cara menulis daftar pustaka dari jurnal online

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal Online dan Contohnya

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal Online dan Contohnya
cara menulis daftar pustaka dari jurnal online

JAKARTA - Cara menulis daftar pustaka dari jurnal online penting dipahami terutama bagi yang sering membuat karya ilmiah seperti artikel atau jurnal. 

Karya ilmiah biasanya menjadi tugas bagi mahasiswa untuk melaporkan hasil penelitian yang telah dilakukan. 

Dalam penulisan karya ilmiah, ada etika dan teknik yang wajib diikuti, salah satunya adalah mencantumkan daftar pustaka di bagian akhir tulisan.

Daftar pustaka sendiri adalah kumpulan referensi yang digunakan penulis sebagai sumber dalam menyusun karya ilmiah tersebut. 

Keberadaan daftar pustaka sangat penting karena berfungsi sebagai bentuk penghargaan terhadap karya orang lain sekaligus menghindari tuduhan plagiarisme. 

Namun, penulisan daftar pustaka memiliki aturan khusus yang bisa terasa rumit bagi sebagian orang.

Oleh karena itu, penting untuk mempelajari cara menulis daftar pustaka dari jurnal online dan berbagai sumber lain agar karya tulis yang dibuat menjadi lebih baik dan sesuai standar ilmiah. 

Dengan memahami tata cara ini, proses pembuatan karya ilmiah akan lebih lancar dan terstruktur.

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal Online

Berikut ini adalah panduan cara menulis daftar pustaka dari jurnal online dengan tepat dan sesuai kaidah penulisan ilmiah.

Menulis daftar pustaka dari jurnal online dimulai dengan beberapa langkah penting sebagai berikut:

  • Pertama, periksa kembali semua informasi dari jurnal yang akan digunakan. Pastikan data yang diperlukan sudah lengkap dan sesuai untuk keperluan daftar pustaka.
  • Kedua, fokus pada penulisan nama penulis dan tahun publikasi. Kedua hal ini wajib dicantumkan agar referensi yang dibuat menjadi akurat dan tidak terlewatkan.
  • Ketiga, catat dengan benar judul jurnal yang dipakai sebagai referensi supaya tidak terjadi kesalahan dalam penulisan judul.
  • Keempat, berikan informasi lengkap mengenai jurnal tersebut, termasuk DOI atau URL yang valid agar sumber dapat diakses dan diverifikasi dengan mudah.

Menurut sumber dari kompas.com, daftar pustaka dari jurnal online atau e-journal harus memuat: nama penulis, tahun terbit, judul artikel, judul jurnal yang dicetak miring, volume dan nomor terbit, halaman, alamat web atau DOI, serta tanggal akses jurnal.

Format lengkap daftar pustaka dari jurnal online adalah:

Nama penulis. (tahun). Judul artikel. Judul jurnal. Volume, nomor halaman. Alamat web. DOI. Tanggal akses jurnal.

Contoh:

Pamungkas, B. (2023). Perilaku Kucing Berdasarkan Warna Bulu. Jurnal Biologi 325(17), 128. https://www.jurnalbio.com/content/325/17/128 Diakses 19 Juni 2023.

Jika jurnal online tidak memiliki volume dan nomor halaman, daftar pustaka tetap dapat ditulis dengan format jurnal online tanpa mencantumkan volume dan nomor halaman.

Namun, jika jurnal masih dalam tahap penerbitan dan belum memiliki nomor halaman, tulis keterangan “Epub sebelum dicetak” sebagai pengganti volume, terbitan, dan nomor halaman.

Tentang Daftar Pustaka

Saat membuat karya ilmiah, sangat penting bagi penulis untuk mengutip sumber dengan tepat agar integritas karyanya tetap terjaga. Oleh sebab itu, menyusun daftar pustaka menjadi bagian wajib dalam penulisan karya ilmiah.

Daftar pustaka merupakan kumpulan buku atau sumber lain yang dijadikan rujukan dalam pembuatan karya ilmiah. Istilah lain yang sering digunakan untuk daftar pustaka antara lain sumber pustaka, pranala, rujukan, atau referensi.

Biasanya, daftar pustaka diletakkan pada halaman terakhir karya ilmiah. Keberadaan daftar pustaka memberikan sejumlah keuntungan bagi penulis karya tersebut.

Salah satu manfaatnya adalah sebagai tanda bahwa karya yang disusun didasarkan pada data yang valid dan bukan hasil manipulasi. 

Selain itu, daftar pustaka juga memenuhi standar etika dalam penulisan ilmiah dan berfungsi sebagai bentuk penghargaan kepada penulis atau peneliti yang sumbernya digunakan.

Menyertakan daftar pustaka juga menunjukkan dukungan terhadap gagasan dari penulis sebelumnya.

Tujuan Penulisan Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka bukan hanya memberikan manfaat, tetapi juga memiliki tujuan tertentu yang harus dipahami. Berikut adalah beberapa tujuan utama dalam menyusun daftar pustaka.

Memperkuat hasil penelitian

Salah satu alasan penting dalam menulis daftar pustaka adalah untuk menunjukkan bahwa penelitian dan data yang disajikan dalam karya tulis benar-benar berdasarkan fakta dan bukan rekayasa. 

Dengan mencantumkan daftar pustaka, karya ilmiah akan menjadi lebih kokoh karena mengacu pada sumber yang jelas dan terpercaya. Oleh sebab itu, keberadaan daftar pustaka sangatlah penting untuk meningkatkan kredibilitas tulisan. 

Karya ilmiah dengan referensi yang jelas akan lebih dihargai dibandingkan dengan tulisan yang tidak menyertakan sumber terpercaya.

Mencegah tuduhan plagiasi

Tujuan lain dari menulis daftar pustaka adalah untuk menghindari tuduhan plagiasi terhadap karya yang dibuat. Saat menyusun karya ilmiah, sudah pasti ada pemikiran atau hasil penelitian dari orang lain yang dikutip. 

Pemikiran dan hasil penelitian tersebut memperkuat tulisan dan memberikan nilai tambah. Namun, memberikan kredit yang tepat kepada pemilik ide atau penelitian tersebut adalah hal yang wajib dilakukan. 

Jika tidak, penggunaan pemikiran orang lain tanpa pengakuan bisa dianggap sebagai plagiasi. Maka dari itu, penulis harus sangat teliti dalam mencantumkan sumber-sumber yang digunakan dalam karya tulisnya.

Sebagai bentuk penghargaan terhadap penulis lain

Membuat karya ilmiah bukan perkara mudah karena melalui proses panjang dan berbagai tahap agar menghasilkan tulisan berkualitas. Ide-ide yang dituangkan oleh penulis tentu tidak muncul begitu saja. 

Oleh karena itu, memberikan kredit melalui daftar pustaka menjadi cara menghargai usaha dan pemikiran penulis sebelumnya. 

Menuliskan daftar pustaka juga menunjukkan bahwa penulis menghormati dan menyetujui ide serta hasil penelitian yang telah dibuat oleh penulis lain dengan mengutip karya mereka secara tepat.

Membantu penulis lain

Dalam bidang ilmu pengetahuan, penelitian selalu mengalami pembaruan karena munculnya peneliti baru yang mengembangkan ide dan temuan baru yang kemudian dituangkan dalam karya ilmiah. 

Para peneliti tersebut wajib mengutip hasil penelitian sebelumnya agar tulisannya memiliki kredibilitas. Dalam proses pencarian sumber, daftar pustaka dari karya ilmiah lain akan sangat memudahkan. 

Daftar pustaka ini menjadi panduan bagi penulis maupun pembaca untuk menemukan referensi yang tepat dalam menyusun karya tulis secara baik dan benar.

Dengan memahami pentingnya penulisan daftar pustaka dari penjelasan tersebut, sekarang jelas bahwa mencantumkan referensi merupakan bagian krusial dalam penulisan karya ilmiah. 

Meski terkadang proses ini terasa rumit karena harus mengelola banyak sumber, tidak perlu khawatir karena tersedia berbagai buku panduan yang membahas teknik penulisan karya ilmiah dengan lengkap.

Teknik Penulisan Daftar Pustaka secara Umum

Penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber perlu mengikuti urutan, teknik, dan keterangan yang berbeda-beda. Namun, secara umum ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka.

Bagaimana cara dan urutan penulisan daftar pustaka secara umum? Berikut penjelasannya:

Nama penulis

Langkah pertama dalam menulis daftar pustaka adalah mencantumkan nama penulis. Nama tersebut ditulis dengan nama belakang terlebih dahulu, kemudian diikuti nama depan atau inisialnya. 

Nama belakang dan depan dipisahkan dengan tanda koma (,), dan gelar penulis tidak perlu dicantumkan. Misalnya, jika nama penulis adalah Dewi Lestari, maka yang ditulis adalah Lestari, Dewi.

Jika sumber memiliki dua atau lebih penulis, hanya nama penulis pertama yang dibalik urutannya, sementara penulis selanjutnya ditulis secara normal. 

Antara penulis pertama dan kedua dipisahkan dengan kata “dan”, sedangkan untuk penulis ketiga dan seterusnya cukup menggunakan tanda titik (.). Contohnya:

Lestari, Dewi dan Andrea Hirata.

Lestari, Dewi. Andrea Hirata dan Marta Susilo.

Apabila sumber tersebut memiliki lebih dari tiga penulis, cukup tuliskan nama penulis pertama saja dan tambahkan singkatan “dkk” di akhir.

Tahun terbit

Langkah kedua adalah menulis tahun terbit sumber referensi. Tahun ini ditulis di dalam tanda kurung. Contohnya:

Lestari, Dewi. (2006).

Judul buku

Judul buku yang menjadi sumber referensi harus ditulis secara lengkap tanpa ada yang dikurangi atau ditambahkan. Penulisan judul ini wajib menggunakan huruf miring atau italic agar sesuai dengan kaidah penulisan daftar pustaka.

Contoh: Lestari, Dewi (2006). Aroma Karsa.

Tempat terbit

Setelah menuliskan judul buku, selanjutnya cantumkan juga tempat terbit buku tersebut. Informasi ini dituliskan diikuti dengan tanda titik dua (:) untuk memisahkan dengan data berikutnya.

Contoh: Lestari, Dewi (2006). Aroma Karsa. Yogyakarta:

Nama penerbit

Langkah berikutnya adalah menuliskan nama penerbit dari buku yang dijadikan sumber referensi dalam karya ilmiah. Informasi ini wajib dicantumkan agar daftar pustaka menjadi lengkap dan sesuai dengan standar.

Contoh: Lestari, Dewi (2006). Aroma Karsa. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Kelima elemen tersebut sangat penting dan harus ada ketika kamu membuat daftar pustaka, terutama jika sumber yang digunakan adalah buku cetak.

Perhatikan Ini ketika Menulis Daftar Pustaka

Selain kelima unsur utama yang harus ada dalam penulisan daftar pustaka secara umum, ada beberapa hal tambahan yang mungkin muncul saat kamu membuat daftar pustaka. 

Hal-hal ini perlu diperhatikan karena kadang informasi dalam sumber yang digunakan tidak selalu lengkap atau ada keterangan tambahan yang bisa membingungkan. Berikut beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat menyusun daftar pustaka:

Angka dalam nama penulis

Saat mengambil referensi dari buku luar negeri, kamu mungkin akan menemukan nama penulis yang disertai angka, seperti George III atau angka lain yang melekat pada nama tersebut. 

Jika menemukan kasus seperti ini, angka tersebut harus tetap ditulis setelah nama penulis, dan nama penulis tetap dibalik seperti biasa sesuai aturan penulisan daftar pustaka.

Contoh: Anderson, Michael., III.

Sumber tanpa nama penulis

Kadang saat mengutip dari jurnal, buku, atau sumber lain, tidak tercantum nama penulis yang jelas. Hal ini bisa membuat bingung karena urutan penulisan daftar pustaka biasanya diawali dengan nama penulis. 

Namun jika tidak ada nama penulis, cukup cantumkan judul buku atau sumber tersebut, tahun terbit, serta tempat terbit saja.

Contoh: American Oxford Dictionary. (2009). Heatherton, Australia.

Beberapa sumber dengan penulis yang sama

Dalam penyusunan karya ilmiah, seringkali ditemukan beberapa sumber yang berasal dari penulis yang sama. Misalnya, Abdul Chaer yang dikenal dengan banyak karya tentang linguistik dan sering dijadikan referensi. 

Jika kamu menggunakan lebih dari satu buku dari penulis yang sama, maka penulisan daftar pustaka harus diurutkan berdasarkan tahun terbit, mulai dari yang paling awal.

Contoh:

Chaer, Abdul. (2012). Linguistik Umum (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

Chaer, Abdul. (2018). Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Buku yang diterbitkan oleh institusi atau organisasi

Dalam menyusun karya ilmiah, kamu mungkin akan memakai referensi dari buku yang diterbitkan oleh sebuah lembaga atau organisasi tertentu. 

Jika menggunakan sumber seperti ini, yang perlu kamu tulis dalam daftar pustaka adalah nama organisasi sebagai penulis, diikuti dengan nama organisasi yang bertanggung jawab di bagian akhir.

Buku dengan edisi tertentu

Beberapa buku diterbitkan berulang kali karena banyak diminati dan laku di pasaran. Biasanya edisi terbaru dari buku tersebut memuat informasi yang sudah diperbarui atau revisi dari penulis. 

Saat menuliskan daftar pustaka untuk buku edisi tertentu, susunannya adalah nama penulis yang dibalik, tahun terbit, judul buku lengkap beserta edisinya, tempat terbit, dan nama penerbit.

Contoh:

Chaer, Abdul. (2012). Linguistik Umum (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

Buku yang diedit oleh editor

Jika kamu mengutip dari buku yang diedit atau dikurasi oleh seorang editor, daftar pustaka harus mencantumkan nama editor dengan singkatan (Eds). Setelah itu diikuti oleh tahun terbit, judul buku, tempat terbit, dan nama penerbit.

Contoh:

Friedman, S. & Wachs, T.D. (Eds). (1999). Measuring environment across the lifespan. Washington, D.C.: American Psychological Association.

Sumber dari buku berseri

Selain buku dengan edisi khusus, ada juga buku yang diterbitkan dalam bentuk seri. 

Jika kamu mengambil referensi dari buku berseri, penulisan daftar pustaka dilakukan dengan urutan yang sama seperti biasanya, namun setelah judul buku perlu ditambahkan informasi mengenai seri buku tersebut.

Contoh:

Friedman, S. & Wachs, T.D. (Eds). (1999). Measuring environment across the lifespan (judul buku). Series in affective science (nama seri buku). Washington, D.C.: American Psychological Association.

Sumber dari EBook

Penulisan daftar pustaka untuk sumber EBook hampir sama dengan cara menulis daftar pustaka dari buku cetak, hanya saja di bagian akhir perlu ditambahkan informasi mengenai nama database atau alamat URL dari sumber tersebut.

Contoh:

Dinar Andari. (2019). Manajemen Keperawatan Berbasis Kearifan Lokal. https://manajemen-keperawatan-berbasis-kearifan-lokal (menyertakan link) diakses pada 19 Agustus 2020 (informasi tanggal akses).

Buku terjemahan

Untuk buku terjemahan, penulisan daftar pustaka harus mencantumkan nama penulis asli, tahun terbit, judul buku, inisial dan nama penerjemah, serta tempat terbit dan penerbit buku terjemahan.

Contoh:

Doe, John. (2006). Sistem Informasi dan Komunikasi. (M. Harianto, Terjemahan). Jakarta: Gramedia.

Perlu diketahui, karya tulis ilmiah tidak hanya terbatas pada hasil penelitian saja. Saat ini, artikel ilmiah juga dibuat sebagai dokumen administratif yang akan berguna di kemudian hari. 

Misalnya, dokumen yang harus disusun oleh guru saat melakukan observasi selama proses mengajar.

Sebagai penutup, memahami cara menulis daftar pustaka dari jurnal online penting agar referensi ilmiahmu tertata rapi dan mudah dilacak oleh pembaca.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index