JAKARTA - Memasuki pertengahan Juli 2025, PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di seluruh wilayah Indonesia. Perubahan harga ini diumumkan secara nasional dan berlaku mulai Minggu, 13 Juli 2025, dengan fluktuasi yang mencerminkan tren global harga minyak dunia serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Beberapa jenis BBM tercatat mengalami kenaikan, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamax Green 95. Kenaikan ini terjadi di hampir semua provinsi, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, hingga Kalimantan dan Papua. Sementara itu, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar masih tetap tidak berubah sejak dua tahun terakhir.
Penyesuaian Harga BBM, Apa Alasannya?
- Baca Juga Petani Berau Go Digital
Kebijakan penyesuaian harga BBM oleh Pertamina bukanlah keputusan sepihak, melainkan mempertimbangkan beberapa faktor. Di antaranya adalah pergerakan harga minyak mentah dunia, kurs rupiah terhadap dolar AS, serta situasi geopolitik dan permintaan global terhadap energi.
Selain itu, seperti disebutkan dalam laman resmi Pertamina, keputusan akhir juga berada di bawah pengawasan dan koordinasi dengan pemerintah. Dengan kata lain, meskipun BBM non-subsidi bisa berubah secara berkala, Pertamina tetap menjaga keterjangkauan dan pemerataan pasokan energi nasional.
Kenaikan BBM di Jawa Barat: 5 Jenis BBM Terdampak
Di Jawa Barat, tercatat lima jenis BBM yang mengalami kenaikan harga pada pertengahan Juli ini. Berikut rinciannya:
Pertamax: dari Rp12.100 menjadi Rp12.500 per liter
Pertamax Turbo: dari Rp13.050 menjadi Rp13.500 per liter
Pertamax Green 95: dari Rp12.800 menjadi Rp13.250 per liter
Dexlite: dari Rp12.740 menjadi Rp13.320 per liter
Pertamina Dex: dari Rp13.200 menjadi Rp13.650 per liter
Sementara itu, harga Pertalite tetap di Rp10.000 per liter dan Bio Solar di Rp6.800 per liter, tanpa perubahan sejak 2022.
Perbandingan Harga BBM di Beberapa Provinsi
Kenaikan harga BBM non-subsidi tidak terjadi seragam di seluruh provinsi. Beberapa daerah dengan Free Trade Zone (FTZ) seperti Batam dan Sabang memiliki harga yang lebih murah dibandingkan wilayah lainnya karena kebijakan khusus.
Contohnya di Batam (FTZ):
Pertamax: Rp12.000
Dexlite: Rp12.640
Sedangkan di DKI Jakarta:
Pertamax: Rp12.500
Dexlite: Rp13.320
Di Sumatera Barat dan Riau, harga Pertamax dan Dexlite juga lebih tinggi, mencapai Rp13.100 dan Rp13.900 per liter.
Harga BBM Se-Indonesia per 13 Juli 2025
Berikut beberapa harga BBM terbaru di beberapa wilayah (selengkapnya tersedia di mypertamina.id):
DKI Jakarta
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Pertamax Green 95: Rp13.250
Dexlite: Rp13.320
Pertamina Dex: Rp13.650
Sumatera Barat
Pertamax: Rp13.100
Pertamax Turbo: Rp14.100
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.250
Kalimantan Timur
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950
Papua
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Bali
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Dexlite: Rp13.320
Kisaran harga ini menunjukkan bahwa BBM non-subsidi umumnya berada di angka Rp12.500–Rp14.250 per liter, tergantung jenis dan wilayah.
Penyesuaian Harga BBM: Haruskah Khawatir?
Meskipun kenaikan harga BBM kerap memicu kekhawatiran inflasi dan tekanan ekonomi rumah tangga, Pertamina tetap menjaga agar kenaikan tidak memberatkan masyarakat, terutama dengan tidak mengubah harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar.
Konsistensi harga Pertalite di Rp10.000 dan Solar Rp6.800 per liter sejak 2022 menjadi bukti keberpihakan terhadap kelompok konsumen menengah ke bawah dan sektor transportasi umum.
Di sisi lain, fluktuasi harga BBM non-subsidi dianggap sebagai langkah adaptif terhadap dinamika global. Hal ini diharapkan bisa memperkuat daya saing energi nasional dan mendukung stabilitas pasokan dalam jangka panjang.
Cek Harga BBM secara Berkala
Untuk mengetahui update harga terbaru, masyarakat disarankan rutin memantau aplikasi atau situs MyPertamina. Harga BBM bisa berubah setiap bulan, tergantung keputusan korporasi dan dinamika pasar energi internasional.
Penting juga untuk mengecek harga per wilayah karena terdapat perbedaan berdasarkan lokasi SPBU, status FTZ, serta logistik distribusi BBM.
Kenaikan harga BBM pada Juli 2025 menjadi pengingat bahwa ketergantungan pada energi fosil masih menghadirkan tantangan dari sisi ekonomi dan geopolitik. Namun dengan transparansi informasi dan kontrol harga subsidi yang tetap dijaga, masyarakat tetap bisa merencanakan konsumsi BBM secara efisien. Tetap bijak memilih BBM sesuai kebutuhan kendaraan dan kemampuan finansial Anda.