JAKARTA - Kontingen Kabupaten Sumenep harus menghadapi tantangan berat pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur yang akan digelar dalam waktu dekat. Kekuatan tim yang dikenal dengan julukan Kota Keris ini berkurang signifikan akibat absennya dua atlet andalan yang selama ini menjadi tumpuan prestasi di ajang olahraga dua tahunan tersebut. Kedua atlet tersebut adalah Maulana Ismail, pelari andalan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumenep, serta Putri Nur Hidayanti Agustin, pemain voli terbaik dari Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sumenep.
Absennya Dua Atlet Andalan Mengguncang Kontingen Sumenep
Kabar absennya Maulana Ismail dan Putri Nur Hidayanti Agustin ini tentu menjadi pukulan berat bagi Sumenep yang selama ini mengandalkan keduanya sebagai ujung tombak dalam merebut medali di Porprov Jawa Timur. Maulana dikenal sebagai sprinter cepat yang sudah banyak menyumbangkan medali bagi kontingen, sementara Putri adalah pemain voli yang telah berpengalaman membawa tim voli Sumenep ke berbagai kejuaraan tingkat provinsi maupun nasional.
Ketidakhadiran mereka disebabkan oleh alasan berbeda yang berujung pada keputusan tidak ikut serta dalam Porprov IX yang dijadwalkan berlangsung mulai Juli 2025 mendatang. Maulana Ismail dikabarkan mengalami cedera yang masih memerlukan waktu pemulihan intensif, sementara Putri Nur Hidayanti Agustin memilih fokus pada persiapan kejuaraan nasional bersama klub profesionalnya.
Dampak Absennya Atlet Andalan bagi Target Medali Sumenep
Ketua Kontingen Porprov Sumenep, H. Samsul Bahri, mengakui bahwa absennya dua atlet bintang ini berimbas besar pada potensi perolehan medali Kabupaten Sumenep. “Kami sangat kehilangan Maulana dan Putri. Mereka berdua adalah atlet dengan pengalaman dan prestasi yang luar biasa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa absennya mereka memaksa kontingen untuk memutar otak dalam menyusun strategi baru. "Kami harus melakukan evaluasi cepat terhadap skuad yang ada, dan meningkatkan pembinaan atlet lain yang memiliki potensi untuk menggantikan posisi mereka,” kata Samsul.
Meski begitu, Samsul tetap optimis dengan potensi atlet muda lainnya yang siap tampil maksimal demi mengangkat nama Sumenep di kancah Porprov Jawa Timur. "Kami percaya regenerasi adalah kunci keberhasilan jangka panjang. Atlet lain harus mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya," ujarnya.
Profil dan Prestasi Maulana Ismail: Sprinter Andalan Sumenep
Maulana Ismail merupakan salah satu atlet sprinter yang sudah malang melintang di dunia atletik Jawa Timur. Berusia 24 tahun, Maulana telah memperkuat kontingen Sumenep dalam beberapa edisi Porprov dan kejuaraan atletik tingkat nasional. Ia dikenal dengan kecepatan dan teknik lari yang mumpuni, terutama pada nomor 100 meter dan 200 meter.
Pada Porprov VIII Jawa Timur tahun 2023, Maulana berhasil membawa pulang medali emas di nomor 100 meter putra, menjadi pencetak prestasi terbaik untuk cabang atletik di Sumenep. Selain itu, ia juga kerap mengikuti berbagai kejuaraan daerah dan nasional, serta menjadi inspirasi bagi atlet muda di daerahnya.
Sayangnya, cedera paha yang dialami Maulana pada latihan beberapa minggu lalu mengharuskannya untuk absen dari Porprov IX demi menjaga kondisinya agar tidak semakin parah dan dapat kembali tampil di ajang nasional berikutnya.
Putri Nur Hidayanti Agustin: Bintang Bola Voli Sumenep yang Fokus Karier Profesional
Putri Nur Hidayanti Agustin merupakan pemain voli putri yang sudah dikenal luas di kalangan olahraga voli Jawa Timur. Ia berusia 22 tahun dan merupakan salah satu pemain inti di tim voli Sumenep yang sudah berprestasi di berbagai kejuaraan provinsi. Kemampuan teknis dan mental juara Putri menjadikannya andalan tim dalam menghadapi berbagai lawan berat.
Selain berkiprah bersama kontingen Sumenep, Putri juga bermain di level klub profesional di liga voli nasional. Tahun ini, ia memilih untuk fokus penuh pada persiapan bersama klubnya untuk menghadapi musim kompetisi nasional yang ketat, sehingga memutuskan untuk absen pada Porprov IX demi menjaga performa dan fokus karier profesionalnya.
Upaya Kontingen Sumenep Menyusun Strategi Baru
Dengan kehilangan dua pilar penting, kontingen Sumenep kini berupaya keras mencari solusi agar tetap dapat berprestasi di Porprov IX. Ketua Pelatih Kontingen Sumenep, Agus Santoso, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan evaluasi intensif terhadap daftar atlet yang ada.
“Kami sedang melihat potensi atlet-atlet muda yang selama ini belum banyak tampil di level provinsi. Peluang mereka kini terbuka lebar untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Maulana dan Putri,” kata Agus.
Tim pelatih juga berencana memperbanyak sesi latihan, termasuk penguatan fisik dan teknik untuk memastikan para atlet bisa tampil maksimal di setiap cabang olahraga yang diikuti.
Harapan dan Dukungan Masyarakat Sumenep
Masyarakat Sumenep juga memberikan dukungan penuh kepada kontingen, meskipun kehilangan dua atlet andalan. Mereka berharap agar atlet lain bisa bangkit dan menunjukkan kemampuan terbaik demi kebanggaan daerah.
“Walau kehilangan dua atlet besar, kami tetap optimis dan mendukung penuh para atlet Sumenep yang akan berlaga. Semangat dan doa kami menyertai mereka,” ujar seorang warga, Wahyu, yang merupakan pecinta olahraga lokal.
Porprov Jawa Timur IX 2025: Ajang Bergengsi untuk Atlet Daerah
Porprov Jawa Timur merupakan ajang olahraga tingkat provinsi yang diadakan dua tahun sekali dan menjadi momentum penting untuk mengukur perkembangan prestasi atlet-atlet daerah di berbagai cabang olahraga. Porprov IX tahun 2025 ini diperkirakan akan diikuti oleh seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur dengan target tinggi dalam merebut medali dan prestasi terbaik.
Bagi Sumenep, Porprov bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga ajang pembinaan dan regenerasi atlet agar bisa bersaing di level nasional bahkan internasional.
Tantangan Besar dan Peluang Regenerasi bagi Kontingen Sumenep
Absennya Maulana Ismail dan Putri Nur Hidayanti Agustin dalam Porprov IX Jawa Timur 2025 memang menjadi tantangan besar bagi kontingen Sumenep. Namun, kondisi ini juga membuka peluang bagi atlet muda untuk unjuk kemampuan dan membuktikan diri bahwa Sumenep tetap memiliki potensi prestasi olahraga yang kuat.
Dengan dukungan penuh dari pelatih, pemerintah daerah, dan masyarakat, kontingen Sumenep diharapkan dapat bangkit dan meraih hasil terbaik di ajang olahraga dua tahunan ini. Porprov bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga cermin perkembangan olahraga dan semangat juang daerah dalam mencetak atlet-atlet berprestasi masa depan.