JAKARTA – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang menunjukkan komitmen kuat dalam mempererat sinergi dengan dunia pendidikan tinggi melalui kunjungan resmi ke Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Kunjungan ini menjadi tonggak baru dalam membangun kemitraan strategis yang bertujuan mendorong pengembangan sumber daya manusia unggul di bidang ekonomi, keuangan, dan ekonomi syariah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, hadir bersama jajaran pimpinan BI Malang dalam kunjungan silaturahmi ke Gedung Rektorat UIN Maliki Malang. Ia didampingi Deputi Kepala Perwakilan Dedy Prasetyo, Kepala Seksi Kehumasan Ardy, dan staf Kantor BI Arie. Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, bersama para pimpinan universitas lainnya, termasuk Wakil Rektor II Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si, Wakil Rektor III Dr. H. A. Fatah Yasin, M.Ag, dan Kepala Biro AAKK Dr. H. Barnoto, M.Pd.I.
Dalam suasana penuh keakraban, pertemuan tersebut menjadi ruang diskusi yang produktif untuk menggali berbagai peluang kerja sama di masa depan, mulai dari edukasi literasi keuangan, pengembangan ekonomi syariah, hingga peningkatan kapasitas mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
“Bank Indonesia selalu membuka ruang sinergi dengan perguruan tinggi, khususnya dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing,” ujar Febrina dalam sambutannya.
Ia juga menekankan pentingnya kesinambungan program yang telah berjalan antara Bank Indonesia dan UIN Malang, termasuk program sertifikasi halal dan pemberian beasiswa bagi mahasiswa. Namun, untuk tahun ini, terdapat penyesuaian kebijakan dari pusat yang menyebabkan penundaan sementara penyaluran beasiswa.
“Untuk tahun ini, BI belum dapat menyalurkan bantuan beasiswa karena ada kebijakan dari atasan untuk melakukan penundaan,” jelas Febrina. Meski demikian, ia tetap berharap agar kerja sama tetap berlanjut dalam bentuk lain yang bermanfaat.
Bank Indonesia mencatat, hingga saat ini telah menyalurkan bantuan beasiswa kepada 3.500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan siswa SMK di seluruh Indonesia. Bantuan tersebut diharapkan mampu mendukung keberlanjutan pendidikan serta memperkuat literasi keuangan sejak usia dini.
Menanggapi kunjungan tersebut, Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen BI Malang dalam menjalin sinergi dengan lembaga pendidikan. Ia menyatakan bahwa kerja sama yang telah terjalin harus tetap dilanjutkan, meskipun tidak selalu dalam bentuk finansial.
“Meskipun di tengah efisiensi, kerja sama antara BI dengan UIN Maliki Malang harus terus dijalin. Bentuknya tidak harus berupa uang, bisa juga melalui pelatihan dan pembekalan kepada sivitas akademika,” ungkap Prof. Zainuddin.
Ia menambahkan bahwa kerja sama dengan institusi seperti Bank Indonesia sangat penting dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Saya berharap mitra dari Bank Indonesia bisa terus saling bersinergi dan membantu untuk tercapainya pendidikan tinggi yang bermutu di UIN Malang,” lanjutnya.
Pertemuan ini turut ditandai dengan pemberian cinderamata berupa buku karya tulis Prof. Zainuddin kepada pihak BI Malang, sebagai simbol apresiasi dan harapan kolaborasi yang berkelanjutan. Dialog santai dan penuh keakraban menutup pertemuan tersebut, mencerminkan eratnya hubungan antara kedua institusi.
Bank Indonesia dan UIN Malang bersepakat bahwa sinergi yang dibangun tidak hanya bersifat seremonial, tetapi akan dikembangkan dalam bentuk program-program konkret. Fokusnya akan diarahkan pada penguatan kapasitas mahasiswa, edukasi publik mengenai ekonomi syariah, hingga pelatihan pengelolaan keuangan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Dengan kunjungan ini, BI Malang dan UIN Maliki Malang menunjukkan semangat kolaborasi yang menjadi teladan dalam membangun ekosistem pendidikan dan ekonomi yang inklusif. Kemitraan strategis ini diharapkan akan terus berkembang dan memberikan dampak signifikan bagi penguatan ekonomi daerah berbasis pengetahuan dan nilai-nilai syariah.