NASIONAL

Transformasi Digital untuk Ketahanan Energi Nasional yang Cerdas dan Berkelanjutan

Transformasi Digital untuk Ketahanan Energi Nasional yang Cerdas dan Berkelanjutan
Transformasi Digital untuk Ketahanan Energi Nasional yang Cerdas dan Berkelanjutan

JAKARTA - Inovasi dalam pengembangan budaya kerja yang digagas oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona Rokan, yakni program SIGAP, berhasil meraih penghargaan sebagai Best Program dalam ajang ‘SHU Culture Amplifier 2025’. Acara bergengsi ini diselenggarakan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) di Jakarta pada Selasa (10/6) lalu, yang menjadi momen penting dalam mengapresiasi berbagai inovasi budaya kerja di lingkungan industri minyak dan gas nasional.

Program SIGAP: Inovasi Budaya Kerja di Era Transformasi Digital

SIGAP merupakan singkatan dari Sistem Inovasi dan Gerakan Aksi Produktivitas, sebuah inisiatif yang dihadirkan oleh PHR Zona Rokan sebagai respon terhadap tuntutan transformasi digital dan kebutuhan peningkatan efisiensi bisnis di sektor hulu minyak dan gas bumi. Program ini mengintegrasikan teknologi digital dengan penguatan budaya kerja karyawan sehingga mampu mendorong produktivitas dan meningkatkan kualitas operasional.

“SIGAP bukan sekadar program biasa. Ini merupakan inovasi menyeluruh yang menggabungkan teknologi digital dan budaya kerja, sehingga kami dapat lebih adaptif dan efisien dalam menjalankan operasional,” ungkap General Manager PHR Zona Rokan, Bapak Ardiansyah.

Menguatkan Transformasi Digital Lewat Budaya Kerja

Pertamina Hulu Rokan yang merupakan bagian dari holding Pertamina Hulu Energi, memiliki peran strategis dalam mengelola sumber daya minyak dan gas bumi di wilayah Rokan, salah satu kawasan penghasil minyak terbesar di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, PHR telah fokus pada digitalisasi operasional yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya.

Namun, Ardiansyah menegaskan bahwa transformasi digital tanpa dukungan budaya kerja yang kuat akan sulit memberikan hasil maksimal. Oleh karena itu, program SIGAP difokuskan pada pengembangan budaya kerja yang responsif dan adaptif terhadap perubahan digital.

“Kami sadar bahwa teknologi saja tidak cukup. Budaya kerja yang mendukung perubahan sangat krusial. Melalui SIGAP, kami membangun budaya inovasi dan kolaborasi antar tim sehingga bisa mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam aktivitas sehari-hari,” kata Ardiansyah.

Efisiensi Bisnis yang Meningkat Signifikan

Penerapan SIGAP telah membawa dampak positif yang signifikan bagi Pertamina Hulu Rokan. Sejumlah metrik efisiensi operasional menunjukkan tren peningkatan sejak program ini diluncurkan. Misalnya, waktu pengerjaan proyek berkurang, produktivitas karyawan meningkat, serta pengurangan biaya operasional yang cukup berarti.

Menurut laporan internal PHR, dalam 12 bulan terakhir terjadi peningkatan efisiensi hingga 15% yang diatribusikan langsung kepada implementasi SIGAP. Hal ini turut memperkuat daya saing PHR di industri hulu migas nasional dan internasional.

“Efisiensi yang kami capai lewat SIGAP telah membantu kami mempertahankan kualitas produksi sekaligus menekan biaya secara berkelanjutan,” jelas Ardiansyah.

Apresiasi dalam ‘SHU Culture Amplifier 2025’

Penghargaan Best Program yang diterima SIGAP dalam acara ‘SHU Culture Amplifier 2025’ merupakan pengakuan resmi dari Pertamina Hulu Energi atas inovasi dan keberhasilan PHR Zona Rokan dalam mengembangkan budaya kerja yang mendorong transformasi digital dan efisiensi bisnis.

SHU Culture Amplifier merupakan forum tahunan yang diadakan untuk menilai dan mengapresiasi berbagai inisiatif budaya kerja dari unit-unit kerja di bawah naungan Pertamina Hulu Energi. Kompetisi ini menjadi ajang bergengsi untuk mendorong setiap unit berinovasi serta berbagi praktik terbaik dalam membangun budaya perusahaan yang adaptif, kolaboratif, dan produktif.

Menurut Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, Ibu Kartika Dewi, “Budaya kerja yang kuat dan inovatif merupakan fondasi utama untuk keberhasilan transformasi digital dan keberlanjutan bisnis. Kami memberikan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi PHR Zona Rokan dalam menghadirkan program SIGAP yang terbukti efektif.”

Tantangan dan Peluang dalam Membangun Budaya Kerja Modern

Membangun budaya kerja yang mendukung digitalisasi bukan tanpa tantangan. PHR Zona Rokan menghadapi beragam hambatan seperti resistensi perubahan dari sebagian karyawan, kebutuhan pelatihan keterampilan digital, hingga penyesuaian proses bisnis yang kompleks.

Namun, lewat pendekatan komunikasi terbuka, pelibatan karyawan secara aktif dalam proses inovasi, dan program pelatihan berkelanjutan, PHR berhasil mengatasi hambatan tersebut. Program SIGAP menyediakan platform untuk ide inovatif dari seluruh tingkatan organisasi dan menjadikan setiap individu berperan dalam mendorong perubahan positif.

“Transformasi budaya tidak bisa dilakukan sendirian, harus ada sinergi dan semangat kolektif. SIGAP memfasilitasi hal ini sehingga semua karyawan merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan,” ujar Ardiansyah.

Dampak Positif bagi Industri Hulu Migas dan Ekonomi Nasional

Keberhasilan program SIGAP bukan hanya berdampak positif bagi PHR Zona Rokan dan Pertamina Hulu Energi, namun juga memberikan kontribusi pada industri hulu migas secara luas. Dengan efisiensi operasional yang meningkat, produksi minyak dan gas nasional dapat lebih optimal, sehingga mendukung ketahanan energi dan perekonomian negara.

Selain itu, budaya kerja inovatif dan adaptif yang dikembangkan melalui SIGAP menjadi model bagi perusahaan lain yang tengah melakukan transformasi digital. Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia untuk mendorong industri nasional menuju era industri 4.0 dengan memanfaatkan teknologi digital dan inovasi budaya kerja.

Rencana Pengembangan Selanjutnya

PHR Zona Rokan berkomitmen untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan program SIGAP agar dampaknya bisa lebih luas dan berkelanjutan. Fokus utama ke depan adalah memperkuat pelatihan digital, memperluas penggunaan teknologi canggih, serta meningkatkan kolaborasi lintas unit kerja dan stakeholder eksternal.

“Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan SIGAP agar dapat menjadi standar budaya kerja baru yang mendukung visi PHE dan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri migas Indonesia,” tutup Ardiansyah.

Penghargaan Best Program untuk SIGAP dalam SHU Culture Amplifier 2025 menegaskan pentingnya inovasi budaya kerja sebagai pendukung utama transformasi digital dan efisiensi bisnis di industri hulu minyak dan gas. Inisiatif yang digagas Pertamina Hulu Rokan ini berhasil membuktikan bahwa sinergi antara teknologi dan budaya kerja dapat membawa hasil signifikan serta memperkuat daya saing perusahaan dalam menghadapi tantangan industri masa depan.

Bagi perusahaan-perusahaan lain yang sedang berproses dalam transformasi digital, program SIGAP bisa menjadi contoh inspiratif bahwa perubahan budaya kerja yang melibatkan seluruh elemen organisasi adalah kunci sukses keberlanjutan bisnis di era modern.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index