ARTIS

HUT Bhayangkara ke-79: Hiburan Meriah di Monas dengan Deretan Artis Top

HUT Bhayangkara ke-79: Hiburan Meriah di Monas dengan Deretan Artis Top
HUT Bhayangkara ke-79: Hiburan Meriah di Monas dengan Deretan Artis Top

JAKARTA – Lapangan Monas kembali menjadi pusat perhatian masyarakat dalam perayaan puncak Hari Bhayangkara ke-79. Selain deretan atraksi militer dan upacara kenegaraan, aparat kepolisian juga memasukkan unsur hiburan massal dalam acara yang digelar. Tepatnya lewat rangkaian konser kolosal yang menyuguhkan kolaborasi artis papan atas serta komunitas lokal, acara bertema “pesta rakyat” ini menegaskan komitmen Polri untuk memperkuat hubungan emosional antara institusi dan masyarakat.

Hiburan Massal: Panggung Temu Kangen dengan Publik

Dalam kesempatan ini, Polri menghadirkan sederet musisi dan figur publik termasuk Padi Reborn, Iwan Fals & Band, Om Lorenzo, Raffi Ahmad, Bemby Putuanda, Sinyorita, dan Inces Nabati. Tidak ketinggalan, penampilan dari Bhayangkari—baik dari Resimen II Pasepelopor Korps Brimob (Kiki Asiska) maupun dari Polda Jawa Tengah (Yeni Inka)—juga menjadi bagian dari rangkaian acara yang kaya akan nilai simbolis dan representasi institusi Polri.

Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, dua pintu akses utama disediakan untuk pengunjung yang ingin menyimak penampilan artis di lokasi Monas—yakni Pintu Tenggara dan Timur Laut.

“Karena ada hiburan juga ya, dari Iwan Fals, Padi, kemudian beberapa artis lainnya yang akan datang itu bisa masuk melalui pintu Tenggara dan pintu Timur Laut,” ujarnya.

Langkah ini bukan sekadar soal pengamanan dan penataan arus massa, namun juga memastikan acara ini bersifat inklusif, menyambut berbagai kalangan masyarakat tanpa halangan bertingkat.

Hiburan sebagai Wadah Silaturahmi dan Edukasi

Sutradara acara dari Polri menyebut bahwa penyusunan line-up artis bertujuan mengakomodasi preferensi publik: dari generasi lama yang terhubung dengan Padi Reborn dan Iwan Fals, hingga generasi millennial yang lebih akrab dengan Raffi Ahmad dan Sinyorita. Kehadiran para Bhayangkari juga mengajak khalayak menyadari peran ibu-ibu dalam keluarga besar Polri.

Pendekatan ini dinilai sebagai upaya strategis untuk menguatkan narasi bahwa Polri adalah institusi dekat rakyat, bukan hanya punya fungsi represif tetapi juga sosial, budaya, dan edukatif.

Penataan Akses dan Parkir: Mempermudah Mobilitas

Untuk mendukung kelancaran acara, Polda Metro Jaya menyiapkan sejumlah tempat parkir resmi yang strategis, antara lain di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Ring Road GBK timur, lapangan baseball GBK, Gedung Smesco, hingga kompleks Aldiron (Gatot Subroto). Selain itu, kantor pemerintahan sekitar Monas, seperti Kantor Pemprov DKI dan Kementerian Agama, ikut dialihfungsikan sebagai area parkir tambahan.

“Kami berupaya tempatkan kantong-kantong parkir tidak sampai di jalan,” jelas Komarudin.

Rencana ini diharapkan dapat mencegah kemacetan parah di jalan-jalan protokol sekitar Monas dan menjamin kelancaran akses masuk—baik untuk publik, artis, maupun kru acara.

Kombinasi Simbolik: Militer, Budaya, dan Sosial

Para penampil kategori artis dan musisi hadir tidak semata untuk menghibur. Mereka merupakan elemen penting dalam pencitraan Polri sebagai institusi yang mampu beradaptasi dengan dinamika masyarakat modern.

Padi Reborn dan Iwan Fals mewakili suara kritik dan kepedulian sosial yang tetap relevan lintas waktu; Om Lorenzo dan Raffi Ahmad menyasar segmen publik muda; sementara penampilan Bhayangkari mempertegas nilai keluarga dan perempuan dalam konteks militer.

Secara simbolis, acara ini menegaskan ulang komitmen Polri untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat, di tengah tugas pokoknya menjaga keamanan, penegakan hukum, dan pelayanan publik.

Filter Sinergi dan Efektivitas

Wakil publik yang hadir di Monas terlihat resonan dengan momen temu kangen ini. Beberapa warga menyampaikan apresiasi terhadap format acara yang tidak hanya bersifat upacara militer.

“Bagus acaranya, kita bisa datang bawa keluarga, nonton konser, sekaligus menghargai perjuangan mereka,” ujar Rita, seorang warga Tanah Abang yang hadir.

Namun, ada juga pandangan kritis yang mengingatkan bahwa unsur hiburan tidak boleh mengalahkan substansi acara yang berhubungan dengan kinerja aparat dan keseriusan dalam penegakan hukum.

Tantangan dan Langkah ke Depan

HUT Bhayangkara ke-79 ini menawarkan blueprint penyelenggaraan acara negara berskala besar dengan nuansa humanis. Tantangan utamanya jejak keberlanjutan:

Keamanan lanjutan: Monitoring kepadatan dan SOP crowd management perlu ditingkatkan.

Kondisi transportasi publik: Perlu difasilitasi agar publik semakin memilih moda massal.

Konten edukatif: Penambahan panggung edukasi dan pameran interaktif tentang peran Polri bisa memperkaya makna hiburan.

Dengan formula ini, Polri tidak hanya merayakan hari bersejarah, tetapi juga memperluas ruang komunikasi dengan publik. Sementara hiburan menjadi medium efektif untuk membangun citra yang bersahabat, berwawasan, dan kontekstual terhadap kebutuhan sosial kontemporer.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index