JAKARTA - Jember kini mencatat sejarah transportasi baru. Untuk pertama kalinya, masyarakat dapat menikmati penerbangan langsung menuju Jakarta tanpa harus transit di Surabaya atau Banyuwangi. Rute perdana ini diresmikan oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Rute Perdana dan Maskapai Pengelola
Penerbangan perdana dilayani maskapai Fly Jaya menggunakan pesawat ATR 72-500. Dengan waktu tempuh sekitar 2 jam 10 menit, rute ini memberikan kemudahan mobilitas bagi masyarakat Jember, terutama bagi mereka yang memiliki kepentingan bisnis, pendidikan, atau keluarga di Jakarta.
Untuk tahap awal, penerbangan dijadwalkan dua kali seminggu, setiap Senin dan Rabu. Meskipun saat ini masih soft launching, penerbangan reguler direncanakan mulai awal September 2025. “Hari ini kita melaksanakan soft launching. Nanti awal September penerbangan reguler sudah berjalan dengan persiapan yang lebih matang,” ujar Bupati Fawait.
Harga tiket untuk penerbangan perdana dipatok antara Rp1,3 juta hingga Rp1,5 juta, relatif lebih murah dibandingkan perjalanan melalui bandara lain. Pemesanan tiket saat ini masih dilakukan secara offline di Bandara Notohadinegoro Jember dan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, namun mulai September layanan online melalui Traveloka, Tiket.com, dan platform lainnya akan tersedia.
Kolaborasi dan Dukungan Pemerintah
Bupati Fawait menegaskan keberhasilan pembukaan rute ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Presiden RI Prabowo Subianto dan pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Achmad. Menurutnya, kerja sama ini menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah, pusat, dan maskapai untuk menghadirkan layanan transportasi yang lebih efisien bagi masyarakat.
“Berkat kerja sama dengan semua pihak, akhirnya Jember bisa mendapatkan akses penerbangan langsung tanpa transit,” kata Fawait. Ia juga menekankan bahwa penerbangan ini bukan hanya soal mobilitas, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Dampak Ekonomi dan Investasi
Hadirnya penerbangan langsung Jember–Jakarta diharapkan meningkatkan geliat ekonomi lokal. Jalur ini membuka kesempatan bagi investor untuk menanamkan modal di Jember, memperluas lapangan pekerjaan, dan menurunkan angka pengangguran. Fawait menambahkan, “Ketika penerbangan ini berjalan lancar, banyak investor akan datang ke Jember. Ekonomi masyarakat meningkat, lapangan pekerjaan terbuka, pengangguran turun, dan insya Allah kemiskinan ikut berkurang.”
Selain itu, konektivitas yang lebih cepat juga memberi kemudahan bagi pelaku bisnis lokal dan sektor pariwisata. Warga Jember yang ingin berangkat ke Jakarta untuk urusan bisnis atau liburan kini tidak lagi terbebani dengan perjalanan panjang melalui Surabaya atau Banyuwangi.
Peningkatan Kualitas Transportasi dan Infrastruktur
Bandara Notohadinegoro, sebagai titik keberangkatan penerbangan ini, semakin berperan strategis. Peresmian rute langsung Jember–Jakarta diharapkan memicu pengembangan fasilitas bandara, termasuk ruang tunggu, layanan pemesanan tiket, dan standar keselamatan penerbangan yang lebih modern.
Fly Jaya juga menyiapkan armada dan kru yang terlatih untuk menjamin kenyamanan penumpang. Penerapan standar keamanan dan kenyamanan ini menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat yang ingin menggunakan rute baru ini.
Harapan untuk Masa Depan
Bupati Fawait menegaskan bahwa penerbangan Jember–Jakarta bukan sekadar jalur transportasi. Rute ini menjadi simbol kemajuan daerah dan membuka peluang baru untuk pengembangan ekonomi, pendidikan, dan investasi. Masyarakat Jember kini dapat menikmati akses yang lebih cepat ke ibu kota, sementara pemerintah daerah memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan wilayah.
“Insya Allah, dengan adanya rute ini, Jember bisa semakin maju, investor datang, ekonomi tumbuh, dan masyarakat merasakan manfaatnya langsung,” tutup Fawait.
Dengan hadirnya penerbangan langsung ini, optimisme warga Jember meningkat. Konektivitas wilayah terbuka lebih lebar, dan mimpi akan daerah yang lebih modern dan terhubung secara nasional perlahan mulai terwujud.