JAKARTA - Bagi sebagian orang, warisan seorang atlet ditentukan bukan hanya oleh prestasinya di lapangan, tetapi juga oleh perilakunya di luar arena. Namun bagi Matt Brown, mantan petarung UFC, penilaian itu tidak berlaku dalam kasus Jon Jones. Terlepas dari kontroversi yang menyelimuti kehidupan pribadi Jones, Brown tetap teguh pada pendiriannya: Jon Jones akan dikenang sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah UFC.
Jon Jones bukanlah nama asing dalam dunia pertarungan bebas. Ia dikenal sebagai salah satu atlet paling dominan dalam sejarah Ultimate Fighting Championship. Dengan gelar juara di kelas berat ringan yang dipertahankannya berkali-kali, dan kemudian keberhasilannya menyabet sabuk juara kelas berat, Jones telah menuliskan prestasi yang sulit disamai.
Langkah besarnya berpindah ke kelas berat sempat dianggap penuh risiko. Namun pada laga debutnya di divisi tersebut, ia berhasil menaklukkan Ciryl Gane melalui submission dan langsung merebut gelar juara. Keberhasilan ini mempertegas status Jones sebagai petarung serba bisa yang sanggup beradaptasi dengan level tantangan yang lebih tinggi.
Prestasi tersebut membuat namanya kembali meroket dan menjadi bahan perbincangan di kalangan pencinta UFC. Sayangnya, di balik pencapaian luar biasa itu, Jon Jones juga dikenal dengan berbagai insiden hukum dan kontroversi yang mencoreng citranya. Beberapa pihak pun mulai mempertanyakan apakah rekam jejak buruknya di luar oktagon dapat mempengaruhi cara publik mengingat warisan pertarungannya.
Menanggapi keraguan itu, Matt Brown justru memberikan pembelaan keras terhadap Jones. Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan Jon Jones dalam arena sudah cukup untuk mengukuhkan namanya sebagai petarung terbaik yang pernah ada. Kontroversi pribadi, menurut Brown, seharusnya tidak menjadi tolok ukur dalam menilai pencapaian atlet di bidang yang mereka geluti.
"Kami akan tetap mengenangnya sebagai yang terhebat yang pernah ada," ujar Brown dalam sebuah wawancara. Ia menyadari bahwa Jones memang memiliki banyak 'omong kosong' dalam kehidupannya, tetapi hal itu tidak mengurangi nilai prestasinya di dalam oktagon.
"Semua omong kosong itu, itulah yang saya kira akan dibicarakan oleh para penggemar beratnya, itulah yang akan mereka bicarakan," lanjut Brown. "Lihatlah, dia bertarung di dalam arena untuk hiburan kita dan dia melakukannya pada level tertinggi yang pernah disaksikan di planet ini."
Meskipun tidak membenarkan tindakan buruk Jones di luar ring, Brown juga menyoroti bahwa masyarakat kerap memberi porsi lebih besar pada sisi negatif ketimbang menghargai dedikasi atlet dalam bidangnya. "Tidak ada yang mengatakan ‘itu keren, terserah, lupakan saja’. Tapi apakah kita benar-benar peduli?" katanya. "Ada jutaan orang di luar sana yang melakukan hal buruk sepanjang waktu."
Bagi Brown, yang lebih penting adalah pencapaian Jones dalam mengalahkan lawan-lawan terbaik di dunia. "Dia melakukan hal buruk itu dan terus mengalahkan para pemain terbaik dunia," jelasnya. "Jadi saya tidak membenarkan apa yang dia lakukan atau apa pun, tetapi saya menyebut nama Jon Jones dari mulut saya karena pertarungannya."
Lebih jauh, Brown menyatakan bahwa persepsinya terhadap Jon Jones tetap fokus pada aksi dan performa di dalam arena. "Hanya itu yang ingin saya bicarakan dengannya," tegasnya. "Saya hanya berbicara tentang diri saya sendiri, orang lain mungkin memiliki pendapat yang berbeda, namun saya tidak akan mengubah apa yang saya ingat tentang dirinya berdasarkan omong kosong itu."
Menurutnya, hal-hal negatif yang terjadi di luar arena tidak relevan ketika seseorang membicarakan kualitas seorang petarung. "Yang saya ingat hanyalah apa yang saya lihat di TV. Hanya itu yang saya pedulikan," lanjut Brown. "Apa itu omong kosong lainnya, pada dasarnya tidak relevan."
Penegasan dari Brown mengandung makna yang dalam: bahwa dalam olahraga yang keras dan berisiko tinggi seperti MMA, fokus seharusnya tetap pada profesionalisme di arena, bukan urusan pribadi yang meski penting, namun berada di luar konteks pertarungan.
"Menurut pendapat saya, ia harus dikenang atas apa yang ia lakukan di dalam arena dan omong kosong di luar, adalah hal yang sama sekali terpisah dan tidak relevan," pungkasnya.
Terlepas dari pendapat publik, Jon Jones terus menarik perhatian dengan segala keputusannya. Baru-baru ini, setelah secara resmi mengumumkan pensiun, Jones justru mengisyaratkan kemungkinan comeback dengan menyatakan dirinya telah masuk kembali ke dalam "testing pool"—langkah awal bagi petarung yang ingin kembali bertanding di bawah regulasi USADA (Badan Anti-Doping Amerika Serikat).
Belum ada konfirmasi lebih lanjut apakah ini akan benar-benar menjadi tanda kembalinya Jones ke oktagon. Namun, seperti biasa, nama Jon Jones tetap berhasil membuat dunia MMA terus menoleh padanya.
Dalam dunia olahraga, reputasi seorang atlet memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan pribadinya. Namun, kasus Jon Jones menunjukkan bahwa publik—terutama sesama atlet—masih mampu memisahkan antara performa profesional dan catatan personal. Selama prestasi dan dedikasi yang ditunjukkan di dalam arena tak terbantahkan, warisan seorang juara seperti Jon Jones akan tetap dikenang sebagai legenda UFC, apa pun kontroversi yang membuntutinya.