INVESTASI

Kaltim Matangkan Landasan Kebijakan Investasi Jangka Panjang

Kaltim Matangkan Landasan Kebijakan Investasi Jangka Panjang
Kaltim Matangkan Landasan Kebijakan Investasi Jangka Panjang

JAKARTA - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur terus memperkuat fondasi kebijakan investasi jangka panjang daerah. Upaya strategis ini diwujudkan melalui kolaborasi intensif bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur yang baru-baru ini menyelenggarakan Workshop Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) dan Bimbingan Teknis Penyusunan Investment Project Ready to Offer (IPRO).

Menguatkan Landasan Kebijakan Investasi Daerah

Workshop yang digelar dengan fokus utama pada penyusunan RUPM dan IPRO ini bertujuan menyelaraskan perencanaan investasi di tingkat daerah agar dapat menjawab tantangan perkembangan ekonomi dan pasar global yang semakin dinamis. RUPM sendiri merupakan dokumen strategis yang mengatur arah dan prioritas penanaman modal di daerah dalam jangka waktu tertentu, sedangkan IPRO merupakan konsep proyek investasi yang siap ditawarkan kepada investor dengan kelengkapan administrasi dan teknis.

Kepala DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur menegaskan, “Kebijakan investasi jangka panjang harus menjadi pijakan yang kokoh untuk menarik dan mengelola investasi yang berkualitas dan berkelanjutan di Kaltim.” Ia menambahkan bahwa sinergi dengan Bank Indonesia sangat penting untuk memperkuat ekosistem investasi yang tidak hanya berorientasi pada kuantitas, tetapi juga kualitas dan dampak ekonomi yang luas.

Kolaborasi Strategis antara Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia

Bank Indonesia Kaltim mengambil peran sentral dalam memfasilitasi penyusunan RUPM dan IPRO melalui pendampingan teknis dan pemberian data analitik terkini terkait prospek investasi. Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltim menyatakan, “Kolaborasi ini adalah bagian dari komitmen kami dalam mendukung kebijakan fiskal dan moneter yang berpihak pada pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.”

Melalui workshop ini, para peserta yang terdiri dari pejabat pemerintah daerah, pelaku usaha, serta kalangan akademisi dan praktisi investasi mendapatkan pemahaman mendalam tentang cara menyusun dokumen investasi yang komprehensif dan menarik bagi investor nasional maupun internasional.

Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) yang Terukur dan Terarah

RUPM menjadi fondasi utama dalam menetapkan skala prioritas proyek investasi berdasarkan potensi dan keunggulan daerah. Dalam workshop, peserta didorong untuk mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (ESG) dalam rencana investasi guna menarik investor yang memiliki visi bisnis berkelanjutan.

Seorang narasumber dari DPMPTSP mengungkapkan, “Penyusunan RUPM bukan hanya tentang angka investasi, tapi juga bagaimana investasi tersebut dapat memberikan multiplier effect bagi ekonomi lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan.”

Investment Project Ready to Offer (IPRO): Menjawab Kebutuhan Investor Modern

IPRO menjadi instrumen penting agar proyek investasi yang ditawarkan kepada calon investor siap secara administratif, teknis, dan legal. Konsep ini mempersingkat waktu negosiasi dan meminimalkan risiko kegagalan investasi.

Deputi BI Kaltim menjelaskan, “Dengan adanya IPRO, investor mendapatkan kejelasan sejak awal mengenai kelayakan dan kesiapan proyek, sehingga mempercepat proses keputusan investasi. Hal ini sangat dibutuhkan di era persaingan global yang semakin ketat.”

Mendorong Investasi Berkualitas untuk Pertumbuhan Berkelanjutan di Kaltim

Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi dengan potensi sumber daya alam besar, terutama energi dan mineral, tengah bertransformasi menuju ekonomi yang lebih diversifikasi dan berkelanjutan. Investasi yang diarahkan pada sektor hilirisasi industri, infrastruktur hijau, dan pengembangan sumber daya manusia menjadi fokus utama.

Kepala DPMPTSP Kaltim menambahkan, “Kami berkomitmen mendorong investasi yang tidak hanya mengejar keuntungan jangka pendek, tetapi juga mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan, sejalan dengan visi Kaltim sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara baru.”

Tantangan dan Peluang dalam Penyusunan RUPM dan IPRO

Meskipun potensi investasi sangat besar, proses penyusunan dokumen investasi menghadapi berbagai tantangan, antara lain data yang belum sepenuhnya terintegrasi, regulasi yang kompleks, serta kebutuhan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di daerah.

Workshop ini menjadi ajang strategis untuk mengatasi tantangan tersebut melalui diskusi dan pembelajaran terbaik dari berbagai pihak. Narasumber dari akademisi menyoroti pentingnya penguatan sistem informasi investasi dan penerapan teknologi digital untuk mempercepat proses penyusunan RUPM dan IPRO.

Peran DPMPTSP dan Bank Indonesia dalam Mendorong Investasi Nasional dan Internasional

Kedua institusi ini berupaya tidak hanya mendukung pemerintah daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan investasi, tetapi juga membuka akses ke jaringan investor strategis, baik dari dalam maupun luar negeri. Bank Indonesia menyediakan analisis pasar yang mendalam serta rekomendasi kebijakan yang adaptif terhadap perubahan ekonomi global.

Kepala DPMPTSP menyampaikan, “Dengan dukungan Bank Indonesia, kami yakin kebijakan investasi daerah akan semakin kuat dan dapat menarik investasi yang tepat sasaran, yang membawa manfaat maksimal bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kaltim.”

Dampak Positif dari Workshop bagi Ekosistem Investasi Kaltim

Workshop ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam menyusun dokumen investasi yang berkualitas dan responsif terhadap kebutuhan pasar. Selain itu, pelaku usaha mendapat akses untuk memahami persyaratan dan peluang investasi terbaru, memperkuat jejaring bisnis, dan mempercepat realisasi proyek investasi.

Sebagai hasil jangka panjang, diharapkan terjadi peningkatan signifikan dalam realisasi investasi yang mampu menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi teknologi, serta mengembangkan industri hilir yang berdaya saing.

Pelaksanaan Workshop Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) dan Bimbingan Teknis Penyusunan Investment Project Ready to Offer (IPRO) oleh DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim merupakan langkah strategis dalam memperkuat kebijakan investasi jangka panjang daerah. Melalui kolaborasi ini, diharapkan investasi yang masuk ke Kaltim tidak hanya berjumlah besar tetapi juga berkualitas, berkelanjutan, dan mampu memberikan dampak ekonomi sosial yang positif bagi masyarakat.

Kepala DPMPTSP Kaltim menegaskan kembali, “Investasi yang kami dorong adalah investasi yang berpihak pada pembangunan berkelanjutan, melibatkan masyarakat luas, dan menjaga kelestarian sumber daya alam Kaltim. Dengan dukungan penuh Bank Indonesia, kami optimis masa depan investasi di Kaltim semakin cerah.”

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index