JAKARTA - Kalimantan Barat kini menjadi tuan rumah festival kuliner bertajuk Taste of Thai & Friends, sebuah perhelatan yang menghadirkan ragam masakan khas Thailand sekaligus memperkenalkan berbagai sajian populer dari berbagai penjuru Asia. Digelar di Gaia Bumi Raya City, tepatnya di area terbuka D’Terrace lantai 1, festival ini menawarkan pengalaman kuliner yang kaya dan beragam bagi para pengunjung, sekaligus menjadi ruang interaksi yang menyenangkan bagi para pecinta makanan.

Festival kuliner ini menandai pertama kalinya Kalbar menggelar event khusus dengan tema masakan Thailand. Namun, keunikan festival ini tak hanya pada sajian otentik Thailand, melainkan juga keberagaman hidangan yang disajikan oleh lebih dari 30 tenant kuliner, baik yang menyediakan menu halal maupun non-halal. Mulai dari street food Thailand yang autentik hingga sajian kekinian yang tengah viral di kalangan masyarakat, semuanya dapat ditemukan di sini.

Konsep acara ini merupakan hasil kolaborasi dengan Jangkrik Kuliner, yang selama ini dikenal sebagai salah satu penggerak perkembangan dunia kuliner di daerah. Asiong Lie, Owner Jangkrik Kuliner, menjelaskan bahwa festival ini tidak hanya bertujuan mengenalkan cita rasa Thailand, tetapi juga menciptakan ruang interaksi yang asyik dan edukatif bagi para pengunjung.

“Kami ingin event ini menjadi momentum untuk memperkenalkan makanan Thailand sekaligus membangun komunitas pecinta kuliner yang bisa terus berkembang. Harapannya, festival dengan tema berbeda bisa menjadi agenda rutin yang dinanti masyarakat,” ungkap Asiong usai acara pembukaan di Gaia Bumi Raya City.

Salah satu tenant yang menarik perhatian adalah Rak Thai, yang unik karena dikelola langsung oleh warga asli Thailand yang kini tinggal di Indonesia. Dengan resep turun-temurun dari keluarga, Rak Thai menghadirkan menu-menu otentik seperti Pad Thai, Tom Yum, dan Thai Tea. Keaslian rasa menjadi keunggulan utama tenant ini, sehingga pengunjung tidak hanya puas menikmati makanannya, tapi juga bisa berinteraksi langsung dengan sang pemilik yang ramah.

“Karena owner-nya orang Thailand asli, cita rasa makanan yang disajikan sangat autentik dan otentik. Bahkan pengunjung bisa ngobrol dan berfoto bersama, karena beliau sangat ramah,” tambah Asiong.

Tak hanya sajian khas Thailand, festival ini juga memanjakan pengunjung dengan berbagai menu yang tengah viral di kalangan muda. Misalnya Milop Dessert yang sedang naik daun, serta hidangan favorit dari berbagai daerah seperti Mie Balap Wain Medan, Oyster Bakar, Gohyong Menteng, dan bebek panggang khas Peckingduck. Variasi yang luas ini memastikan setiap pengunjung dapat menemukan hidangan yang sesuai dengan selera mereka.

Festival ini sangat terbuka untuk berbagai kalangan, termasuk keluarga dan komunitas pecinta kuliner dengan berbagai pilihan harga yang masih terjangkau, mulai dari Rp35.000 hingga Rp100.000. Menariknya, sebagian besar bahan baku pokok seperti telur, sayur, dan minyak disuplai oleh UMKM lokal, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap produk dalam negeri.

“Kami sangat mengedepankan produk lokal. Meskipun kuliner yang kami angkat berskala internasional, bahan dasar yang kami gunakan berasal dari produsen lokal. Ini adalah komitmen kami untuk mendukung ekonomi daerah,” tegas Asiong.

Dari sisi transaksi, penyelenggara telah memfasilitasi sistem pembayaran digital melalui QRIS di hampir semua tenant, yang memudahkan pengunjung melakukan pembayaran tanpa kontak fisik. Meski begitu, opsi pembayaran tunai juga tetap disediakan untuk para pengunjung yang belum terbiasa dengan metode digital, sehingga semua kalangan dapat nyaman menikmati festival ini.

Menurut Karina, Public Relations Gaia Bumi Raya City, festival kuliner ini merupakan bagian dari komitmen manajemen untuk memberikan pengalaman baru dan menarik bagi masyarakat Kalbar. “Event ini bukan sekadar soal makanan, tapi juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk berkumpul, berinteraksi, dan merasakan kehangatan budaya kuliner yang kami hadirkan,” jelasnya.

Dengan suasana yang menggabungkan keindahan taman terbuka, hidangan autentik, dan interaksi langsung dengan para koki, Taste of Thai & Friends menjadi salah satu agenda kuliner yang paling ditunggu tahun ini di Kalimantan Barat. Pengalaman unik ini menghadirkan suasana yang berbeda dari festival kuliner biasa, membuat pengunjung betah berlama-lama.

Selain tenant-tenant makanan Asia, festival ini juga menghadirkan magnet tersendiri berupa kehadiran Seblak Mamang Rafael, sosok yang sudah dikenal luas di dunia kuliner pedas. Mamang Rafael sendiri turut meracik dan menghidangkan seblaknya secara langsung di lokasi, memberikan sensasi dan pengalaman yang berbeda bagi pengunjung.

“Saya selalu ikut langsung saat jualan di event seperti ini. Bagi saya, bukan hanya soal menjual seblak, tapi juga soal memberikan suasana dan pengalaman menikmati makanan langsung dari tangan saya,” ujar Rafael, sambil menyapa dan melayani pengunjung yang rela antre demi seblaknya.

Kehadiran Mamang Rafael dengan gaya ceplas-ceplos dan racikan bumbu khasnya membuat booth ini selalu ramai. Pengunjung tidak hanya datang untuk menikmati rasa pedas dan lezat seblak, tapi juga untuk merasakan interaksi langsung dengan sang pembuat.

Keseluruhan konsep festival Taste of Thai & Friends ini memperlihatkan bagaimana kuliner bisa menjadi jembatan budaya yang menghubungkan masyarakat dengan tradisi dan inovasi rasa dari berbagai belahan Asia. Selain mengobati kerinduan akan makanan khas Thailand, festival ini juga membuka kesempatan bagi pelaku UMKM dan pelaku bisnis kuliner lokal untuk bersaing dan berinovasi di pasar yang lebih luas.

Melalui festival ini, Kalimantan Barat tidak hanya mendapatkan hiburan dan kenikmatan kuliner, tetapi juga semakin menguatkan posisinya sebagai destinasi kuliner yang berkembang dan kaya ragam cita rasa. Apalagi dengan harga yang terjangkau dan penyajian yang berkualitas, festival ini memberikan nilai lebih bagi masyarakat luas untuk lebih mengenal dan mencintai keberagaman rasa.

Dengan rangkaian acara yang dirancang menarik dan berbagai tenant yang beragam, Taste of Thai & Friends di Gaia Bumi Raya City bukan sekadar festival makanan, tapi juga sebuah perayaan budaya dan kreativitas kuliner yang layak untuk terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan yang dinantikan di Kalimantan Barat.