DOKTER

Deteksi Dini Penting untuk Mencegah Perburukan Penyakit Lupus

Deteksi Dini Penting untuk Mencegah Perburukan Penyakit Lupus
Deteksi Dini Penting untuk Mencegah Perburukan Penyakit Lupus

JAKARTA - Penyakit lupus, atau lupus eritematosus sistemik (LES), merupakan gangguan autoimun kronis yang dapat menyerang berbagai organ tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, jantung, paru-paru, dan sistem saraf. Gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lain, sehingga diagnosis dini sangat penting untuk mencegah kerusakan organ yang lebih parah.

Gejala Umum Lupus yang Perlu Diwaspadai

Menurut dr. Anna Ariane, SpPD, K-R, seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi, terdapat beberapa gejala yang perlu diwaspadai sebagai tanda awal lupus. "Apabila ketemu empat dari gejala-gejala lupus segera periksa sehingga harapannya bisa ditemukan lebih awal, sebelum muncul (gejalanya) sudah berat misalnya ke rumah sakit ternyata sudah gagal ginjal," ujar dr. Anna.

Beberapa gejala umum lupus meliputi:

Ruam kulit berbentuk kupu-kupu: Ruam merah yang muncul di pipi dan hidung, menyerupai bentuk kupu-kupu.

Nyeri dan pembengkakan sendi: Terutama pada sendi tangan, pergelangan tangan, dan lutut.

Kelelahan ekstrem: Rasa lelah yang tidak hilang meskipun sudah cukup istirahat.

Demam ringan: Demam yang muncul tanpa penyebab jelas.

Rambut rontok: Kehilangan rambut dalam jumlah banyak.

Sariawan: Luka di mulut atau hidung yang sulit sembuh.

Sensitif terhadap sinar matahari: Kulit mudah terbakar atau muncul ruam setelah terpapar sinar matahari.

Gangguan ginjal: Pembengkakan kaki, tekanan darah tinggi, dan urine berbusa.

Gangguan saraf: Sakit kepala, kebingungan, kejang, atau kesemutan pada tangan dan kaki.

Gangguan kardiovaskular: Peradangan pada jantung atau pembuluh darah.

Pentingnya Deteksi Dini dan Pemeriksaan Medis

Deteksi dini lupus sangat penting untuk mencegah kerusakan organ yang lebih parah. Jika Anda mengalami minimal empat gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam atau reumatologi. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes urin untuk membantu diagnosis.rs.ui.ac.id

Selain itu, beberapa rumah sakit dan puskesmas menyediakan formulir SALURI (Periksa Lupus Sendiri) sebagai alat bantu skrining awal. SALURI membantu masyarakat mengenali gejala lupus sejak dini, sehingga dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Penanganan dan Pengobatan Lupus

Pengobatan lupus bertujuan untuk mengurangi peradangan, mencegah kerusakan organ, dan mengelola gejala. Dokter akan meresepkan obat-obatan seperti kortikosteroid, obat antimalaria, imunosupresan, dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup juga penting dalam pengelolaan lupus. Beberapa langkah yang dapat membantu antara lain:

Menghindari paparan sinar matahari langsung: Gunakan tabir surya dengan SPF tinggi dan pakaian pelindung.

Mengelola stres: Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.

Menerapkan pola makan sehat: Konsumsi makanan bergizi dan hindari makanan yang dapat memicu peradangan.

Berolahraga secara teratur: Lakukan aktivitas fisik ringan untuk menjaga kebugaran tubuh.

Rutin kontrol ke dokter: Lakukan pemeriksaan berkala untuk memantau kondisi kesehatan.

Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat memengaruhi berbagai organ tubuh dan memiliki gejala yang bervariasi. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan organ yang lebih parah. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gejala dan penanganan lupus, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index