TRANSPORTASI

Pakar Transportasi ITB Ungkap Masalah Utama Bandara Kertajati: Bukan Sekadar Infrastruktur Megah, Tapi Minim Strategi Pasar

Pakar Transportasi ITB Ungkap Masalah Utama Bandara Kertajati: Bukan Sekadar Infrastruktur Megah, Tapi Minim Strategi Pasar
Pakar Transportasi ITB Ungkap Masalah Utama Bandara Kertajati: Bukan Sekadar Infrastruktur Megah, Tapi Minim Strategi Pasar

JAKARTA - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang berlokasi di Majalengka, Jawa Barat, sejak awal pembangunannya telah menuai perhatian publik sebagai salah satu proyek infrastruktur megah pemerintah untuk meningkatkan konektivitas transportasi udara di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Namun, lebih dari lima tahun sejak diresmikan, bandara ini belum menunjukkan performa optimal dengan tingkat kunjungan penumpang yang jauh dari target dan aktivitas penerbangan yang belum maksimal.

Menurut pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono, akar permasalahan BIJB Kertajati bukan hanya soal fasilitas yang masih terbilang baru dan megah tapi sepi pengguna, melainkan lebih kepada ketiadaan strategi pasar yang jelas dan terarah dalam pengembangan serta pengelolaan bandara tersebut.

Infrastruktur Megah Belum Berarti Sukses

Sony menjelaskan bahwa BIJB Kertajati dibangun dengan kapasitas besar dan fasilitas modern yang sebenarnya mampu menunjang operasional bandara internasional yang kompetitif. Namun, kondisi sepi penumpang yang terjadi saat ini menunjukkan adanya gap antara potensi infrastruktur dan realisasi pasar.

"Masalahnya bukan sekadar di bangunan atau fasilitas fisik yang sudah megah, tapi lebih pada bagaimana pengelolaan dan strategi pemasaran yang diterapkan," ujarnya saat ditemui di Bandung, Senin 10 JUNI 2025.

Menurut Sony, bandara ini belum memiliki positioning yang kuat dalam peta transportasi udara nasional, terutama dalam menarik maskapai penerbangan dan penumpang dari wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

Strategi Pasar: Kunci Pengembangan Bandara

Lebih lanjut, Sony menegaskan bahwa strategi pasar menjadi hal utama yang harus diperbaiki untuk meningkatkan trafik penumpang dan kinerja BIJB Kertajati. Ia menilai selama ini pendekatan yang dilakukan cenderung reaktif dan tidak terintegrasi dengan kebutuhan nyata pasar serta kondisi geografis dan demografis sekitar.

"Bandara harus mampu menawarkan nilai tambah yang kompetitif, baik dari segi harga tiket, kemudahan akses, maupun konektivitas dengan moda transportasi lain," tambahnya.

Sony menyarankan pemerintah dan pengelola bandara untuk melakukan riset pasar secara mendalam dan mengembangkan segmentasi layanan yang sesuai dengan karakteristik masyarakat sekitar, seperti kalangan bisnis, wisatawan, hingga komunitas diaspora.

Kendala Aksesibilitas dan Transportasi Penunjang

Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah aksesibilitas menuju BIJB Kertajati yang masih terbatas. Meski bandara ini dibangun di lokasi strategis, jarak yang cukup jauh dari pusat kota Bandung dan infrastruktur transportasi darat yang belum sepenuhnya optimal menjadi hambatan utama.

“Bandara bisa saja megah, tapi jika akses menuju lokasi tidak mudah dan nyaman, tentu orang enggan menggunakan fasilitas tersebut. Transportasi penunjang seperti shuttle bus, kereta api, atau angkutan umum harus diintegrasikan dengan baik,” kata Sony.

Peningkatan akses ini sangat penting agar masyarakat lebih memilih menggunakan BIJB ketimbang bandara lain yang lebih dekat dan mudah dijangkau, seperti Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Perlu Sinergi Antar Pemangku Kepentingan

Sony menegaskan bahwa keberhasilan pengembangan BIJB Kertajati sangat bergantung pada sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, operator bandara, maskapai penerbangan, serta stakeholder terkait lainnya.

“Pengelolaan bandara bukan hanya tugas pengelola saja, tapi perlu kolaborasi lintas sektor agar ada kesamaan visi dan misi dalam mengoptimalkan potensi bandara,” ujarnya.

Menurutnya, integrasi strategi kebijakan transportasi, pariwisata, ekonomi lokal, dan pengembangan infrastruktur harus dilakukan secara simultan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung keberhasilan BIJB.

Potensi Ekonomi dan Pariwisata Jawa Barat

Jawa Barat memiliki potensi ekonomi dan pariwisata yang sangat besar, mulai dari kota Bandung sebagai destinasi wisata utama, kawasan industri di sekitarnya, hingga daerah-daerah lain yang sedang berkembang.

Sony menyebutkan bahwa BIJB Kertajati seharusnya bisa menjadi gerbang utama yang menghubungkan wilayah Jawa Barat dengan berbagai daerah di Indonesia bahkan internasional, membuka peluang bisnis dan pariwisata yang lebih luas.

Namun hal itu hanya bisa terwujud jika ada perencanaan pemasaran dan pengembangan yang tepat serta didukung oleh konektivitas transportasi yang baik.

Langkah-Langkah Strategis yang Diperlukan

Dalam konteks itu, Sony memberikan beberapa rekomendasi konkret agar BIJB Kertajati bisa bersaing dan berkembang:

Riset Pasar Mendalam: Memahami kebutuhan dan preferensi calon penumpang serta karakteristik pasar lokal.

Pengembangan Produk Layanan: Menawarkan layanan yang menarik seperti harga kompetitif, fasilitas lengkap, dan kemudahan akses.

Peningkatan Aksesibilitas: Membangun konektivitas transportasi darat yang efektif dan nyaman.

Sinergi Kebijakan: Melibatkan berbagai stakeholder dalam perencanaan dan pelaksanaan pengembangan bandara.

Promosi Terpadu: Menggencarkan kampanye pemasaran dan kerjasama dengan maskapai untuk membuka rute penerbangan baru.

Inovasi dan Digitalisasi: Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Sony optimis bahwa BIJB Kertajati masih memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi bandara utama yang mendukung pembangunan ekonomi Jawa Barat.

“Dengan langkah strategis yang tepat, bandara ini bisa menjadi penggerak ekonomi dan konektivitas di wilayah barat Pulau Jawa,” pungkasnya.

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati memiliki infrastruktur yang mumpuni namun belum maksimal dalam menarik pengguna karena minimnya strategi pasar dan kendala aksesibilitas. Pakar transportasi ITB, Sony Sulaksono, menekankan pentingnya pengembangan strategi pasar yang matang, peningkatan akses transportasi, dan sinergi lintas sektor agar bandara ini dapat berfungsi optimal. Dengan potensi ekonomi dan pariwisata Jawa Barat yang besar, BIJB Kertajati dapat menjadi pintu gerbang penting yang mendukung pertumbuhan regional jika langkah-langkah strategis tersebut diimplementasikan secara efektif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index