BSI

BSI Scholarship Jadi Bukti Nyata Komitmen BSI Maslahat dan BSI Dukung Pemerintah Atasi Tantangan Pendidikan Nasional

BSI Scholarship Jadi Bukti Nyata Komitmen BSI Maslahat dan BSI Dukung Pemerintah Atasi Tantangan Pendidikan Nasional
BSI Scholarship Jadi Bukti Nyata Komitmen BSI Maslahat dan BSI Dukung Pemerintah Atasi Tantangan Pendidikan Nasional

JAKARTA — Program beasiswa BSI Scholarship yang digagas oleh BSI Maslahat bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bentuk kontribusi nyata sektor keuangan syariah dalam menjawab tantangan besar dunia pendidikan di Indonesia. Dalam audiensi bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), program ini dipaparkan sebagai solusi inklusif yang mampu memperluas akses pendidikan bagi generasi muda.

Kondisi pendidikan di Indonesia memang masih menghadapi persoalan serius. Data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mencatat, sebanyak 3,9 juta anak di Indonesia tidak mengenyam pendidikan. Dari jumlah tersebut, 881.168 anak putus sekolah, 1.027.014 anak sudah lulus namun tidak melanjutkan pendidikan, dan 2.077.596 anak belum pernah bersekolah.

Angka tersebut mempertegas pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pemerataan pendidikan. Pemerintah tidak dapat berjalan sendiri. Perlu dukungan konkret dari dunia usaha, termasuk sektor perbankan syariah seperti yang dilakukan BSI melalui BSI Maslahat.

Program BSI Scholarship yang digulirkan sejak 2021 menyasar mahasiswa strata satu (S1) dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Audiensi bersama Mendiktisaintek di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi dihadiri oleh jajaran pimpinan BSI dan BSI Maslahat, termasuk Ketua Umum Pengurus BSI Maslahat Misbahul Munir, Direktur Retail Banking BSI Kemas Erwan Husainy, serta 10 awardee terpilih dari universitas unggulan seperti UI, ITB, IPB, UGM, dan UNDIP.

Dalam paparannya, Ketua Umum Pengurus BSI Maslahat, Misbahul Munir menjelaskan capaian program beasiswa ini.
"Dari tahun 2021 hingga kini, BSI Scholarship telah menjangkau 96 perguruan tinggi negeri dan swasta dengan total penerima mencapai 8.544 mahasiswa dan 2.200 pelajar per tahun," ungkapnya.
Beasiswa ini mencakup bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT), uang saku bulanan, serta pembinaan rutin untuk pengembangan karakter dan kepemimpinan. Program ini diberikan selama delapan semester masa studi.

Senada dengan itu, Direktur Retail Banking BSI, Kemas Erwan Husainy menegaskan bahwa kehadiran BSI Scholarship tak lepas dari optimalisasi dana zakat perusahaan sebagai bagian dari komitmen BSI terhadap pemberdayaan umat.
"Saya ingin menyampaikan rasa syukur atas pencapaian kinerja BSI. Hal ini sejalan dengan meningkatnya zakat perusahaan dan payroll pegawai sebesar Rp268 miliar, atau naik 120% dibanding awal merger tahun 2021. Ini menjadikan BSI sebagai perusahaan dengan zakat korporat terbesar di Indonesia," ujar Kemas.

Dana zakat inilah yang menjadi sumber utama pendanaan program BSI Scholarship, sehingga mampu menjangkau ribuan mahasiswa dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Mendiktisaintek Prof. Brian Yuliarto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada BSI Maslahat atas kontribusinya dalam pembangunan pendidikan nasional.
"Saya berterima kasih dan mengapresiasi BSI Maslahat dalam mendukung pendidikan anak bangsa. Para penerima beasiswa ini adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan dukungan yang tepat, anak-anak Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi besar bagi negeri ini," kata Menteri.
Ia juga berharap agar para awardee nantinya tidak hanya menjadi insan unggul, tetapi juga tumbuh menjadi insan dermawan yang bisa menyalurkan beasiswa bagi generasi berikutnya.
"Saya berharap mereka nantinya bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat, dari penerima beasiswa menjadi pemberi beasiswa," tambahnya.

Keberadaan program BSI Scholarship dinilai sebagai inovasi sosial yang tidak hanya memberi dampak jangka pendek, tetapi juga membentuk siklus kebaikan yang berkelanjutan di bidang pendidikan. Program ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga membentuk pemimpin masa depan yang berakhlak, amanah, dan siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Audiensi ditutup dengan sesi foto bersama, sebagai simbol kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Semangat ini mempertegas bahwa pembangunan manusia Indonesia unggul tidak dapat ditunda, dan semua pihak memiliki tanggung jawab yang sama untuk mewujudkannya.

Dengan semangat gotong royong dan keberkahan zakat, BSI dan BSI Maslahat menunjukkan bahwa perbankan syariah bisa menjadi katalis dalam membangun masa depan pendidikan Indonesia yang lebih adil dan inklusif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index