Bandung, 2025 - PT KA Properti Manajemen (KAI Properti), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Penjaga Perlintasan Kereta Api tahun 2025. Sebanyak 30 peserta dari berbagai area mengikuti program ini dengan tujuan mencetak Penjaga Perlintasan (PJL) yang handal, disiplin, dan mampu menjalankan tugas sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Diklat berlangsung selama sembilan hari penuh di Kampus Agus Suroto, Bandung, dengan kurikulum mencapai 55 jam pelajaran (JP). Para peserta dibekali materi teknis, pemahaman regulasi keselamatan, serta praktik lapangan untuk menghadapi berbagai kondisi nyata yang kerap terjadi di perlintasan sebidang.
Plt. Sekretaris Perusahaan KAI Properti, Ramdhani Subagja, menegaskan bahwa PJL adalah ujung tombak keselamatan perjalanan kereta api diperlintasan sebidang.
“Keberadaan PJL yang terlatih dan kompeten sangat menentukan tingkat keselamatan di perlintasan sebidang. Karena itu, pelatihan ini kami rancang agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu bertindak cepat, tepat, dan penuh tanggung jawab di lapangan,” jelasnya.
Selain materi kelas, peserta juga menjalani simulasi lapangan, mulai dari pengaturan lalu lintas kendaraan, prosedur evakuasi darurat, hingga koordinasi dengan petugas perkeretaapian. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap PJL siap menghadapi situasi dinamis dengan standar profesional yang tinggi.
Keberadaan PJL yang handal diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan di perlintasan sebidang yang selama ini menjadi titik rawan. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari Diklat 2025 ini, para lulusan diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan keselamatan perkeretaapian di Indonesia.
KAI Properti menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan kualitas SDM di sektor perkeretaapian. Langkah ini juga selaras dengan agenda keselamatan perusahaan yang menjadi prioritas utama KAI Group.