Sepak Bola

Tim Sepak Bola Kota Kediri Lolos ke Porprov Jatim 2025, Skuad Kabupaten Tersingkir karena Kendala Mental dan Komunikasi

Tim Sepak Bola Kota Kediri Lolos ke Porprov Jatim 2025, Skuad Kabupaten Tersingkir karena Kendala Mental dan Komunikasi
Tim Sepak Bola Kota Kediri Lolos ke Porprov Jatim 2025, Skuad Kabupaten Tersingkir karena Kendala Mental dan Komunikasi

JAKARTA – Tim sepak bola Kota Kediri dipastikan lolos ke Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 setelah berhasil menumbangkan Kota Mojokerto dalam laga penentuan babak kualifikasi Pra Porprov. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi Kota Tahu dalam peta persaingan sepak bola Jawa Timur, sementara tim Kabupaten Kediri harus menelan kekecewaan usai gagal melaju ke babak selanjutnya.

Kemenangan tim Kota Kediri diraih dengan skor meyakinkan 4-2 dalam pertandingan penentuan yang berlangsung sengit. Tim yang dibesut pelatih Wimba Sutan Fenosa menunjukkan semangat juang luar biasa meskipun sempat tertinggal di awal pertandingan.

Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kediri, Tomi Ari Wibowo, menyebut semangat juang dan mentalitas para pemain menjadi kunci kemenangan tersebut. “Kami menang 4-2 melawan Kota Mojokerto. Dengan bermain penuh tekanan, saya rasa mentalnya sudah mulai terbangun,” ujar Tomi.

Ia juga menegaskan bahwa timnya menargetkan pencapaian tinggi dalam ajang Porprov mendatang, dengan harapan bisa melaju hingga partai final. “Kami akan fokus untuk meningkatkan pemahaman taktik dan kekuatan fisik pemain. Training centre tidak ada lagi, kami akan lebih memanfaatkan waktu yang ada untuk uji coba,” tambahnya.

Fokus Persiapan dan Evaluasi Tim Kota Kediri

Setelah memastikan tiket ke Porprov, tim Kota Kediri kini memasuki tahap persiapan lanjutan. Pelatih Wimba bersama staf kepelatihan lainnya akan memanfaatkan waktu seoptimal mungkin untuk membenahi strategi permainan serta memperkuat kerja sama tim di lapangan.

Rencana uji coba dengan sejumlah tim kuat dari luar daerah juga menjadi bagian dari agenda, guna mengasah ketahanan mental dan strategi taktis para pemain. Menurut Tomi, evaluasi akan dilakukan menyeluruh, termasuk pola transisi dan penyelesaian akhir yang menjadi titik lemah dalam beberapa pertandingan sebelumnya.

Nasib Berbeda Dialami Tim Kabupaten Kediri

Sementara itu, nasib kurang beruntung dialami oleh tim sepak bola Kabupaten Kediri. Tim asuhan Muslim Habibi gagal lolos ke Porprov setelah hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Kabupaten Trenggalek dalam laga terakhir Pra Porprov.

Pelatih Muslim Habibi mengungkapkan bahwa timnya sebenarnya memiliki potensi serangan dan produktivitas tinggi selama fase kualifikasi. “Setiap match, sebenarnya kami punya banyak peluang. Tim ini mencatatkan enam gol dan hanya kebobolan dua gol selama fase kualifikasi,” ucap Habibi.

Namun, dia mengakui bahwa sejumlah kesalahan mendasar dalam komunikasi antar pemain menjadi penyebab kegagalan tim melaju lebih jauh. “Artinya, mis komunikasi, salah passing, ke-block, dan counter attack, seperti itu. Itu yang menjadi titik lemah kami,” jelasnya.

Faktor Mental dan Minimnya Pengalaman Jadi Hambatan

Habibi menyoroti aspek mental sebagai catatan penting dalam evaluasi timnya. Ia menyebut sebagian besar pemainnya merupakan wajah-wajah baru yang belum memiliki pengalaman bertanding di level kompetisi seperti ini, yang berdampak pada performa dan ketenangan saat bermain.

“Pemain ini banyak yang punya kualitas tetapi belum punya pengalaman. Di sini pengaruhnya ke mental,” tandas Habibi.

Kendati gagal, pelatih Muslim tetap optimistis terhadap masa depan sepak bola Kabupaten Kediri. Ia melihat banyak pemain muda yang menjanjikan untuk dikembangkan menjadi aset penting bagi tim di masa mendatang, asalkan diberikan pembinaan dan jam terbang yang cukup.

Harapan dan Arah Pembinaan Sepak Bola Kediri

Keberhasilan Kota Kediri dan kegagalan Kabupaten Kediri dalam ajang Pra Porprov 2025 menjadi refleksi penting dalam pembinaan sepak bola di daerah. Kota Kediri dinilai berhasil membangun mental dan taktik yang lebih solid, sementara Kabupaten Kediri masih harus mengejar dari sisi pengalaman dan penguatan mental pemain.

Para pelatih, pengurus PSSI daerah, dan pihak terkait diharapkan dapat terus memperkuat sistem pembinaan dan kompetisi internal agar lahir lebih banyak talenta yang siap bersaing di level regional maupun nasional.

Dengan Porprov 2025 semakin dekat, Kota Kediri kini mengusung optimisme tinggi untuk membawa nama daerah berjaya di ajang bergengsi tersebut. Kesuksesan ini bukan hanya soal tiket ke Porprov, tetapi juga menjadi simbol dari pembinaan yang konsisten dan dukungan yang solid dari berbagai pihak.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index