Mengenal Makna Unik di Balik 8 Makanan Khas China

Selasa, 02 September 2025 | 12:40:29 WIB
Mengenal Makna Unik di Balik 8 Makanan Khas China

JAKARTA - Makanan khas China tidak hanya menggugah selera, tetapi juga sarat akan makna simbolis yang telah diwariskan selama ribuan tahun. Dari mi hingga kue bulan, setiap hidangan membawa pesan tertentu yang berkaitan dengan keberuntungan, kemakmuran, kesuburan, dan kebahagiaan. Bagi masyarakat Tionghoa, makanan bukan sekadar pengisi perut, melainkan juga sarana untuk merayakan keberkatan dalam kehidupan sehari-hari maupun pada momen spesial.

Banyak orang Indonesia tentu sudah familiar dengan makanan khas China, seperti mi, siomay, bakso, atau bebek Peking. Namun, tidak semua orang menyadari makna unik yang tersembunyi di balik kelezatan setiap hidangan. Sebagian makanan yang tampak sederhana justru memuat simbol yang kuat, mulai dari bentuk, nama, hingga warna yang digunakan. Berikut adalah delapan makanan khas China beserta maknanya yang menarik untuk diketahui.

1. Mi

Mi adalah makanan khas China yang paling dikenal, terutama karena hubungannya dengan panjang umur. Namun, makna mi tidak berhenti di situ; mi juga melambangkan keberuntungan. Panjangnya mi dipercaya mencerminkan harapan untuk hidup lama dan sejahtera, sehingga saat menyantap mi, orang diyakini akan mendapatkan kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kesehatan.

Mi yang disajikan pada perayaan ulang tahun atau Tahun Baru China biasanya lebih panjang dan dikenal sebagai Yi Mein atau mi panjang umur. Orang Tionghoa percaya mi tidak boleh dipotong karena bisa memperpendek umur. Bahkan, beberapa orang memilih menikmati mi tepat tengah malam agar tahun berikutnya berjalan lancar. Setiap bahan pelengkap, seperti telur yang melambangkan kesuburan dan udang yang melambangkan kebahagiaan, menambah kedalaman makna makanan ini.

2. Dimsum

Dimsum, makanan berupa porsi kecil beragam jenis, memiliki arti “menyentuh hati”. Hidangan ini biasanya terdiri dari shumai, lumpia kulit tahu, hakau, hingga ceker ayam. Dimsum sering dikaitkan dengan keberuntungan dan kemakmuran, misalnya lumpia keemasan yang melambangkan kekayaan.

Selain itu, dimsum juga melambangkan keharmonisan karena biasanya disantap bersama keluarga atau teman. Tradisi Yum Cha, yaitu menikmati teh bersama dimsum, menjadi bagian penting dari pengalaman makan ini. Teh yang disajikan, mulai dari teh hitam hingga jasmine atau oolong, menambah kedalaman budaya dalam setiap sajian dimsum.

3. Ayam Kung Pao

Ayam Kung Pao berasal dari provinsi Sichuan dan terkenal sebagai menu wajib saat reuni keluarga. Rasanya yang asam-manis dengan bahan dasar ayam menjadi favorit banyak orang. Sama seperti mi, ayam Kung Pao juga melambangkan panjang umur, terutama karena kandungan kacang di dalamnya.

Nama Kung Pao kemungkinan besar terinspirasi dari Ding Baozhen, seorang gubernur pada masa Dinasti Qing yang menjabat sebagai Gongbao untuk melindungi pangeran. Meskipun nama tersebut tidak memiliki arti spesifik, hidangan ini tetap menjadi simbol tradisi dan sejarah kuliner China.

4. Bebek Peking

Bebek Peking melambangkan kesetiaan, kesuburan, dan keharmonisan. Warna merah pada hidangan ini melambangkan kebahagiaan, sehingga sering disajikan pada pernikahan. Selain mitos dan simbol warna, bebek dipercaya sebagai pembawa pesan ke surga dalam tradisi China.

Meski demikian, bebek biasanya pantang dikonsumsi pada bulan ketujuh kalender lunar, yang dianggap sebagai “bulan hantu” karena diyakini membawa ketidakberuntungan. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya hubungan makanan khas China dengan kepercayaan dan tradisi.

5. Ikan Kukus

Ikan kukus memiliki makna kemakmuran karena permainan kata dalam bahasa Tionghoa. Kalimat “nian nian you yu” yang berarti semoga mendapat rezeki berlimpah, terdengar seperti “semoga mendapat ikan setiap tahun”.

Penggunaan ikan sebagai simbol kemakmuran membuat hidangan ini wajib hadir saat Tahun Baru China. Ikan yang cepat berkembang biak dipercaya dapat melipatgandakan kekayaan. Bahan utama ikan kukus biasanya ikan nila, patin, atau kakap, tetapi beberapa daerah menggunakan ikan lele karena dipercaya mendatangkan keberuntungan melimpah.

6. Bakso Kepala Singa

Bakso kepala singa atau Shizi Tou identik dengan perayaan Tahun Baru China. Bakso besar menyerupai kepala singa, dengan pakchoi yang tampak seperti rambut. Kepala singa melambangkan kekuatan, sementara bakso itu sendiri menandakan kebersamaan keluarga.

Hidangan ini dipercaya membawa kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga. Kelezatan dan simbolisme yang terkandung membuat bakso kepala singa menjadi salah satu makanan khas China yang istimewa.

7. Kue Keranjang

Kue keranjang, atau Nian Gao, adalah makanan yang populer saat Tahun Baru China. Nama Nian Gao terdengar sama dengan ungkapan “tahun yang tinggi”, yang melambangkan harapan agar segala aspek kehidupan, termasuk pendapatan dan jabatan, meningkat dari tahun ke tahun.

Kue lengket ini sering dijadikan hadiah dengan bungkus berwarna merah, simbol kebahagiaan, menandakan keberuntungan dan harapan positif di tahun baru.

8. Kue Bulan

Kue bulan atau Yuebing biasa dikonsumsi saat Festival Pertengahan Musim Gugur. Bentuknya bulat seperti bulan purnama melambangkan kebersamaan dan kemakmuran. Hidangan ini sering dijadikan hadiah untuk keluarga, teman, dan rekan bisnis, serta dinikmati untuk merayakan kesuksesan panen. Gambar pada kue bulan biasanya melambangkan keberuntungan dan panjang umur, memperkuat makna simbolis hidangan ini.

Makanan khas China mengajarkan bahwa setiap sajian memiliki makna lebih dari sekadar rasa. Dari keberuntungan hingga kebahagiaan, pesan-pesan tersebut telah melekat dalam budaya Tionghoa selama ribuan tahun. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika makanan khas China kerap hadir dalam berbagai perayaan, membawa kelezatan sekaligus makna spiritual yang mendalam.

Terkini