PERBANKAN

Danantara Akan Dapat Pendanaan US 10 Miliar dari Perbankan Luar Negeri

Danantara Akan Dapat Pendanaan US 10 Miliar dari Perbankan Luar Negeri
Danantara Akan Dapat Pendanaan US 10 Miliar dari Perbankan Luar Negeri

JAKARTA - Langkah konkret pemerintah dalam memperkuat tata kelola investasi negara kembali ditunjukkan lewat peristiwa penting yang berlangsung pada Senin, 30 Juni 2025. Pada hari itu, Presiden Prabowo Subianto meresmikan Wisma Danantara Indonesia, sebuah bangunan representatif yang berdiri megah di kawasan strategis Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.

Lebih dari sekadar peresmian gedung baru, momen ini menjadi simbol dimulainya babak baru dalam perjalanan Danantara Indonesia, sebuah lembaga yang dibentuk untuk mengelola investasi negara secara profesional, transparan, dan bertanggung jawab, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025.

Peristiwa ini bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam kancah investasi global melalui penguatan kelembagaan dan infrastruktur penunjang.

Danantara Indonesia: Lembaga Baru, Misi Besar

Danantara Indonesia lahir dari semangat reformasi sistem pengelolaan investasi nasional. Dengan payung hukum yang jelas melalui UU No. 1/2025, lembaga ini bertujuan untuk mengelola dana-dana investasi milik negara, termasuk dana abadi, dana pensiun, serta instrumen strategis lain yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sebagai Lembaga Pengelola Investasi Negara, Danantara memiliki mandat besar: tidak hanya meningkatkan nilai aset negara, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pembangunan nasional lewat pembiayaan proyek strategis, investasi jangka panjang, dan kolaborasi lintas sektor, baik domestik maupun internasional.

Peresmian Wisma Danantara menjadi tonggak penting dalam membangun institusi yang kredibel, kuat, dan berdaya saing tinggi. Gedung ini akan menjadi pusat operasional utama lembaga, serta simbol dari profesionalisme dan transparansi yang dijunjung tinggi dalam mengelola aset negara.

Lokasi Strategis untuk Akses Global

Keberadaan Wisma Danantara di Jalan Jenderal Gatot Subroto memiliki nilai strategis tersendiri. Kawasan ini dikenal sebagai salah satu pusat kegiatan bisnis, pemerintahan, dan diplomatik di Jakarta. Dekat dengan gedung kementerian, pusat perbankan, hingga berbagai perusahaan multinasional, lokasi ini ideal untuk menjalin jejaring dan kolaborasi lintas institusi.

Gedung yang didesain modern dan ramah lingkungan ini dilengkapi dengan fasilitas teknologi tinggi yang mendukung pengelolaan investasi berbasis data dan analitik. Mulai dari ruang rapat digital, pusat informasi pasar, hingga sistem pengawasan internal terintegrasi — semua dirancang untuk mendukung kinerja optimal lembaga.

Presiden Prabowo: Simbol Kepercayaan pada Transformasi Ekonomi

Kehadiran langsung Presiden Prabowo Subianto dalam peresmian Wisma Danantara menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah menaruh perhatian besar terhadap penguatan institusi pengelola investasi. Dalam sambutannya, Prabowo menekankan pentingnya lembaga ini dalam mendukung agenda pembangunan nasional yang berkelanjutan dan inklusif.

“Wisma Danantara bukan hanya kantor baru. Ini adalah simbol tekad kita untuk mengelola kekayaan negara secara transparan, bertanggung jawab, dan berorientasi pada masa depan,” ujar Presiden Prabowo.

Ia juga menambahkan bahwa Danantara Indonesia akan menjadi mitra strategis bagi pelaku usaha, investor asing, dan pemangku kepentingan lainnya yang ingin bekerja sama dalam pembangunan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025: Landasan Hukum Penguatan Investasi Negara

Pembentukan Danantara Indonesia tidak datang tiba-tiba. Semuanya dirancang secara matang dalam kerangka hukum yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Investasi Negara. Regulasi ini menjadi rujukan utama dalam pembentukan struktur organisasi, pembiayaan, tata kelola, hingga pengawasan lembaga.

UU ini juga membuka ruang partisipasi publik melalui mekanisme pelaporan kinerja lembaga yang bersifat terbuka. Dengan demikian, masyarakat dapat ikut mengawal bagaimana dana negara dikelola dan dikembangkan.

Salah satu aspek menarik dari regulasi ini adalah dorongan untuk memperluas jenis investasi yang dapat dimasuki Danantara, termasuk ke sektor energi baru terbarukan, teknologi, pangan, dan pendidikan — sektor-sektor yang menjadi prioritas pembangunan berkelanjutan Indonesia.

Harapan terhadap Kinerja Danantara ke Depan

Keberadaan Danantara Indonesia diharapkan dapat menjadi game changer dalam cara Indonesia mengelola kekayaannya. Selama ini, dana negara sering kali tersebar di berbagai instansi dengan pengelolaan yang tidak terpusat dan kurang efisien. Dengan hadirnya satu lembaga pengelola profesional, efisiensi dan dampak ekonomi dari investasi negara dapat dimaksimalkan.

Pakar ekonomi menilai, jika dikelola dengan baik, Danantara bisa menjadi seperti Temasek-nya Indonesia — mengacu pada perusahaan investasi milik negara Singapura yang sukses mengelola portofolio global dan memberi kontribusi besar bagi pendapatan negara.

Namun tentu, pekerjaan rumahnya masih panjang. Selain membangun sistem dan kapasitas internal, Danantara juga harus memastikan bahwa investasinya membawa manfaat langsung bagi rakyat, baik melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan infrastruktur, maupun penguatan industri strategis nasional.

Dari Wisma ke Masa Depan

Peresmian Wisma Danantara Indonesia oleh Presiden Prabowo Subianto pada 30 Juni 2025 bukan sekadar pembukaan gedung. Ini adalah babak baru dalam perjalanan Indonesia membangun fondasi ekonomi jangka panjang melalui pengelolaan investasi negara yang lebih modern, efisien, dan akuntabel.

Dengan landasan hukum yang kuat, dukungan politik dari tingkat tertinggi, dan visi untuk menjadikan investasi negara sebagai motor penggerak pembangunan, Danantara Indonesia membawa harapan baru. Dari sebuah wisma, transformasi besar ini dimulai — menuju masa depan ekonomi nasional yang lebih mandiri dan berdaya saing global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index