SAHAM

Penjualan Saham JCTC Sorot Strategi Finansial Jewett Cameron

Penjualan Saham JCTC Sorot Strategi Finansial Jewett Cameron
Penjualan Saham JCTC Sorot Strategi Finansial Jewett Cameron

JAKARTA - Jewett Cameron Trading Co. Ltd. (NASDAQ: JCTC), perusahaan mikro-cap dengan valuasi pasar sekitar $13,4 juta, menjadi sorotan pasar keuangan menyusul aksi penjualan sebagian saham oleh salah satu pemegang saham utamanya, Oregon Community Foundation. Meskipun nilai transaksi relatif kecil, langkah ini memicu perhatian para investor, terutama di tengah laporan keuangan terbaru yang mencerminkan tantangan signifikan bagi perusahaan.

Langkah penjualan saham ini terjadi dalam dua transaksi terpisah. Berdasarkan dokumen Form 4 yang diajukan ke Securities and Exchange Commission (SEC), yayasan nirlaba tersebut menjual 3.765 saham dengan harga $3,7266 per lembar saham. Kemudian, pada 7 Juli 2025, dilakukan penjualan lanjutan sebanyak 1.000 saham dengan harga $3,7685 per saham. Total dari kedua transaksi ini bernilai sekitar $17.799.

Meski demikian, Oregon Community Foundation tetap memegang 911.780 saham JCTC, atau sekitar 10% kepemilikan, mencerminkan bahwa keputusan penjualan ini tidak serta-merta menunjukkan pelepasan posisi strategis, melainkan kemungkinan bentuk manajemen portofolio atau diversifikasi risiko.

Performa Saham dan Valuasi: Antara Undervalued dan Fundamental Lemah

Dari sudut pandang valuasi, JCTC saat ini diperdagangkan dengan rasio Harga terhadap Buku (Price-to-Book Ratio) sebesar 0,56x, berdasarkan analisis InvestingPro. Angka ini dianggap menarik dan menunjukkan bahwa saham ini mungkin undervalued atau diperdagangkan di bawah nilai bukunya.

Namun, valuasi yang menarik saja tidak cukup. Investor perlu mencermati dinamika laporan keuangan yang dirilis perusahaan baru-baru ini.

Pada kuartal kedua tahun fiskal 2025, Jewett-Cameron Trading Co. Ltd. mencatat kerugian bersih sebesar $600.000, atau $0,16 per saham, yang merupakan penurunan tajam dibandingkan laba bersih $500.000 pada periode yang sama tahun lalu. Ini menjadi salah satu alasan mengapa pasar dan investor kini mengawasi lebih cermat langkah perusahaan ke depan.

Pendapatan Naik, Margin Turun, dan Cash Flow Melemah

Meski mengalami kerugian bersih, perusahaan mencatat peningkatan pendapatan sebesar 11%, dari sebelumnya menjadi $9,1 juta. Namun demikian, kabar baik ini dibayangi oleh penurunan margin kotor dari 25,1% menjadi hanya 20,1%, menunjukkan adanya tekanan pada struktur biaya atau harga jual.

Selain itu, posisi cadangan kas perusahaan juga mengalami penyusutan signifikan, dari sebelumnya $1,1 juta menjadi hanya $400.000. Ketahanan likuiditas jangka pendek masih relatif baik berkat rasio lancar (current ratio) sebesar 5,84, namun tren penurunan kas menjadi sinyal waspada bagi manajemen dan investor.

Respon Strategis Perusahaan: Efisiensi dan Diversifikasi Rantai Pasok

Menanggapi tantangan tersebut, manajemen Jewett Cameron mulai melakukan langkah-langkah efisiensi dan perombakan operasional. Salah satu tindakan yang telah diambil adalah pengurangan tenaga kerja sebesar 20%, serta integrasi teknologi otomatisasi dalam operasi gudang mereka. Langkah ini dimaksudkan untuk memangkas beban operasional dan meningkatkan produktivitas secara menyeluruh.

Di sisi lain, perusahaan juga memperluas jaringan manufakturnya ke luar negeri, termasuk dengan menambahkan Indonesia sebagai salah satu titik produksi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk mitigasi terhadap risiko tarif global, terutama dalam konteks ketegangan dagang yang meningkat.

CEO Jewett-Cameron, Chad Summers, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan rantai pasok dan menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham melalui inisiatif strategis tersebut.

“Kami berusaha memperkuat resilien operasional dan meningkatkan nilai bagi para pemegang saham melalui strategi diversifikasi dan efisiensi operasional,” ujar Summers dalam keterangannya.

Arah ke Depan: Masih Perlu Waktu untuk Pulih

Dengan kondisi keuangan yang menantang, investor kini memandang JCTC dengan hati-hati. Kinerja pendapatan yang tumbuh memberikan sedikit harapan, namun tantangan dari sisi margin keuntungan dan cash flow menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan bisnis dalam jangka menengah.

Meskipun langkah-langkah efisiensi telah dijalankan, seperti otomatisasi dan pemangkasan tenaga kerja, hasil dari strategi tersebut belum sepenuhnya terlihat dalam laporan keuangan saat ini.

Bagi investor jangka panjang, Jewett Cameron tetap menarik berkat valuasinya yang rendah dan peran aktif manajemen dalam mengelola risiko. Namun, tantangan jangka pendek seperti penurunan margin dan menipisnya cadangan kas tetap menjadi risiko utama yang perlu diawasi.

Langkah Oregon Community Foundation menjual sebagian sahamnya di Jewett Cameron mungkin tidak memiliki dampak langsung besar terhadap kendali perusahaan, namun menjadi refleksi dari kehati-hatian investor besar terhadap kondisi perusahaan saat ini. Di sisi lain, manajemen Jewett Cameron menunjukkan komitmen untuk beradaptasi dan memperbaiki performa keuangan melalui efisiensi dan ekspansi internasional.

Apakah langkah-langkah ini cukup untuk membalikkan kinerja keuangan dalam kuartal mendatang? Waktu akan menjadi penentunya. Namun satu hal pasti, dalam lanskap bisnis mikro-cap seperti Jewett Cameron, setiap strategi kecil bisa memberikan dampak besar dalam jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index