JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelestarian lingkungan hidup sebagai bagian dari strategi bisnis berkelanjutan. Hal ini disampaikan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Internasional yang diperingati setiap 5 Juni. Pada perayaan tahun ini, tema global yang diusung adalah “Ending Plastic Pollution,” yang menyoroti urgensi penanganan krisis sampah plastik secara kolektif.
Sekretaris Perusahaan BNI, Okki Rushartomo, mengungkapkan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya sekadar kewajiban moral, melainkan juga merupakan strategi jangka panjang yang sejalan dengan arah perkembangan bisnis masa depan perusahaan.
“Perlindungan lingkungan bukan hanya kewajiban moral, tetapi strategi jangka panjang yang sejalan dengan arah bisnis masa depan,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, BNI mengimplementasikan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang salah satunya diwujudkan melalui inisiatif BNI GoGreen. Program ini merupakan bagian dari rangkaian BNI Berbagi yang fokus pada enam pilar utama: Green Carbon Ecosystem (reforestasi hutan), Blue Carbon Ecosystem (reforestasi laut), konservasi satwa langka, pengelolaan sampah, energi terbarukan, dan pengelolaan air secara berkelanjutan.
Dalam tiga tahun terakhir, BNI telah menginisiasi berbagai proyek pelestarian lingkungan yang berdampak luas. Proyek tersebut antara lain reforestasi lahan kritis di Megamendung dan Cijeruk, Bogor, serta rehabilitasi ekosistem mangrove di Teluk Pangpang, Banyuwangi, dan Lembung, Pamekasan. Selain memperbaiki kualitas lingkungan, program ini juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat, meningkatkan kesejahteraan sekaligus menjaga kelestarian alam.
Selain kegiatan konservasi alam, BNI juga aktif menjalankan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui Pos Pandai di Kota Bogor. Program ini mengintegrasikan teknologi, literasi keuangan, dan pemberdayaan warga dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Sampah anorganik yang dipilah berdasarkan jenis seperti plastik, logam, kertas, dan kaca kemudian dikelola sebagai aset yang memiliki nilai ekonomi.
Di lingkungan internal, BNI menerapkan prinsip Zero Waste to Landfill yang dilakukan melalui pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Langkah ini meliputi mendorong pemilahan sampah oleh pegawai dan menghentikan penggunaan air minum dalam kemasan plastik sekali pakai guna mengurangi limbah plastik.
Okki menekankan bahwa perlindungan lingkungan merupakan bagian integral dari pembangunan berkelanjutan yang juga dapat memperkuat daya saing perusahaan ke depan. Ia mengajak semua pihak untuk bergerak bersama demi bumi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa perlindungan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan seiring. Inilah saatnya semua pihak bergerak bersama demi bumi yang lebih sehat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Pentingnya peran aktif sektor keuangan, termasuk BNI, dalam mendukung solusi berkelanjutan semakin diperkuat oleh data global. Global Risks Report 2025 yang dirilis World Economic Forum (WEF) mengidentifikasi risiko lingkungan seperti polusi, cuaca ekstrem, dan kerusakan ekosistem sebagai ancaman utama yang harus dihadapi dalam satu dekade ke depan. Laporan ini menegaskan bahwa sektor industri, termasuk perbankan, memiliki tanggung jawab besar untuk terlibat dalam aksi pelestarian lingkungan yang efektif dan berkelanjutan.
Dengan berbagai langkah konkret dan komitmen yang kuat, BNI tidak hanya berperan sebagai institusi keuangan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mendorong bisnis hijau dan keberlanjutan lingkungan hidup di Indonesia. Program dan kebijakan yang diterapkan menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan besar dapat mengintegrasikan aspek sosial dan lingkungan dalam strategi bisnisnya, sejalan dengan agenda pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Pelestarian lingkungan yang menjadi fokus utama ini diharapkan dapat memberi dampak positif tidak hanya bagi BNI dan masyarakat sekitar, tetapi juga bagi keberlangsungan ekosistem dan kualitas hidup generasi mendatang.