JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melalui Kantor Perwakilan Provinsi Banten resmi meluncurkan Halal Center Mathla’ul Anwar di Ballroom Surosowan, Gedung BI Banten. Inisiatif ini menjadi bagian penting dari strategi nasional untuk memperkuat ekosistem halal yang inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan, khususnya di wilayah Banten yang memiliki potensi besar dalam industri halal.
Peluncuran ini merupakan langkah lanjutan BI dalam mendukung terbentuknya rantai nilai halal atau halal value chain, yang tidak hanya berdampak pada penguatan ekonomi lokal tetapi juga bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional berbasis syariah.
BI Banten Dorong Ekonomi Syariah Melalui Infrastruktur Halal
Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten, Ameriza Ma’ruf Moesa, menegaskan bahwa peran Bank Indonesia kini tidak lagi terbatas hanya pada urusan moneter. BI juga aktif mengambil bagian dalam mendorong tumbuhnya ekonomi syariah dan ekosistem halal di Indonesia, termasuk melalui dukungan terhadap pengembangan UMKM halal.
“Bank Indonesia tidak hanya menjalankan fungsi moneter, tetapi juga aktif mendorong pengembangan ekonomi syariah,” ujar Ameriza dalam sambutannya.
Menurutnya, pendirian Halal Center Mathla’ul Anwar adalah bentuk konkret dari komitmen tersebut. Halal center ini diharapkan menjadi pusat edukasi, pendampingan, hingga fasilitator sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), agar mampu menembus pasar halal domestik maupun internasional.
Sertifikasi UMKM Halal Dipercepat Melalui Halal Center
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono, menyampaikan bahwa Halal Center di berbagai daerah telah menjadi instrumen strategis dalam mendongkrak jumlah UMKM bersertifikasi halal di Indonesia. Ia mencontohkan, di wilayah Sumatera, BI berhasil memfasilitasi lebih dari 6.300 UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal hanya dalam beberapa tahun terakhir.
Peluncuran Halal Center di Banten disebut sebagai perluasan dari program nasional yang telah menunjukkan keberhasilan di berbagai provinsi. Data dari BI menunjukkan bahwa hampir setengah dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kini berasal dari sektor ekonomi halal, dan kontribusi itu diproyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan penguatan lembaga-lembaga pendukung seperti Halal Center.
Kolaborasi Lintas Sektor: Pemerintah Daerah, BI, dan Institusi Keagamaan
Ekosistem halal yang kokoh tidak dapat dibentuk secara sepihak. Oleh karena itu, BI Banten mengusung semangat kolaborasi lintas sektor dengan menggandeng Pemerintah Provinsi Banten, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Baznas, perguruan tinggi, serta institusi pendidikan Islam dan dunia usaha.
Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Banten telah menjalin kerjasama strategis dengan organisasi Islam dan asosiasi bisnis berskala global guna membuka akses pemasaran produk halal lokal ke tingkat internasional. Sinergi ini penting dalam memastikan kesinambungan rantai halal dari hulu (produksi) hingga hilir (pemasaran dan konsumsi).
Hadapi Tantangan Regulasi dan Literasi
Meski memiliki potensi besar, pengembangan industri halal nasional masih menghadapi beberapa tantangan. Di antaranya adalah kompleksitas perizinan sertifikasi halal, rendahnya literasi keuangan syariah di kalangan pelaku usaha kecil, serta keterbatasan infrastruktur pendukung di daerah.
Studi internal BI mencatat bahwa tingkat literasi ekonomi syariah nasional meningkat dari 23,3 persen pada 2022 menjadi sekitar 42 persen pada 2024. Melalui inisiatif seperti Halal Center Mathla’ul Anwar, BI menargetkan capaian tersebut dapat terus meningkat hingga mendekati 50 persen pada akhir 2025.
Komitmen Pemerintah Daerah Dukung Ekosistem Halal
Peluncuran ini juga didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Banten. Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar, menyampaikan bahwa seluruh kebijakan pembangunan ekonomi daerah diarahkan untuk mendukung pertumbuhan sektor halal, baik melalui fasilitas perizinan, pelatihan pelaku usaha, subsidi margin perbankan syariah, maupun pembentukan kawasan industri halal.
Banten sendiri telah menjadi tuan rumah bagi sejumlah agenda penting terkait industri halal, seperti Banten Halal Festival dan pengembangan Kawasan Industri Halal (KIH) di Cikande dan Jababeka.
Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin, dalam beberapa kesempatan juga menegaskan bahwa Banten memiliki modal besar untuk menjadi pusat halal dunia, mengingat sejarah keislaman, populasi muslim yang besar, dan letaknya yang strategis dekat dengan pasar internasional.
Strategi BI Banten dalam Mendorong Pertumbuhan Halal Center
Ameriza Ma’ruf Moesa menjabarkan beberapa strategi BI Banten dalam mendukung Halal Center Mathla’ul Anwar, antara lain:
Akselerasi Sertifikasi Halal
Memberikan layanan terpadu yang membantu UMKM menyiapkan dokumen, proses audit, dan pelatihan agar memperoleh sertifikasi halal secara cepat dan efisien.
Pelatihan dan Inkubasi Usaha
Menyediakan program pelatihan reguler untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam manajemen, pemasaran halal, dan penerapan prinsip-prinsip syariah.
Pendampingan Teknologi Digital
Mengintegrasikan sistem digital seperti QRIS Syariah, pencatatan keuangan digital, dan platform pemasaran berbasis e-commerce.
Koordinasi Regulasi dan Penguatan Kelembagaan
Membangun sinergi dengan instansi pemerintah daerah dan nasional untuk menyederhanakan perizinan serta membentuk kelembagaan halal yang berkelanjutan.
Dampak Ekonomi Jangka Panjang
Dibentuknya Halal Center ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek berupa kemudahan sertifikasi, tetapi juga berdampak pada peningkatan daya saing UMKM, kemudahan akses ke pembiayaan syariah, dan penciptaan lapangan kerja di sektor industri halal.
Produk halal dari Banten diharapkan dapat menembus pasar ekspor, khususnya ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), ASEAN, dan Timur Tengah, sekaligus mendorong Banten sebagai pusat halal ekspor regional.
Peluncuran Halal Center Mathla’ul Anwar di Provinsi Banten merupakan langkah nyata Bank Indonesia dalam memperluas dan memperdalam ekosistem halal nasional. Dengan dukungan lintas sektor yang kuat dan strategi pengembangan yang menyentuh akar persoalan UMKM, BI berharap program ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah serta mencetak generasi pelaku usaha yang kompeten, berdaya saing, dan beretika.
Dengan fondasi kuat seperti ini, Banten tidak hanya menjadi episentrum halal Indonesia, tetapi juga berpeluang menjadi pemain utama dalam peta industri halal global.