KORPORASI

Astra dan Grup Bank Mandiri Bersaing Tawarkan Obligasi Korporasi

Astra dan Grup Bank Mandiri Bersaing Tawarkan Obligasi Korporasi
Astra dan Grup Bank Mandiri Bersaing Tawarkan Obligasi Korporasi

JAKARTA - Di tengah kondisi pasar yang menunjukkan pemulihan stabil, para pelaku usaha dari kalangan konglomerasi besar kembali meramaikan pasar obligasi korporasi. Kali ini, giliran dua grup raksasa nasional—Grup Astra dan Grup Bank Mandiri—yang memutuskan untuk bersaing secara langsung dalam menawarkan instrumen utang jangka menengah kepada para investor. Keduanya berupaya menghimpun dana yang jika digabungkan nilainya mencapai Rp2,5 triliun, sebuah angka yang cukup besar untuk menandai optimisme emiten terhadap daya serap pasar terhadap surat utang korporasi.

Persaingan dua konglomerasi ini tidak hanya menarik dari sisi nilai emisi, tetapi juga dari struktur seri dan tenor obligasi yang ditawarkan. Masing-masing memiliki karakteristik yang bisa menarik segmen investor yang berbeda, tergantung pada strategi portofolio dan toleransi risiko masing-masing.

Astra Tawarkan Obligasi Hampir Rp1 Triliun

Dari kubu Grup Astra, penerbitan dilakukan oleh anak usaha mereka di sektor pembiayaan, yakni PT Astra Sedaya Finance. Perusahaan ini resmi meluncurkan Obligasi Berkelanjutan VII Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2025, dengan nilai total emisi mencapai Rp999,98 miliar.

Astra Sedaya Finance selama ini dikenal sebagai perusahaan pembiayaan yang kuat dalam portofolio otomotif, terutama karena memiliki afiliasi langsung dengan jaringan distribusi kendaraan dari Astra Group. Kinerja keuangannya yang solid dan rekam jejak pelunasan kewajiban finansial yang baik membuat obligasi dari entitas ini biasanya masuk radar para investor institusional maupun ritel yang mencari imbal hasil stabil.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) per Senin, 7 Juli 2025, obligasi ini terdiri dari beberapa seri, masing-masing dengan tenor dan tingkat bunga yang berbeda. Ini memberi fleksibilitas bagi investor dalam memilih seri mana yang paling cocok dengan horizon investasi mereka.

Mandiri Sekuritas Terbitkan Obligasi Multi-Entitas

Sementara itu, dari sisi Grup Bank Mandiri, strategi penggalangan dana dilakukan melalui beberapa entitas anak perusahaan. Pendekatan multi-penerbit ini tampak dirancang untuk menyasar kebutuhan pendanaan beragam di dalam grup, sekaligus menjaring basis investor yang lebih luas. Total emisi obligasi dari Grup Mandiri mencapai nilai yang signifikan, melengkapi total gabungan penerbitan dari kedua grup yang menyentuh angka Rp2,5 triliun.

Meski tidak disebutkan secara rinci dalam satu entitas utama seperti Astra Sedaya Finance, Grup Mandiri memiliki sejumlah anak usaha di sektor pembiayaan dan jasa keuangan non-bank yang aktif menerbitkan surat utang. Sebagian di antaranya kerap memanfaatkan momentum pasar seperti saat ini—dengan suku bunga yang relatif stabil dan permintaan pasar obligasi yang kembali meningkat—untuk mengoptimalkan struktur permodalan.

Seri Mana yang Paling Menarik?

Pertanyaan besar yang muncul dari situasi ini adalah: mana seri obligasi yang paling menarik? Jawabannya, tentu sangat bergantung pada preferensi masing-masing investor.

Jika mengacu pada historis dan kekuatan brand, Astra Sedaya Finance memiliki reputasi tinggi sebagai entitas pembiayaan yang dikelola secara prudent. Obligasi yang mereka tawarkan umumnya memiliki peringkat kredit yang cukup tinggi, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kemampuan bayar jangka panjang perusahaan. Selain itu, dukungan dari induk usaha—Grup Astra—memberikan nilai tambah dalam hal persepsi stabilitas bisnis.

Di sisi lain, penerbitan oleh entitas-entitas dalam Grup Mandiri juga tak kalah menarik. Anak-anak usaha dari bank BUMN terbesar ini memiliki portofolio pembiayaan yang terdiversifikasi dan terkoneksi erat dengan aktivitas sektor riil nasional. Dengan dukungan jaringan Bank Mandiri yang luas, obligasi dari grup ini kerap dianggap sebagai instrumen yang relatif aman, terutama untuk investor yang mengejar imbal hasil menengah dengan risiko moderat.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah struktur kupon, jatuh tempo, dan frekuensi pembayaran bunga. Obligasi dengan tenor pendek misalnya, lebih cocok bagi investor yang menghindari risiko jangka panjang, sementara tenor lebih panjang biasanya menawarkan kupon lebih tinggi untuk mengompensasi risiko waktu.

Momentum Positif Pasar Surat Utang

Masuknya dua grup besar ini ke pasar obligasi menunjukkan adanya keyakinan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menghimpun dana lewat instrumen utang. Stabilitas ekonomi domestik, inflasi yang terjaga, serta sikap Bank Indonesia yang relatif akomodatif terhadap pasar keuangan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi aktivitas penerbitan surat utang.

Permintaan terhadap obligasi korporasi juga mengalami peningkatan, terutama dari investor institusi seperti reksa dana, asuransi, dan dana pensiun yang tengah mencari alternatif aset berpendapatan tetap yang lebih menguntungkan dibandingkan deposito perbankan.

Prospek Jangka Menengah dan Dampak pada Likuiditas Pasar

Keputusan Grup Astra dan Grup Bank Mandiri untuk menerbitkan obligasi secara bersamaan juga diyakini akan memberi efek domino terhadap pasar obligasi korporasi ke depan. Langkah ini bisa mendorong lebih banyak emiten untuk mengikuti jejak mereka, sehingga memperkaya pilihan instrumen investasi di pasar domestik.

Bagi investor, kehadiran surat utang dari perusahaan-perusahaan dengan fundamental kuat akan meningkatkan likuiditas di pasar sekunder. Obligasi dari nama-nama besar cenderung lebih aktif diperdagangkan, dan hal ini memberikan keuntungan tambahan bagi investor yang ingin keluar dari posisi sebelum jatuh tempo.

Dengan nilai penerbitan gabungan mencapai Rp2,5 triliun, langkah Grup Astra dan Grup Mandiri untuk meluncurkan obligasi korporasi tidak hanya mencerminkan kebutuhan pendanaan perusahaan, tetapi juga menggambarkan kondisi pasar keuangan yang mulai kembali bergairah. Pilihan seri obligasi yang beragam dari masing-masing grup menawarkan peluang bagi investor untuk menyusun strategi portofolio yang optimal.

Baik Astra Sedaya Finance maupun entitas-entitas dalam Grup Mandiri memberikan nilai tawar masing-masing dalam hal stabilitas, prospek bisnis, dan imbal hasil. Dalam situasi ini, investor diuntungkan dengan banyaknya pilihan, tinggal menyesuaikan dengan preferensi risiko dan tujuan keuangan jangka menengah hingga panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index