dari era baru Liverpool di bawah kepemimpinan Arne Slot.