OPEC Optimistis Permintaan Minyak Global Naik hingga 2026

Rabu, 16 Juli 2025 | 13:43:00 WIB
OPEC Optimistis Permintaan Minyak Global Naik hingga 2026

JAKARTA - Di tengah tren global yang semakin kuat menuju energi ramah lingkungan, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menunjukkan sikap optimistis terhadap masa depan permintaan minyak dunia. Dalam laporan pasar minyak bulanan terbarunya, OPEC mempertahankan proyeksi pertumbuhan konsumsi minyak global untuk dua tahun mendatang, yakni 2025 dan 2026.

Menurut laporan tersebut, permintaan minyak secara global diperkirakan akan meningkat sebesar 1,3 juta barel per hari (bpd) pada masing-masing tahun tersebut. Proyeksi ini mencerminkan keyakinan bahwa bahan bakar fosil, terutama minyak bumi, masih akan memainkan peran penting dalam sektor transportasi dan industri, meski dunia terus bergerak menuju sumber energi terbarukan.

OPEC menjelaskan bahwa pertumbuhan permintaan terutama akan didorong oleh kebutuhan bahan bakar transportasi, yang belum sepenuhnya bisa digantikan oleh teknologi energi alternatif dalam waktu dekat.

Pertumbuhan Lebih Besar dari Negara Berkembang

Rincian proyeksi yang disampaikan OPEC mengungkapkan perbedaan signifikan antara pertumbuhan permintaan minyak di negara maju dan negara berkembang. Untuk kawasan negara maju yang tergabung dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), permintaan minyak diprediksi tumbuh 100 ribu bpd pada tahun 2025.

Sementara itu, negara-negara di luar kelompok OECD diperkirakan akan mencatat peningkatan konsumsi yang jauh lebih besar. Mengutip laporan dari Xinhua, OPEC memperkirakan bahwa negara-negara non-OECD akan mengalami peningkatan permintaan sebesar 1,2 juta bpd pada tahun yang sama.

Perbedaan ini mencerminkan pola konsumsi energi yang terus bergeser. Negara-negara berkembang, dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, masih sangat bergantung pada minyak bumi untuk mendukung ekspansi infrastruktur, transportasi, serta kegiatan manufaktur dan industri lainnya.

Didukung Proyeksi Ekonomi Global yang Stabil

Tak hanya mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak, OPEC juga tidak mengubah pandangannya terhadap prospek ekonomi global dalam dua tahun ke depan. Dalam laporan yang sama, OPEC memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 2,9 persen pada 2025, dan meningkat menjadi 3,1 persen pada 2026.

Prediksi ini dibangun di atas performa ekonomi global yang dinilai cukup solid sepanjang paruh pertama tahun 2025. Stabilitas ini dianggap sebagai sinyal positif bagi pasar energi dunia, karena pertumbuhan ekonomi secara umum berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan energi, termasuk minyak bumi.

Tantangan Energi Terbarukan dan Ketegangan Geopolitik

Meskipun proyeksi OPEC terkesan stabil dan optimistis, dinamika global menunjukkan bahwa industri minyak tidak sepenuhnya bebas dari tantangan. Pergeseran global menuju energi terbarukan, yang mencakup peningkatan adopsi kendaraan listrik, penggunaan panel surya, dan investasi pada energi angin serta hidrogen, bisa menjadi faktor yang menekan permintaan minyak dalam jangka panjang.

Namun demikian, OPEC tetap yakin bahwa dalam jangka menengah, konsumsi minyak masih akan tumbuh secara konsisten. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sebagian besar negara, terutama di kawasan berkembang, masih belum memiliki infrastruktur energi terbarukan yang memadai untuk menggantikan minyak secara total.

Selain transisi energi, gejolak geopolitik juga menjadi salah satu risiko yang terus diwaspadai oleh OPEC. Konflik di berbagai kawasan penghasil minyak, fluktuasi nilai tukar, serta kebijakan perdagangan internasional dapat berdampak langsung terhadap produksi dan distribusi minyak global.

Relevansi Bagi Pasar Energi

Proyeksi permintaan minyak yang disampaikan OPEC bukan sekadar angka statistik. Bagi para pelaku industri energi, investor, dan pembuat kebijakan, estimasi tersebut menjadi rujukan penting dalam menyusun strategi bisnis dan kebijakan energi jangka menengah.

Dengan tetap mempertahankan angka pertumbuhan permintaan minyak di tengah berbagai tantangan, OPEC secara tidak langsung juga ingin menunjukkan bahwa minyak bumi masih akan menjadi komoditas yang relevan hingga beberapa tahun ke depan.

OPEC juga menekankan bahwa peningkatan konsumsi minyak, khususnya dari negara-negara non-OECD, akan terus menjadi pendorong utama permintaan global. Ini sekaligus menegaskan pentingnya memperhatikan dinamika pasar berkembang dalam strategi global perusahaan energi.

Kesimpulannya, meskipun dunia terus bergerak menuju era energi bersih, laporan bulanan OPEC menunjukkan bahwa peran minyak bumi belum akan tergantikan dalam waktu dekat. Dengan proyeksi kenaikan permintaan sebesar 1,3 juta barel per hari hingga 2026 dan dukungan dari pertumbuhan ekonomi global yang stabil, pasar minyak diprediksi tetap memiliki posisi penting dalam ekosistem energi dunia.

Bagi industri energi global, laporan ini memperkuat pandangan bahwa transformasi menuju energi baru dan terbarukan akan berlangsung secara bertahap, bukan instan. Dan selama masa transisi tersebut, minyak bumi akan tetap menjadi tulang punggung utama pasokan energi global.

Terkini

Tiket Kapal Pelni Surabaya Jakarta Mulai Rp183 Ribu

Rabu, 16 Juli 2025 | 14:16:58 WIB

KAI Pasang PLTS di 10 Fasilitas

Rabu, 16 Juli 2025 | 14:20:10 WIB

Garuda Indonesia Buka Rute Umrah dari Palembang

Rabu, 16 Juli 2025 | 14:23:00 WIB

Strategi Transportasi Rendah Emisi Indonesia

Rabu, 16 Juli 2025 | 14:28:23 WIB

Harga Sembako Stabil di Pacitan

Rabu, 16 Juli 2025 | 14:33:03 WIB