BYD

BYD Seagull Tembus 1 Juta Unit, Siap Ekspansi ke Eropa

BYD Seagull Tembus 1 Juta Unit, Siap Ekspansi ke Eropa
BYD Seagull Tembus 1 Juta Unit, Siap Ekspansi ke Eropa

JAKARTA - Keberhasilan luar biasa diraih BYD lewat model hatchback murah andalannya, Seagull, yang resmi menembus angka produksi 1 juta unit hanya dalam waktu sedikit lebih dari dua tahun sejak diperkenalkan pada April 2023. Pencapaian ini menegaskan posisi Seagull sebagai salah satu produk BYD dengan pertumbuhan penjualan tercepat, tidak hanya di pasar domestik China tetapi juga di pasar internasional, termasuk Eropa yang baru saja dibidik pabrikan.

Angka produksi 1 juta unit ini diumumkan BYD dalam acara media yang digelar awal pekan ini. Berdasarkan data resmi yang dikutip dari Carnewschina pada Selasa, 1 Juni 2025, BYD menyebutkan bahwa keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam ekspansi mereka di pasar mobil listrik murah secara global.

“Satu juta pengguna kini menjadi bagian dari kisah Seagull,” tulis BYD.

Seagull sendiri mencatatkan performa impresif di pasar domestik. Selama Mei 2025, penjualannya mencapai 60.131 unit hanya dalam sebulan, menempatkannya di posisi kedua sebagai mobil terlaris di China, hanya kalah dari Geely Xinguan. Dari total tersebut, sebanyak 29.026 unit merupakan unit ekspor, menandakan potensi besar Seagull di pasar internasional.

Model yang ditawarkan dengan harga sangat kompetitif ini dijual di rentang 63.800 yuan hingga 82.800 yuan atau setara dengan Rp 140 juta sampai Rp 180 juta. Harga yang terjangkau menjadi salah satu kunci utama kesuksesan Seagull, apalagi di tengah meningkatnya permintaan kendaraan listrik berharga ekonomis di China.

Selain itu, BYD juga mengoptimalkan berbagai insentif untuk menarik minat konsumen. Konsumen di China, misalnya, dapat menikmati subsidi tukar-tambah pemerintah sebesar 20.000 yuan serta potongan harga langsung dari BYD senilai 4.000 yuan. Tidak hanya itu, BYD juga menawarkan skema pembiayaan menarik berupa cicilan tanpa uang muka dan bunga 0%. Kebijakan ini terbukti mendongkrak minat pembeli dan mempercepat penyerapan pasar.

Dari segi performa, BYD Seagull mengandalkan baterai LFP 30 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 305 km berdasarkan standar pengujian CLTC. Motor listrik yang dipasang di Seagull memiliki tenaga sebesar 55 kW, memungkinkan akselerasi 0-50 km/jam hanya dalam 4,9 detik. Kombinasi antara daya jelajah memadai dan akselerasi responsif menjadi keunggulan tersendiri yang menjawab kebutuhan mobilitas di kawasan perkotaan.

BYD juga menyiapkan langkah ekspansi agresif ke luar China. Salah satu langkah penting adalah peluncuran Seagull di 15 negara Eropa pada Juni 2025 dengan nama Dolphin Surf. Harga yang ditawarkan untuk pasar Eropa mulai dari 22.990 euro atau sekitar Rp 440 juta. Menariknya, versi Eropa hadir dengan bodi yang lebih panjang 210 mm dibanding versi China, serta motor listrik dengan output sedikit lebih besar, meskipun masih menggunakan baterai yang sama.

Langkah BYD masuk ke pasar Eropa menunjukkan keyakinan mereka akan potensi besar segmen mobil listrik murah di benua tersebut. Tren elektrifikasi yang semakin pesat di Eropa membuat kehadiran model dengan harga terjangkau seperti Dolphin Surf menjadi solusi yang relevan, baik untuk konsumen individu maupun perusahaan fleet kendaraan listrik.

Hingga 31 Mei 2025, total penjualan global Seagull tercatat sebanyak 992.637 unit, dan dipastikan telah melampaui angka 1 juta unit pada minggu pertama Juni. Penjualan periode Januari hingga Mei 2025 saja mencapai 233.126 unit, mengalami lonjakan sebesar 50% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam periode ini, Seagull menempati posisi ketiga mobil terlaris di China, hanya kalah dari Geely dan Wuling.

Capaian ini menegaskan bahwa strategi BYD memproduksi mobil listrik murah dengan teknologi kompetitif telah berhasil menjawab kebutuhan pasar. Tidak hanya konsumen individu di China yang antusias, tetapi juga pasar global yang semakin terbuka dengan solusi mobilitas ramah lingkungan berbiaya terjangkau.

Para analis menilai bahwa keberhasilan Seagull mencerminkan tren baru di industri otomotif, yaitu permintaan yang kuat pada kendaraan listrik di kelas entry-level. Ini menjadi momentum penting bagi BYD untuk memperkuat penetrasi global sekaligus memperluas pangsa pasar di luar China.

Pencapaian 1 juta unit produksi dalam waktu relatif singkat juga menjadi sinyal bagi kompetitor bahwa segmen mobil listrik murah bukan sekadar ceruk, melainkan pasar yang potensial mendatangkan volume penjualan signifikan. BYD sendiri diperkirakan akan semakin agresif merambah negara-negara lain dengan potensi elektrifikasi tinggi, terutama di Asia Tenggara dan Amerika Selatan.

Keberhasilan Seagull bukan hanya menguntungkan bagi BYD, tetapi juga mempertegas posisi China sebagai pusat produksi kendaraan listrik dunia. Dengan teknologi baterai LFP yang efisien, biaya produksi terjangkau, serta dukungan kebijakan pemerintah, industri kendaraan listrik China diproyeksikan akan terus tumbuh dan menantang dominasi produsen otomotif dari negara lain.

Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan kendaraan ramah lingkungan, mobil seperti BYD Seagull diyakini akan semakin diminati. Pengalaman BYD dalam menggabungkan teknologi mumpuni dengan harga kompetitif menjadi resep utama dalam memenangkan persaingan di era elektrifikasi kendaraan global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index