JAKARTA - Tongkat estafet kepemimpinan di Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh resmi berpindah tangan. Wachjono, yang selama ini menjabat sebagai Regional CEO BSI Aceh, resmi mengakhiri masa tugasnya karena memasuki masa purna bakti. Keputusan ini menandai berakhirnya perjalanan kepemimpinan yang penuh dedikasi dan prestasi di wilayah Aceh.

Perjalanan Kepemimpinan Wachjono di BSI Aceh

Wachjono memulai kariernya di BSI dengan semangat untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di Aceh. Selama masa jabatannya, ia berhasil membawa BSI Aceh mencatatkan kinerja positif, terutama dalam pengembangan bisnis ritel seperti emas dan haji. Di bawah kepemimpinannya, bisnis emas dan haji masing-masing tumbuh 161% dan 26% secara tahunan. Pembiayaan Gadai Emas di wilayah Aceh mencapai Rp243 miliar, tumbuh 60% secara tahunan, sedangkan produk Cicil Emas mencapai Rp498 miliar, tumbuh 278% secara tahunan. Tabungan Haji BSI di wilayah Aceh juga tumbuh 51% secara tahunan menjadi 198.867 nasabah, dengan total nilai Rp212 miliar. 

Selain itu, BSI Aceh juga berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp3,98 triliun kepada 49.735 penerima, melampaui target Rp3,1 triliun. Capaian ini menunjukkan komitmen BSI dalam mendukung pemberdayaan UMKM di Aceh. 

Inisiatif Pemberdayaan UMKM dan Digitalisasi

Wachjono juga dikenal aktif dalam mendorong digitalisasi di kalangan pelaku UMKM. Pada akhir tahun 2024, BSI Aceh menggelar seminar bertema “Strategi Optimasi Pertumbuhan Usaha di Era Digitalisasi 2025” yang dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai sektor usaha. Seminar ini bertujuan memberikan wawasan dan strategi kepada pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan digitalisasi. 

Dalam sambutannya, Wachjono menekankan pentingnya peran teknologi dalam perkembangan UMKM. “Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, UMKM harus siap beradaptasi dan memanfaatkan peluang digital yang ada. Dengan pelatihan dan strategi yang tepat, kami yakin pelaku UMKM di Aceh bisa mengoptimalkan potensi usaha mereka dan bersaing di pasar yang semakin digital,” ujarnya. 

Kolaborasi dengan Lembaga Terkait

Di bawah kepemimpinan Wachjono, BSI Aceh juga menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman para agen BSI. Pada November 2024, BSI Aceh bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menyelenggarakan program edukasi untuk para BSI Agent. Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman dan kapasitas para agen dalam hal layanan perbankan, serta memastikan aspek regulasi, keamanan, dan keberlanjutan layanan perbankan. 

Warisan Kepemimpinan dan Penghargaan

Selama masa jabatannya, Wachjono telah meninggalkan berbagai prestasi gemilang yang menjadi warisan bagi BSI Aceh. Komitmennya dalam pemberdayaan UMKM, digitalisasi layanan, dan kolaborasi dengan berbagai lembaga telah memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh. Keberhasilannya dalam memimpin BSI Aceh menjadi contoh nyata bagaimana kepemimpinan yang visioner dapat membawa perubahan positif dalam sektor perbankan syariah.

Sebagai bagian dari proses transisi, BSI Aceh akan segera mengumumkan pengganti Wachjono sebagai Regional CEO. Diharapkan pemimpin baru dapat melanjutkan dan mengembangkan program-program yang telah dirintis, serta membawa BSI Aceh ke arah yang lebih maju dan inovatif.

Keputusan Wachjono untuk memasuki masa purna bakti menandai berakhirnya perjalanan kepemimpinan yang penuh dedikasi dan prestasi di BSI Aceh. Warisan kepemimpinan yang ditinggalkan akan terus menjadi pijakan bagi BSI Aceh dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Dengan semangat yang telah ditanamkan, BSI Aceh diharapkan dapat terus berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Aceh dan Indonesia secara keseluruhan.