Kesehatan

Jelang Idul Adha, Pemkot Pekalongan Periksa Kesehatan Hewan Kurban di 30 Titik untuk Pastikan Keamanan, Kelayakan, dan Kepatuhan Syariah

Jelang Idul Adha, Pemkot Pekalongan Periksa Kesehatan Hewan Kurban di 30 Titik untuk Pastikan Keamanan, Kelayakan, dan Kepatuhan Syariah
Jelang Idul Adha, Pemkot Pekalongan Periksa Kesehatan Hewan Kurban di 30 Titik untuk Pastikan Keamanan, Kelayakan, dan Kepatuhan Syariah

JAKARTA – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan mengambil langkah tegas dalam menjamin kelayakan dan kesehatan hewan kurban. Melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa), pemantauan kesehatan hewan dilakukan secara menyeluruh di 30 titik lokasi peternakan dan penampungan hewan kurban di seluruh wilayah kota.

Langkah ini dilakukan guna memastikan bahwa seluruh hewan kurban yang akan disembelih pada hari besar keagamaan tersebut dalam kondisi sehat, tidak cacat, dan memenuhi syarat umur sesuai dengan ketentuan syariah Islam. Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj Balgis Diab, bahkan turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi hewan kurban bersama tim dari Dinperpa.

“Kita secara bertahap melakukan pemantauan hewan kurban yang ada di Kota Pekalongan. Kali ini saya turut memantau langsung di kandang sapi milik warga, di mana terdapat satu ekor sapi dengan berat 930 kilogram yang merupakan hibah dari Presiden Prabowo Subianto untuk Kota Pekalongan,” ujar Balgis.

Ia menambahkan bahwa pemantauan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya yang akan melaksanakan ibadah kurban. Selain itu, keterlibatan langsung pemimpin daerah juga menjadi bentuk pengawasan atas distribusi hewan kurban dari pusat maupun daerah.

Sementara itu, Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati, menjelaskan bahwa pemeriksaan hewan dilakukan oleh tim dokter hewan yang telah berpengalaman, untuk memastikan seluruh hewan kurban dalam keadaan layak konsumsi dan tidak membahayakan kesehatan masyarakat.

“Dinperpa secara rutin melakukan pengecekan dan pemantauan setiap tahun menjelang Idul Adha. Hewan kurban yang diperiksa harus memenuhi kriteria, seperti tidak kurus, tidak cacat, dan usianya cukup. Untuk sapi minimal 2 tahun dan kambing minimal 1 tahun,” jelas Lili.

Dari total 30 titik yang telah didata, Lili menyebutkan bahwa 20 titik sudah dilakukan pemeriksaan dan sisanya akan dilanjutkan menjelang hari H pelaksanaan kurban. Pemeriksaan ini juga mencakup asal-usul hewan dan dokumen kesehatan ternak guna menghindari risiko penularan penyakit hewan menular strategis.

Dalam kesempatan yang sama, dokter hewan dari Dinperpa, drh Fitria Khurniawati, menegaskan bahwa hingga kini belum ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kota Pekalongan. Menurutnya, upaya pencegahan telah dilakukan sejak jauh hari dengan pengawasan ketat terhadap pergerakan ternak dari luar daerah.

“Pencegahan PMK terus kami lakukan dengan memantau pergerakan ternak dari luar kota yang masuk ke Pekalongan. Hingga saat ini, kondisi aman dan tidak ditemukan kasus PMK,” tegas drh Fitria.

Ia juga menjelaskan bahwa sebagian besar pasokan kambing untuk keperluan kurban di Kota Pekalongan berasal dari daerah sekitar, seperti Kabupaten Pekalongan, Batang, dan Banjarnegara. Dengan demikian, kontrol terhadap asal hewan menjadi lebih terpantau dan terpercaya.

Langkah-langkah ini dilakukan untuk menjamin tidak hanya kelayakan hewan kurban, tetapi juga ketenangan masyarakat dalam melaksanakan ibadahnya. Pemeriksaan mencakup pengecekan fisik, umur, kondisi kuku, mata, dan kesehatan umum hewan sebelum disembelih.

“Selain pengecekan kesehatan, edukasi kepada penjual dan pembeli juga kami lakukan agar mereka memahami pentingnya memilih hewan kurban yang sesuai syariah dan sehat,” tambah Lili.

Dengan berbagai upaya preventif dan pengawasan yang ketat, Pemerintah Kota Pekalongan berharap pelaksanaan kurban tahun ini berjalan lancar, aman, dan membawa keberkahan bagi semua pihak. Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar membeli hewan kurban dari sumber yang terpercaya dan telah mendapatkan sertifikasi kesehatan dari dinas terkait.

“Tujuan utama dari semua ini adalah untuk menjaga kualitas ibadah kurban dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan,” pungkas Balgis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index