JAKARTA - Sebuah insiden dramatis terjadi pada malam hari di Israel ketika sebuah rudal yang ditembakkan oleh kelompok pemberontak Houthi dari Yaman menghantam area dekat Bandara Internasional Ben Gurion. Serangan ini memicu kekacauan dan kepanikan di salah satu pusat transportasi udara terpenting di negara tersebut, yang melayani ribuan penumpang setiap harinya.
Menurut laporan awal, rudal tersebut diluncurkan dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman dan berhasil mencapai wilayah Israel, meskipun rincian lebih lanjut mengenai jenis rudal dan sistem pertahanan yang terlibat masih dalam penyelidikan. Insiden ini terjadi pada pukul 20.30 waktu setempat, saat bandara sedang ramai dengan aktivitas penumpang yang datang dan pergi.
Saksi mata di lokasi kejadian melaporkan bahwa suara ledakan yang keras mengguncang area sekitar bandara, diikuti oleh sirene yang berbunyi nyaring. "Kami semua terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa. Suara ledakan itu sangat mengerikan," ungkap salah satu penumpang yang berada di dalam terminal saat serangan terjadi. "Kami langsung diarahkan untuk mencari tempat berlindung, dan suasana menjadi sangat kacau."
Pihak berwenang Israel segera mengaktifkan protokol darurat dan menutup bandara untuk penerbangan masuk dan keluar. Penumpang yang terjebak di dalam terminal diminta untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi petugas keamanan. "Keamanan penumpang adalah prioritas utama kami. Kami bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan situasi ini dapat ditangani dengan cepat dan efektif," kata seorang juru bicara otoritas bandara.
Sementara itu, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan serangan balasan terhadap posisi Houthi di Yaman sebagai respons terhadap serangan rudal tersebut. "Kami tidak akan membiarkan serangan ini tanpa balasan. Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi warga negara kami dan infrastruktur vital kami," tegas seorang pejabat militer Israel.
Serangan ini merupakan yang pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, di mana rudal dari Yaman berhasil mencapai wilayah Israel. Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan militer Houthi dan menimbulkan kekhawatiran akan potensi ancaman yang lebih besar di masa depan. "Kami harus menyadari bahwa konflik di Yaman dapat memiliki dampak yang lebih luas, termasuk di wilayah kami," kata seorang analis keamanan yang enggan disebutkan namanya.
Kekacauan di Bandara Internasional Ben Gurion tidak hanya berdampak pada penumpang, tetapi juga pada jadwal penerbangan internasional. Banyak penerbangan yang terpaksa dibatalkan atau dialihkan ke bandara lain, menyebabkan frustrasi di kalangan penumpang yang sudah menunggu lama. "Saya sudah menunggu penerbangan saya selama berjam-jam, dan sekarang semuanya dibatalkan. Ini sangat mengecewakan," keluh seorang penumpang yang terjebak di bandara.
Pihak berwenang Israel berjanji untuk memberikan informasi terbaru kepada publik mengenai situasi ini dan langkah-langkah yang diambil untuk memastikan keselamatan semua orang. "Kami akan terus memantau situasi dan memberikan pembaruan kepada masyarakat. Keselamatan adalah prioritas utama kami," ujar juru bicara pemerintah.
Sementara itu, serangan ini juga memicu reaksi dari berbagai negara di kawasan tersebut. Beberapa negara Arab mengecam tindakan Houthi dan menyerukan agar semua pihak menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk situasi. "Kami mendukung upaya untuk menjaga stabilitas di kawasan ini dan menolak segala bentuk kekerasan yang dapat membahayakan warga sipil," kata seorang diplomat dari negara Teluk.
Di sisi lain, kelompok Houthi mengklaim bahwa serangan ini merupakan balasan terhadap serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap posisi mereka di Yaman. "Kami akan terus melawan agresi yang dilakukan oleh Israel dan akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami," ujar seorang juru bicara Houthi dalam sebuah pernyataan.
Insiden ini menyoroti ketegangan yang terus meningkat di kawasan Timur Tengah, di mana konflik bersenjata dan serangan teroris sering kali menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Banyak analis memperingatkan bahwa jika situasi ini tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut yang akan berdampak pada stabilitas regional.
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah Israel telah meningkatkan keamanan di seluruh bandara dan fasilitas publik lainnya. "Kami tidak akan mengambil risiko dengan keselamatan warga kami. Semua langkah yang diperlukan akan di