Pofil

Profil Singkat Evan Dimas

Profil Singkat Evan Dimas
Profil Singkat Evan Dimas

JAKARTA - Nama Evan Dimas pernah menjadi salah satu simbol kebangkitan sepak bola Indonesia. Sebagai gelandang bertalenta yang tampil cemerlang di level timnas usia muda, Evan mencuri perhatian publik lewat teknik bermainnya yang matang, visi permainan yang brilian, dan kepemimpinan di lapangan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, sorotan itu mulai meredup. Nama yang dahulu akrab disebut di berbagai pemberitaan kini terdengar semakin jarang.

Meski demikian, bagi pencinta sepak bola Tanah Air, Evan Dimas tetaplah sosok yang penting untuk dikenang. Tak hanya karena prestasinya bersama Timnas Indonesia, tapi juga karena kisah perjuangannya sebagai pesepakbola muda yang merangkak dari bawah, penuh semangat, dan tetap tegar meski kariernya tak selalu mulus.

Dari Surabaya ke Panggung Nasional

Evan Dimas Darmono lahir di Surabaya. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan kecintaan besar terhadap sepak bola. Kiprahnya dimulai dari klub-klub sepak bola usia dini di Surabaya, seperti SSB Sasana Bakti, Mitra Surabaya, dan Surabaya Muda. Bakatnya yang menonjol sejak dini membuka jalan menuju tim remaja Persebaya pada tahun 2010.

Di Persebaya, Evan mulai mencatatkan diri sebagai salah satu pemain muda yang menjanjikan. Kariernya berlanjut hingga menembus skuad utama Persebaya Surabaya (ISL) dan memperkuat klub-klub besar nasional. Nama Evan Dimas kemudian semakin dikenal luas saat ia tampil menonjol bersama tim nasional Indonesia kelompok usia.

Dalam buku Official Book: Timnas U-19 Garuda Jaya, Evan disebut sebagai salah satu tulang punggung skuad Garuda Jaya. Ia dikenal sebagai gelandang tengah yang tenang, cerdas, dan mampu mengatur tempo permainan.

Potret Singkat: Profil Evan Dimas

Berikut ini adalah beberapa informasi penting terkait latar belakang Evan Dimas:

Nama lengkap: Evan Dimas Darmono

Tempat lahir: Surabaya

Posisi bermain: Gelandang tengah

Aktris favorit: Ida Ayu Kadek Devie

Nama orang tua: Condro Darmono dan Ana

Karier awal: SSB Sasana Bakti Surabaya, Mitra Surabaya, Surabaya Muda

Karier klub profesional: Persebaya 1927, Persebaya Surabaya (ISL), dan klub-klub papan atas lainnya

Yang menarik, pada tahun 2008 Evan pernah mengikuti seleksi program SAD Uruguay yang digagas oleh PSSI. Sayangnya, ia gagal lolos. Penolakan itu bukan hanya karena kelengkapan administrasi, tetapi juga karena dinilai belum sesuai dengan kriteria tim pemandu bakat saat itu. Namun kegagalan tersebut tidak menghentikan langkahnya.

Menggapai Impian: Dari Indonesia ke Eropa

Tidak banyak pesepakbola muda Indonesia yang mendapat kesempatan menginjakkan kaki di lapangan latihan elite Eropa. Evan termasuk yang langka. Ia sempat menjalani pelatihan di Spanyol bersama sejumlah pemain muda Indonesia di fasilitas milik FC Barcelona. Kesempatan ini datang sebagai bagian dari program pengembangan talenta muda yang waktu itu tengah digalakkan.

Selain itu, Evan juga sempat menjadi bagian dari Nike Academy, sebuah program global yang mengumpulkan pesepakbola muda terbaik dari berbagai negara. Di sinilah ia menunjukkan bahwa dirinya memiliki kualitas di atas rata-rata, dan mampu bersaing di panggung internasional.

Cedera dan Ketatnya Kompetisi

Namun seperti halnya banyak atlet profesional, perjalanan karier Evan tidak selamanya mulus. Setelah beberapa tahun bersinar, terutama di level timnas, ia mulai menghadapi tantangan yang lebih besar: cedera dan ketatnya persaingan dengan pemain-pemain muda lainnya.

Cedera parah yang dialaminya membuat performa Evan menurun dan kehilangan tempat sebagai pemain utama, baik di klub maupun di tim nasional. Meskipun semangatnya tetap menyala, realitas kompetisi profesional tak bisa dihindari. Saat pemain-pemain baru bermunculan dengan kekuatan fisik dan daya jelajah tinggi, Evan harus berjuang lebih keras untuk bisa kembali ke bentuk permainan terbaiknya.

Meski begitu, nama Evan Dimas tetap hidup di benak para penggemar sepak bola. Ia menjadi inspirasi banyak pemain muda dan disebut sebagai ikon kebangkitan Timnas U-19 pada masanya.

Lebih dari Sekadar Statistik

Evan mungkin bukan lagi menjadi andalan timnas saat ini. Namun jejaknya di dunia sepak bola Indonesia tak bisa dihapus begitu saja. Ia adalah simbol dari kerja keras, semangat tak menyerah, dan dedikasi terhadap olahraga yang ia cintai. Jumlah pertandingan, gol, atau assist memang penting. Tetapi keberhasilan Evan juga tercermin dari dampak yang ia berikan bagi perkembangan sepak bola muda Indonesia.

Harapan dan Warisan

Kisah Evan Dimas menjadi pengingat bahwa setiap atlet memiliki masanya. Ada kalanya mereka bersinar terang, dan ada kalanya mereka harus mundur sementara waktu untuk menemukan kembali ritme mereka. Namun pencapaian dan perjalanan yang telah ia tempuh tetap layak diapresiasi.

Kini, meski namanya tak lagi sering menghiasi berita utama, Evan tetap dikenang sebagai pemain yang pernah mengangkat derajat timnas usia muda Indonesia ke level yang lebih tinggi. Penggemar berharap ia terus berkarya di dunia sepak bola, entah sebagai pemain, pelatih, mentor, atau pembina generasi muda.

Warisan Evan Dimas adalah bukti bahwa sepak bola bukan hanya soal hasil akhir, tapi juga tentang cerita di balik perjuangan, semangat pantang menyerah, dan inspirasi yang mampu ditularkan kepada generasi berikutnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index