BANK INDONESIA

Bank Indonesia Maluku Utara Dorong UMKM Go Ekspor dan Digitalisasi untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Bank Indonesia Maluku Utara Dorong UMKM Go Ekspor dan Digitalisasi untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Bank Indonesia Maluku Utara Dorong UMKM Go Ekspor dan Digitalisasi untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA - Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara mengambil peran strategis dalam mendorong pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk semakin aktif melakukan kegiatan ekspor dan bertransformasi ke ranah digital. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya saing UMKM sekaligus meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian daerah dan nasional.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, menyatakan bahwa perkembangan UMKM di Maluku Utara harus diarahkan pada target ekspor. Menurutnya, agar UMKM dapat tumbuh secara signifikan, pola pikir pelaku usaha harus dibentuk agar berorientasi pada pasar global. “UMKM kita itu, kalau ingin tumbuh dan berkembang, target dan pola pikirnya harus bisa ekspor dulu,” ujar Dwi Putra dalam sebuah pernyataan resmi, Senin 02 JUNI 2025.

Dorongan Ekspor Sebagai Strategi Utama

Bank Indonesia menilai bahwa ekspor menjadi kunci utama bagi UMKM dalam mengembangkan usaha, tidak hanya secara volume tetapi juga nilai tambah produk. Dengan memasuki pasar internasional, UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi, inovasi produk, dan membuka peluang kerja baru. Selain itu, ekspor UMKM secara langsung berkontribusi pada devisa negara yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional.

“Kenapa Bank Indonesia mengharapkan UMKM go ekspor? Karena akan memberikan kontribusi devisa bagi negara,” kata Dwi Putra. Ia juga menambahkan bahwa selain mendorong ekspor, digitalisasi UMKM menjadi fokus penting yang akan memudahkan para pelaku usaha untuk melakukan pemasaran, transaksi, serta manajemen usaha secara lebih efisien.

Digitalisasi UMKM: Kunci Percepatan Pertumbuhan

Dalam era digital yang serba cepat, transformasi digital menjadi sebuah keharusan bagi UMKM agar dapat bertahan dan berkembang. Bank Indonesia Maluku Utara terus memfasilitasi pelatihan dan pendampingan terkait penggunaan teknologi digital dalam proses bisnis UMKM, mulai dari pemasaran produk melalui platform e-commerce hingga penggunaan sistem pembayaran digital yang aman dan efisien.

Digitalisasi diyakini tidak hanya mempermudah akses pasar, tetapi juga meningkatkan transparansi, memperbaiki manajemen keuangan, serta mempercepat proses ekspor. Dwi Putra menegaskan, “Kalau UMKM kita sudah go digital, mereka akan lebih mudah menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan sampai ke luar negeri.”

Kondisi UMKM di Maluku Utara: Potensi Besar dan Tantangan

Maluku Utara dikenal memiliki potensi sumber daya alam yang kaya, seperti hasil laut, rempah-rempah, dan kerajinan tangan yang unik. Produk-produk lokal ini memiliki peluang besar untuk dikembangkan dan dipasarkan ke pasar internasional. Namun, kondisi UMKM di wilayah ini masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan akses modal, minimnya pengetahuan ekspor, serta kurangnya kemampuan dalam digital marketing.

Untuk itu, Bank Indonesia Maluku Utara bersama pemerintah daerah dan berbagai lembaga terkait bekerja sama melakukan berbagai program pembinaan dan penguatan kapasitas UMKM. Program-program tersebut mencakup pelatihan ekspor, bimbingan teknis penggunaan teknologi digital, hingga fasilitasi akses pembiayaan dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

Sinergi dengan Pemerintah dan Stakeholder Lain

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem UMKM yang kuat dan berkelanjutan. “Tidak hanya Bank Indonesia, tapi juga pemerintah daerah, perbankan, asosiasi UMKM, dan pelaku industri harus bersinergi agar program ekspor dan digitalisasi UMKM dapat berjalan efektif,” ujarnya.

Beberapa inisiatif strategis yang telah dan akan terus dilakukan termasuk penyederhanaan prosedur ekspor, pengembangan infrastruktur digital di daerah, serta kampanye edukasi untuk membangun kesadaran dan kemampuan pelaku UMKM.

Manfaat Ekspor dan Digitalisasi bagi UMKM

Selain memberi kontribusi devisa negara, kegiatan ekspor dan digitalisasi juga membuka berbagai manfaat langsung bagi pelaku UMKM, antara lain:

Peningkatan Omzet dan Skala Usaha: Dengan pasar yang lebih luas, UMKM bisa meningkatkan produksi dan pendapatan.

Peluang Inovasi Produk: Masuk ke pasar global mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas produk.

Kemudahan Transaksi dan Manajemen Usaha: Digitalisasi memudahkan pencatatan keuangan dan komunikasi bisnis.

Akses Pembiayaan Lebih Mudah: Dengan kemajuan teknologi, UMKM dapat mengakses berbagai platform pembiayaan digital.

Langkah-Langkah Konkret Bank Indonesia

Bank Indonesia Maluku Utara terus menggulirkan berbagai program dan kebijakan untuk memperkuat UMKM, di antaranya:

Pelatihan dan Workshop Ekspor: Memberikan edukasi tentang regulasi ekspor, dokumen, dan proses pengiriman barang.

Pendampingan Digital Marketing: Membantu UMKM membangun toko online dan memaksimalkan platform e-commerce.

Fasilitasi Pembiayaan: Mendorong perbankan untuk memberikan kredit UMKM dengan bunga rendah serta mempromosikan fintech pembiayaan.

Penguatan Literasi Keuangan Digital: Melalui sosialisasi penggunaan pembayaran digital dan manajemen keuangan berbasis aplikasi.

Tantangan yang Harus Diatasi

Meski potensi besar sudah terbuka, masih ada tantangan yang harus dihadapi agar UMKM Maluku Utara benar-benar bisa go ekspor dan go digital secara masif, antara lain:

Keterbatasan Infrastruktur: Masih terdapat daerah yang sulit terjangkau jaringan internet dan fasilitas logistik.

Keterbatasan Pengetahuan dan Sumber Daya Manusia: Banyak pelaku UMKM yang belum familiar dengan teknologi dan prosedur ekspor.

Persaingan Pasar Internasional: UMKM harus mampu bersaing dengan produk luar negeri yang sudah lebih mapan.

Kendala Pembiayaan: Akses modal yang cukup dan tepat waktu masih menjadi kendala utama.

Harapan ke Depan

Dwi Putra Indrawan optimistis bahwa dengan langkah-langkah strategis dan dukungan berbagai pihak, UMKM di Maluku Utara akan mampu meningkatkan kapasitasnya secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Ia berharap UMKM tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang pesat, memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan fokus pada ekspor dan digitalisasi, UMKM di Maluku Utara akan menjadi tulang punggung ekonomi yang kuat dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tutup Dwi Putra.

Dorongan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara untuk mengintegrasikan UMKM ke dalam rantai ekspor dan mengadopsi digitalisasi merupakan langkah krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Berbagai program pelatihan, pendampingan, dan kemudahan akses pembiayaan diharapkan dapat mengatasi kendala yang ada dan membuka peluang baru bagi pelaku UMKM untuk tumbuh dan maju.

Dengan semakin banyak UMKM yang mampu menembus pasar ekspor dan memanfaatkan teknologi digital, bukan hanya peningkatan pendapatan yang didapat, tetapi juga kontribusi signifikan terhadap penguatan devisa dan perekonomian nasional secara keseluruhan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index