BANK

Investor Asing Dominasi Pasar Saham Bank Jumbo Indonesia dengan Net Sell Rp2,8 Triliun pada 2 Juni 2025

Investor Asing Dominasi Pasar Saham Bank Jumbo  Indonesia dengan Net Sell Rp2,8 Triliun pada 2 Juni 2025
Investor Asing Dominasi Pasar Saham Bank Jumbo Indonesia dengan Net Sell Rp2,8 Triliun pada 2 Juni 2025

JAKARTA - Pada perdagangan Senin, 2 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan signifikan sebesar 1,54% atau 110,75 poin, berakhir di level 7.065,07. Penurunan ini menjadi yang terdalam dalam satu hari sejak 8 April 2025, dan mencatatkan total net sell asing mencapai Rp2,8 triliun, membawa total net sell asing sejak awal tahun menjadi Rp47,99 triliun. 

Dominasi Tekanan Jual Asing

Investor asing kembali mendominasi pasar saham Indonesia dengan aksi jual bersih (net sell) yang signifikan pada perdagangan Senin kemarin. Aksi jual ini mencakup berbagai sektor, dengan saham-saham seperti MDKA, BMRI, dan INKP menjadi sasaran utama investor asing . Sejak awal tahun 2025, total net sell asing telah mencapai Rp47,99 triliun, mencerminkan ketidakpastian pasar dan kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi global. 

Faktor Penyebab Penurunan IHSG

Beberapa faktor turut berkontribusi terhadap penurunan IHSG pada 2 Juni 2025:

-Sentimen Global Negatif Ketidakpastian pasar global, termasuk potensi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dan ketegangan geopolitik, mempengaruhi sentimen investor.

-Penurunan Cadangan Devisa Indonesia Data menunjukkan penurunan cadangan devisa Indonesia dari 157,1 miliar dolar AS pada April 2025 menjadi 152,5 miliar dolar AS pada Mei 2025, yang merupakan level terendah sejak November 2024. Penurunan ini disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah .

-Profit Taking oleh Investor Domestik Setelah reli pasar saham selama beberapa bulan, investor domestik melakukan aksi profit taking, yang turut menekan IHSG.

Kinerja Sektor dan Saham Unggulan

Pada perdagangan Senin, sektor properti dan infrastruktur mengalami penurunan signifikan, sementara sektor teknologi dan kesehatan menunjukkan pergerakan positif. Saham-saham unggulan seperti BBCA, BMRI, dan TLKM turut mengalami tekanan jual, meskipun beberapa saham sektor energi dan teknologi menunjukkan kinerja yang lebih baik. 

Proyeksi Pasar Saham ke Depan

Analis pasar memproyeksikan bahwa pasar saham Indonesia akan terus menghadapi volatilitas dalam jangka pendek, dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Investor disarankan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan strategi investasi yang lebih konservatif, seperti diversifikasi portofolio dan fokus pada sektor-sektor yang memiliki fundamental kuat.

Penurunan IHSG pada 2 Juni 2025 mencerminkan tekanan jual yang signifikan dari investor asing dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pasar. Dengan total net sell asing yang terus meningkat, penting bagi investor untuk tetap waspada dan mempertimbangkan kondisi pasar secara menyeluruh dalam pengambilan keputusan investasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index