JAKARTA - Pemanfaatan jalur kereta api sebagai destinasi wisata kini menjadi fokus utama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat. Menyadari potensi besar yang dimiliki oleh jalur perkeretaapian di wilayahnya, Disparbud Jabar terus mengembangkan konsep wisata inovatif yang mengintegrasikan perjalanan kereta api dengan pengalaman budaya dan sejarah setempat. Upaya ini semakin intensif dengan adanya kolaborasi bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), dua pihak kunci dalam pengelolaan dan pengembangan transportasi kereta di tanah air.
Kunjungan kerja yang dilakukan Disparbud Jabar ke kantor pusat KCIC di Jakarta serta KAI di Bandung menandai langkah konkret untuk mengonsolidasikan rencana tersebut. Kepala Disparbud Jabar, Iendra Sofyan, menegaskan bahwa sinergi ini tidak hanya bertujuan mengoptimalkan jalur kereta api sebagai sarana transportasi cepat dan efisien, tetapi juga sebagai media untuk mengangkat potensi pariwisata yang melekat di sepanjang rel yang membentang di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Salah satu keunggulan utama yang dimiliki Jawa Barat adalah kehadiran proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dioperasikan oleh KCIC. Kehadiran jalur cepat ini tidak hanya memperpendek waktu tempuh antar kota, tetapi juga membuka peluang baru untuk membangun rute wisata yang terintegrasi, dimana wisatawan dapat menikmati perjalanan sekaligus mengeksplorasi destinasi budaya dan alam di sepanjang perjalanan. Ini menjadi modal penting untuk menarik lebih banyak pengunjung domestik maupun mancanegara.
- Baca Juga Sembako Jatim Alami Perubahan
Selain itu, sejarah panjang perkembangan kereta api di Jawa Barat juga menjadi daya tarik tersendiri. Jalur-jalur kereta tradisional yang melintasi kota-kota dengan warisan budaya kaya dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari paket wisata heritage, yang memberikan pengalaman edukatif dan rekreatif sekaligus. Disparbud Jabar berupaya mengembangkan berbagai program wisata tematik yang mengangkat sejarah perkeretaapian, serta tradisi lokal yang berada di wilayah-wilayah tersebut.
Lebih jauh, kolaborasi dengan KAI juga dimanfaatkan untuk memperbaiki dan mengembangkan fasilitas pendukung wisata berbasis kereta api. Peningkatan layanan dan kenyamanan bagi penumpang, penataan stasiun sebagai sentra aktivitas wisata, serta pengembangan jalur-jalur baru yang menghubungkan destinasi wisata populer menjadi prioritas utama. Harapannya, jalur kereta api tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai daya tarik wisata yang mampu meningkatkan ekonomi lokal.
Komitmen Disparbud Jabar untuk menggabungkan aspek pariwisata dengan transportasi kereta api ini sekaligus mendukung upaya pemerintah pusat dalam mendorong pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Mengingat kereta api merupakan moda transportasi yang lebih hemat energi dan memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibanding kendaraan bermotor pribadi, strategi ini sejalan dengan tren global menuju pariwisata hijau dan pengurangan emisi karbon.
Dengan memanfaatkan jalur kereta api sebagai bagian dari ekosistem wisata, Jawa Barat berharap dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat lokal. Hal ini tentunya juga berdampak pada pemerataan pembangunan ekonomi dan penguatan sektor pariwisata daerah. Terobosan kolaboratif antara Disparbud, KCIC, dan KAI menjadi model yang dapat diikuti oleh daerah lain yang memiliki potensi serupa.
Ke depan, Disparbud Jabar akan terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan konsep, serta menggandeng berbagai pemangku kepentingan termasuk pelaku industri pariwisata, komunitas lokal, serta akademisi. Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, diharapkan wisata berbasis jalur kereta api di Jawa Barat dapat berkembang secara optimal, memberikan pengalaman unik bagi wisatawan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.