Jasa Marga Terapkan Contraflow Tol Janger untuk Atasi Kemacetan Pagi

Kamis, 17 Juli 2025 | 12:58:24 WIB
Jasa Marga Terapkan Contraflow Tol Janger untuk Atasi Kemacetan Pagi

JAKARTA - Kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodetabek memang sudah menjadi tantangan harian, khususnya saat jam sibuk pagi hari. Salah satu titik yang kerap mengalami lonjakan volume kendaraan adalah ruas Tol Jakarta–Tangerang arah Jakarta. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Jasa Marga kembali mengambil langkah proaktif dengan memberlakukan sistem contraflow sebagai rekayasa lalu lintas yang bersifat sementara.

Langkah ini dilaksanakan berdasarkan diskresi pihak Kepolisian dan berlaku di titik-titik strategis dengan potensi kepadatan tinggi. Dalam pelaksanaannya, contraflow diberlakukan dari KM 03+500 hingga Underpass Tomang arah Jakarta.

Kebijakan ini merupakan bentuk sinergi antara pengelola jalan tol dengan otoritas kepolisian dalam menciptakan kelancaran arus lalu lintas, terutama di waktu-waktu kritis seperti pagi hari. Contraflow berlaku mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, yang merupakan periode puncak aktivitas masyarakat menuju ibu kota.

Respons Proaktif atas Kepadatan Lalu Lintas

Penerapan contraflow bukanlah keputusan mendadak. Menurut Panji Satriya selaku Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, kebijakan tersebut diambil sebagai bentuk respons terhadap meningkatnya volume kendaraan di Tol Jakarta–Tangerang arah Jakarta.

“Contraflow ini untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas di Ruas Tol Jakarta - Tangerang (Janger) arah Jakarta. Atas diskresi Kepolisian,” ujar Panji Satriya dalam pernyataan tertulis.

Langkah ini pun diharapkan mampu mengurai potensi kemacetan yang bisa berdampak pada keterlambatan pengguna jalan menuju pusat kota.

Fokus di Titik Rawan Kepadatan

Penerapan contraflow dilakukan secara terfokus, dimulai dari titik KM 03+500 hingga Underpass Tomang. Area ini dikenal sebagai jalur padat dengan pergerakan kendaraan yang cukup tinggi, terlebih saat pagi hari ketika banyak pekerja dan pelajar memulai aktivitas.

Melalui pembukaan lajur contraflow, diharapkan kapasitas jalan dapat ditambah secara temporer, sehingga arus lalu lintas bisa lebih lancar dan terhindar dari penumpukan kendaraan yang terlalu ekstrem.

Meskipun bersifat sementara dan berlangsung hanya selama tiga jam, sistem ini telah terbukti cukup efektif dalam mengatur pola pergerakan kendaraan, menghindari stagnasi di titik-titik krusial, serta mempercepat waktu tempuh pengguna jalan tol.

Imbauan bagi Pengguna Jalan

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan contraflow ini, Jasa Marga juga memberikan sejumlah imbauan penting kepada masyarakat, khususnya para pengendara yang akan melintas di ruas Tol Jakarta–Tangerang pada jam-jam tersebut.

Dalam pernyataannya, Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rute perjalanan sejak awal, agar dapat menyesuaikan dengan rekayasa lalu lintas yang sedang diterapkan. Selain itu, pengguna jalan juga diminta memastikan saldo kartu tol elektronik dalam keadaan mencukupi, sehingga tidak menimbulkan antrean di gerbang tol yang berpotensi memperparah kemacetan.

“Sebelum memulai perjalanan, pastikan kecukupan saldo kartu elektronik untuk menghindari kepadatan saat transaksi di gerbang tol. Selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan,” tulis Jasa Marga dalam imbauannya.

Imbauan ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk terus berperan aktif dalam menjaga kelancaran lalu lintas. Dengan persiapan yang matang dari pengendara, rekayasa lalu lintas seperti contraflow bisa berjalan optimal.

Sinergi Pemerintah dan Operator Jalan Tol

Kebijakan contraflow ini mencerminkan sinergi yang kuat antara Jasa Marga sebagai operator jalan tol dan kepolisian lalu lintas sebagai pemangku otoritas di lapangan. Kedua pihak bekerja sama dalam merumuskan dan mengeksekusi strategi pengendalian arus kendaraan yang bersifat dinamis.

Tindakan preventif seperti contraflow merupakan salah satu upaya konkret pemerintah dan badan usaha jalan tol dalam menanggulangi dampak dari urbanisasi dan mobilitas tinggi di kawasan perkotaan. Terlebih, wilayah Jabodetabek terus berkembang sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan pemerintahan.

Dengan tingkat pertumbuhan kendaraan yang tinggi dan kapasitas jalan yang terbatas, rekayasa lalu lintas menjadi keniscayaan demi kelancaran pergerakan manusia dan barang.

Manfaat Jangka Pendek dan Harapan Jangka Panjang

Meski hanya berlaku selama beberapa jam di pagi hari, dampak positif dari contraflow dapat dirasakan secara langsung oleh para pengguna jalan. Pengurangan kemacetan, efisiensi waktu tempuh, dan peningkatan kenyamanan berkendara menjadi beberapa manfaat yang cukup signifikan.

Namun, di balik solusi jangka pendek ini, tersimpan harapan untuk perbaikan yang lebih sistematis dalam pengelolaan lalu lintas perkotaan. Peningkatan infrastruktur jalan, penguatan transportasi publik, serta integrasi antarmoda menjadi agenda jangka panjang yang harus terus didorong oleh berbagai pihak.

Kolaborasi dan Kepatuhan Kunci Kelancaran

Pelaksanaan contraflow di ruas Tol Jakarta–Tangerang bukan hanya soal teknis rekayasa lalu lintas, tetapi juga menyangkut kolaborasi berbagai pihak dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan yang berlaku.

Dengan dukungan masyarakat yang sadar akan pentingnya keteraturan di jalan, serta kesiapan pemerintah dan operator dalam merespons situasi lapangan, maka tantangan kemacetan di kawasan urban seperti Jakarta bukanlah hal yang mustahil untuk diatasi.

Langkah kecil seperti contraflow bisa menjadi bagian dari solusi besar jika dikelola secara konsisten dan didukung oleh semua elemen.

Terkini

Penyeberangan Tigaras Simanindo Kembali Beroperasi

Kamis, 17 Juli 2025 | 08:54:01 WIB

Manfaat Madu untuk Kecantikan Kulit

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:01:32 WIB

10 Destinasi Wisata Ramah Muslim

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:04:30 WIB

Dominasi BYD di Pasar EV Kian Kuat

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:11:14 WIB