JAKARTA - Berolahraga secara rutin memang sering menjadi tantangan bagi banyak orang. Meski manfaatnya besar, dari mengendalikan nafsu makan hingga menurunkan risiko penyakit kronis seperti jantung, stroke, hingga diabetes, kenyataannya banyak yang kesulitan menjaga konsistensi. Studi terbaru dari University College London (UCL) menyarankan agar kunci keberhasilan olahraga terletak pada pemilihan jenis aktivitas yang sesuai dengan kepribadian masing-masing individu.
Manfaat Olahraga Jangka Pendek dan Panjang
Olahraga rutin memberikan efek positif yang bisa dirasakan dalam jangka pendek maupun panjang. Dalam waktu dekat, aktivitas fisik meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki suasana hati, dan membantu pengendalian nafsu makan. Sementara dalam jangka panjang, olahraga mampu mengurangi risiko berbagai penyakit serius, termasuk demensia, depresi, kanker, dan penyakit kardiovaskular. Sayangnya, kurang dari 25% populasi global mencapai target aktivitas fisik sesuai rekomendasi WHO, yaitu 150 menit aerobik intensitas sedang per minggu, atau 75 menit olahraga berat.
Pembagian waktu ini bisa fleksibel, misalnya sesi 30 menit lima kali seminggu atau dua sesi 15 menit setiap hari, sesuai gaya hidup masing-masing. Namun, penelitian UCL menekankan, efektivitas olahraga tidak hanya soal durasi, tapi juga kecocokan dengan kepribadian.
Kepribadian dan Preferensi Olahraga
Flaminia Ronca dari Institut Olahraga, Latihan, dan Kesehatan UCL menjelaskan bahwa tipe kepribadian memengaruhi preferensi terhadap jenis olahraga tertentu. Kaum ekstrover, misalnya, cenderung menikmati latihan berkelompok dengan energi tinggi, sedangkan individu neurotik lebih nyaman dengan latihan pribadi yang diselingi waktu istirahat.
Profesor Paul Burgess, penulis senior studi, menambahkan bahwa memahami hubungan kepribadian dan olahraga penting dalam menentukan seberapa sukses seseorang menjalani program aktivitas fisik. Pilihan yang tepat meningkatkan kepatuhan dan membuat olahraga lebih menyenangkan.
Studi UCL: Program Olahraga dan Kepribadian
Penelitian melibatkan relawan yang menjalani tes kebugaran dasar. Mereka dibagi menjadi dua kelompok: satu mengikuti program olahraga di rumah selama delapan minggu, terdiri dari bersepeda dan latihan kekuatan, sementara kelompok kontrol melanjutkan gaya hidup normal.
Para partisipan mengisi kuesioner tentang tingkat kenikmatan latihan. Ciri kepribadian yang diteliti meliputi:
Ekstrover: energik, ramah, mudah bergaul
Ketelitian: teratur, andal, fokus pada pencapaian tujuan
Keramahan: kerja sama, perhatian pada orang lain
Neurotisisme: emosional, mudah cemas atau berubah suasana hati
Keterbukaan: ingin mencoba pengalaman baru dan imajinatif
Hasilnya menunjukkan, ekstrover menikmati latihan intensitas tinggi dan olahraga tim, sedangkan individu dengan skor neurotisisme tinggi lebih suka berolahraga sendiri dengan jeda istirahat. Orang yang teliti dan terbuka tetap aktif, meski motivasinya lebih didorong oleh hasil dan rasa ingin tahu daripada kesenangan semata.
Pentingnya Menemukan Aktivitas yang Disukai
Ronca menekankan bahwa kunci konsistensi adalah menemukan olahraga yang benar-benar disukai. “Tidak apa-apa jika tidak menyukai satu jenis latihan. Cobalah jenis lain hingga menemukan yang cocok,” ujarnya. Burgess menambahkan, kesenangan dalam berolahraga membuat individu lebih mudah memutuskan untuk melakukannya secara konsisten.
Misalnya, orang ekstrover menyukai latihan intensitas tinggi seperti HIIT atau tes kebugaran bersepeda maksimum, sementara mereka dengan neurotisisme kuat lebih memilih latihan dengan intensitas tinggi tetapi pendek, dan tidak ingin selalu dipantau.
Individu teliti cenderung menjaga kebugaran secara menyeluruh dan aktif secara fisik, tetapi tingkat kenikmatan mereka terhadap olahraga tertentu tidak selalu tinggi. Mereka termotivasi oleh manfaat kesehatan dan hasil yang bisa dicapai.
Strategi Praktis untuk Konsistensi
Sesuaikan jenis olahraga dengan kepribadian
Tentukan jadwal yang fleksibel dan realistis
Mulai dari aktivitas yang sederhana dan nikmati prosesnya
Gunakan komunitas atau kelompok untuk dukungan sosial jika cocok dengan kepribadian
Evaluasi rutin dan ganti aktivitas jika tidak terasa menyenangkan
Dengan pendekatan ini, olahraga bukan hanya kewajiban atau rutinitas, tetapi juga aktivitas yang menyenangkan, meningkatkan kesejahteraan mental, dan membangun kebugaran jangka panjang.
Menemukan jenis olahraga yang sesuai kepribadian adalah langkah awal untuk membuat aktivitas fisik menjadi bagian dari gaya hidup. Konsistensi tercapai bukan karena paksaan, tetapi karena kesenangan dan motivasi intrinsik yang muncul dari memilih latihan yang tepat.
Jika seseorang mampu mengenali tipe kepribadian dan menyesuaikan aktivitasnya, konsistensi berolahraga menjadi lebih mudah, stres menurun, dan tujuan kebugaran pun lebih cepat tercapai. Olahraga tidak lagi sekadar aktivitas fisik, tetapi menjadi strategi hidup untuk kesehatan optimal.