Sembako

Harga Sembako di Sabang Stabil

Harga Sembako di Sabang Stabil
Harga Sembako di Sabang Stabil

JAKARTA - Kondisi harga kebutuhan pokok di Pasar Induk Kota Sabang menunjukkan tren stabil dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah komoditas utama seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, dan berbagai jenis kacang-kacangan tidak mengalami perubahan harga yang signifikan dibandingkan hari sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa distribusi dan pasokan barang masih berjalan lancar, di tengah fluktuasi harga bahan pokok yang kerap terjadi di berbagai daerah lainnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kota Sabang, M. Nasir, mengonfirmasi bahwa pihaknya terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok secara intensif. Menurutnya, hingga Rabu, 9 Juli 2025, kondisi harga di pasar masih berada dalam kategori wajar dan belum menunjukkan adanya gejolak.

“Harga kebutuhan pokok masih dalam kategori wajar dan tidak ada lonjakan berarti,” ujar M. Nasir.

Pemantauan yang dilakukan secara berkala ini mencakup berbagai komoditas pangan utama yang menjadi kebutuhan harian masyarakat. Untuk beras, misalnya, M. Nasir menyebutkan bahwa jenis beras medium seperti Cap Walet dan Cap Dua Merak masih dijual di kisaran harga Rp14.500 hingga Rp14.700 per kilogram. Sementara untuk beras premium Cap Yusima Mawar, harga tetap bertahan di Rp16.500 per kilogram, menandakan tidak adanya lonjakan permintaan maupun kendala distribusi yang bisa memicu kenaikan harga.

Kondisi serupa juga terlihat pada komoditas minyak goreng. Baik minyak goreng curah maupun produk Minyakita tercatat masih berada di harga Rp20.000 dan Rp18.000 per liter secara berurutan. Gula pasir curah pun dijual dengan harga tetap yaitu Rp20.000 per kilogram, tanpa ada indikasi penyesuaian harga dalam waktu dekat.

Untuk komoditas telur ayam ras, harga masih bertahan di Rp27.000 per kilogram, yang menurut pengamatan M. Nasir, berada dalam batas kewajaran dan belum menunjukkan gejala kenaikan akibat tekanan permintaan.

Stabilitas harga ini tidak hanya berlaku untuk bahan pangan utama, tetapi juga pada sejumlah komoditas pendukung seperti kacang kedelai impor, kacang tanah, kacang hijau, dan tepung terigu. Harga kacang kedelai impor saat ini berada di angka Rp17.000 per kilogram, sementara kacang tanah dan kacang hijau masing-masing dijual dengan harga Rp28.000 dan Rp27.000 per kilogram. Tepung terigu dijual di kisaran Rp12.000 per kilogram.

M. Nasir menegaskan bahwa stabilitas harga ini tidak terlepas dari dukungan penuh para pelaku usaha di lapangan serta kelancaran distribusi logistik dari luar daerah menuju Kota Sabang. Ia menambahkan, koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, distributor, dan pedagang menjadi faktor kunci dalam menjaga keterjangkauan harga bahan pokok di pasar.

“Distribusi barang berjalan lancar, dan koordinasi dengan pelaku usaha terus kita jaga agar pasokan tetap stabil,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah daerah melalui Disperindagkop UKM juga terus mengantisipasi potensi gangguan distribusi dan lonjakan harga akibat faktor eksternal, seperti cuaca buruk, keterlambatan pengiriman logistik, hingga perubahan kebijakan dari pusat. Langkah antisipatif dilakukan melalui penyediaan data stok harian, pengawasan langsung ke pasar, serta pengendalian pasokan pada komoditas yang berisiko tinggi mengalami fluktuasi harga.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aksi panic buying atau pembelian secara berlebihan, yang justru dapat memicu gangguan stabilitas harga di tingkat konsumen. Pemerintah memastikan bahwa seluruh kebutuhan pokok tersedia dalam jumlah yang cukup, dan akan terus melakukan intervensi jika ditemukan indikasi lonjakan permintaan yang tidak wajar.

“Kami imbau masyarakat tetap tenang, dan tidak melakukan pembelian berlebihan. Pemerintah akan terus menjaga ketersediaan bahan pokok dan mengawal agar harga tetap stabil di pasar,” jelas M. Nasir.

Kondisi stabil ini juga menjadi sinyal positif menjelang potensi kenaikan konsumsi masyarakat di semester kedua 2025. Seiring dengan aktivitas ekonomi yang terus meningkat, pemerintah daerah diharapkan tetap sigap menjaga keseimbangan antara permintaan dan pasokan agar harga kebutuhan pokok tidak mengalami lonjakan yang merugikan masyarakat.

Dengan situasi seperti ini, Pemerintah Kota Sabang melalui Disperindagkop UKM menunjukkan komitmen nyata dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian harga bahan pokok, serta membangun komunikasi aktif dengan pelaku usaha. Harapannya, stabilitas ini dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang, terutama saat menghadapi momen-momen seperti tahun ajaran baru, perayaan keagamaan, atau musim paceklik, yang biasanya memengaruhi fluktuasi harga.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index