Dokter: Kulit Berminyak Tetap Butuh Pelembap

Selasa, 22 Juli 2025 | 07:48:09 WIB
Dokter: Kulit Berminyak Tetap Butuh Pelembap

JAKARTA - Masih banyak yang salah kaprah soal perawatan kulit berminyak. Salah satu anggapan yang cukup umum adalah bahwa kulit wajah berminyak tidak perlu menggunakan pelembap karena akan semakin memicu produksi minyak. Namun, anggapan ini justru dibantah langsung oleh dermatologis lulusan Universitas Indonesia, dr Riris Asti Respati Sp.DVE.

Dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin lalu, dr Riris menegaskan bahwa jenis kulit berminyak tetap memerlukan pelembap agar kulit tetap terjaga keseimbangannya. "Salah kaprah juga kalau misalnya orang kulit berminyak tuh enggak boleh pakai pelembap gitu. Jadi tetap memang harus pakai pelembap," ujar dr Riris.

Menurut dia, pelembap tetap penting digunakan meski pada kulit berminyak karena bisa jadi kondisi tersebut merupakan respon alami kulit terhadap kekeringan. “Karena kulit berminyak pun sebenarnya bisa saja sebuah kompensasi dari kulit yang sangat kering. Jadi karena kering, kulitnya malah menghasilkan minyak berlebih,” jelasnya.

Pentingnya Mencoba dan Memahami Reaksi Kulit

Seringkali, kekhawatiran muncul dari anggapan bahwa menggunakan pelembap justru bisa memperparah kondisi kulit, terutama yang sudah rentan jerawat. Namun, dr Riris menyarankan agar pelembap tetap dicoba lebih dulu untuk melihat efeknya secara langsung pada kondisi kulit individu.

"Menanggapi terkadang banyak orang khawatir yang melembapkan justru bikin minyaknya makin jerawatan, menurut Riris, pelembap tetap perlu dicoba dahulu untuk mengetahui efeknya pada kulit masing-masing," katanya.

Menurutnya, inti dari perawatan kulit adalah menjaga kondisi kulit tetap stabil. Artinya, kulit yang sehat adalah kulit yang tidak terlalu kering ataupun terlalu berminyak. Oleh karena itu, menggunakan pelembap yang tepat tetap menjadi bagian penting dalam rutinitas perawatan kulit sehari-hari.

Skincare Bukan Ketergantungan, Tapi Perawatan Harian

Dalam diskusi tersebut, dr Riris juga membahas soal anggapan bahwa penggunaan skincare dari dokter, terutama krim wajah, bisa menyebabkan ketergantungan. Menurutnya, hal ini adalah miskonsepsi yang perlu diluruskan.

“Sebenarnya ini salah kaprah, jadi sebenarnya kalau ada orang yang bilang pakai krim itu bikin ketergantungan. Sebenarnya konsepnya tuh adalah kulit itu harus dijaga," tegasnya.

Dia mengibaratkan penggunaan skincare sebagai rutinitas harian yang sama pentingnya dengan mandi menggunakan sabun. Skincare, menurutnya, bukan sesuatu yang jika dihentikan akan menimbulkan efek negatif, melainkan alat bantu dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan kulit.

"Skincare itu tuh lebih kayak untuk maintenance kulit. Targetnya bukan kayak nanti bisa kulitnya bagus tanpa pakai apa-apa. Jadi memang minimal banget itu pakainya. Bukan berarti bisa lepas terus jadi bagus gitu, enggak," jelas Riris.

Flek Hitam Masih Jadi Masalah Kulit Utama

Selain membahas soal pelembap dan skincare, dr Riris juga menyinggung persoalan kulit yang paling sering dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya, flek hitam atau dark spot adalah keluhan yang paling umum ditemukan.

"Untuk kulit orang Indonesia, memang kebanyakan adalah spot hitam, flek terus habis itu sama ringkel kebanyakan itu sih," ungkap dr Riris.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dia menyarankan penggunaan pendekatan skincare one-on-one. Konsep ini berfokus pada penggunaan produk dasar yang cukup sederhana namun esensial, seperti pembersih wajah (cleanser) dengan sabun atau micellar water, pelembap, sunscreen, dan krim malam.

Pendekatan ini memungkinkan pengguna untuk merawat kulit dengan rutin dan efektif, tanpa perlu produk berlapis-lapis. Intinya, perawatan kulit tidak harus kompleks, tetapi yang penting konsisten dan disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing.

Stabilitas Kulit Jadi Tujuan Utama

Dalam menjaga kulit tetap sehat, dr Riris menekankan pentingnya menargetkan kondisi stabil, bukan hanya sekadar hasil instan. Kulit yang lembap namun tidak berminyak, dan cerah tanpa mengabaikan perlindungan, adalah cerminan dari rutinitas skincare yang baik dan konsisten.

Konsep stabil ini berlaku untuk semua jenis kulit, termasuk yang berminyak sekalipun. Dengan menjaga keseimbangan melalui pelembap dan perawatan yang sesuai, kulit akan lebih mudah dikendalikan dan terhindar dari gangguan seperti jerawat, kusam, atau iritasi.

Perawatan yang tepat bukanlah soal tren atau produk mahal, melainkan pemahaman akan kebutuhan kulit sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh dr Riris, banyak masalah kulit yang sebenarnya bisa dicegah atau dikendalikan dengan rutinitas yang sederhana namun konsisten.

Kulit berminyak bukan alasan untuk menghindari pelembap. Justru, pelembap adalah bagian penting dalam menjaga kulit tetap sehat dan seimbang. Dengan menghindari kesalahpahaman umum dan menerapkan pendekatan skincare yang sesuai, perawatan kulit bisa menjadi lebih efektif dan tidak membebani.

Anggapan bahwa krim dokter menyebabkan ketergantungan juga tidak berdasar, karena sejatinya kulit memang perlu dirawat secara rutin. Sama seperti mandi dan menjaga kebersihan tubuh, skincare adalah bagian dari gaya hidup sehat sehari-hari.

Dengan edukasi dan pemahaman yang tepat, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam memilih serta menggunakan produk perawatan kulit, baik untuk mengatasi keluhan maupun merawat kecantikan alami yang dimiliki.

Terkini

10 Wisata Terbaik di Trenggalek untuk Liburan Singkat

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:21:18 WIB

Penerbangan Langsung Lombok–Labuan Bajo Diresmikan

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:24:20 WIB

Pemutihan Pajak Kendaraan di Jatim

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:27:44 WIB

Poirier Pensiun dari UFC, Makhachev Beri Tribut

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:30:48 WIB