Eksplorasi Elegansi Minimalis: Undercover Kembali ke Paris Fashion Week

Selasa, 15 Juli 2025 | 11:56:27 WIB
Eksplorasi Elegansi Minimalis: Undercover Kembali ke Paris Fashion Week

JAKARTA - Di tengah dinamika dan perubahan estetika mode pria global, kembalinya label Undercover karya desainer Jun Takahashi ke panggung Paris Fashion Week menjadi salah satu momen yang paling dinanti. Pada perhelatan yang digelar Sabtu, 28 Juni 2025, Takahashi mempersembahkan koleksi terbarunya untuk musim semi/musim panas 2026 (Spring/Summer 2026) dengan tajuk "but beautiful 4.5...", sebuah refleksi mendalam yang menyambung dan merekonstruksi karya legendarisnya tahun 2004, But Beautiful.

Alih-alih tampil mencolok seperti koleksi-koleksi eksperimentalnya terdahulu, kali ini Jun Takahashi memilih pendekatan berbeda. Ia memusatkan perhatian pada kejelasan struktur dan potongan yang tegas. Pendekatan ini terasa segar sekaligus matang, memperlihatkan bagaimana seorang desainer kawakan seperti Takahashi terus berkembang—bukan dengan mengulang pencapaian lama, melainkan dengan merayakan semangatnya melalui lensa modern.

Reinterpretasi dari Masa Lalu

Salah satu kekuatan Jun Takahashi selama ini adalah kemampuannya mengaitkan masa lalu dengan konteks masa kini. "but beautiful 4.5..." bukanlah remake atau duplikasi, melainkan sebuah reinterpretasi konseptual dari koleksi Fall/Winter 2004 yang berjudul But Beautiful. Jika dahulu koleksi itu dikenal penuh dengan disonansi visual, permainan tekstur, dan eksentrisitas grafis, maka versi 4.5 ini tampil lebih bersih, tertata, dan reflektif.

Koleksi ini bukan sekadar nostalgia. Ia adalah ajakan untuk melihat kembali memori kolektif fashion pria dan menyesuaikannya dengan tuntutan era baru yang lebih sadar terhadap bentuk, fungsi, serta nuansa emosional. Takahashi tidak mencoba mengejutkan penonton melalui eksentrisitas, melainkan mengajak mereka meresapi keindahan dalam ketenangan.

Estetika yang Lebih Terarah

Gaya visual dalam lookbook resmi koleksi ini memperlihatkan fokus pada siluet dan detail yang presisi. Warna-warna yang digunakan masih mencerminkan tipikal palet Undercover: hitam, putih, abu-abu, navy, dan sesekali permainan warna tanah. Namun kali ini, warna-warna itu hadir lebih bersahaja dan digunakan untuk mempertegas struktur busana, bukan sekadar sebagai elemen dekoratif.

Di antara potongan yang menonjol adalah jaket parka dengan potongan panjang, celana longgar dengan potongan lurus, serta kemeja oversized yang disusun rapi dalam lapisan-lapisan bernuansa formal maupun kasual. Detail grafis dan cetakan tekstil—yang selama ini menjadi ciri khas Undercover—tidak sepenuhnya dihilangkan, tapi tampil jauh lebih subtil. Beberapa motif abstrak muncul dalam bentuk embroidery halus atau cetakan kabur, memberikan kesan misterius.

Desain Takahashi kali ini seperti mengajak audiens untuk melihat lebih dekat: keindahan tidak selalu perlu keras atau mencolok—ia bisa hadir dalam bentuk yang paling tenang dan penuh kontrol.

Tidak Sekadar Fashion, Tapi Sebuah Pernyataan Emosional

Jun Takahashi dikenal sebagai desainer yang kerap memasukkan narasi emosional dalam karya-karyanya. Lewat koleksi “but beautiful 4.5...”, ia menyisipkan pesan tentang pendewasaan, refleksi diri, dan pencarian keseimbangan dalam kekacauan dunia mode.

Dalam sebuah wawancara beberapa tahun silam, Takahashi pernah berkata bahwa setiap koleksi yang ia buat adalah bentuk self-exploration. Maka tidak mengherankan jika koleksi ini terasa sangat personal dan puitis. Ia tidak mengumbar inovasi hanya demi menjadi berbeda, tetapi lebih menampilkan bahwa menjadi dewasa dalam berkarya adalah berani menyederhanakan.

Paris Fashion Week sebagai Panggung Pulang

Kembalinya Undercover ke Paris Fashion Week membawa nostalgia tersendiri bagi para penggemar lama label ini. Sejak pertama kali tampil pada tahun 2002 di Paris, Takahashi telah menjadikan kota ini sebagai salah satu landasan ekspresi artistiknya yang paling kuat.

Koleksi Spring/Summer 2026 ini memperkuat posisi Undercover di antara jajaran label mode avant-garde yang mampu berdiri di antara seni dan pakaian fungsional. Di tengah gempuran desainer-desainer muda yang penuh semangat eksperimental, kehadiran Takahashi adalah pengingat bahwa ada keindahan yang lahir dari pengalaman panjang dan kematangan kreatif.

Respon Pengamat Mode: “Sebuah Tafsir Penuh Kedewasaan”

Respon dari kalangan mode terhadap koleksi ini cukup positif. Beberapa kritikus menyebut bahwa “but beautiful 4.5...” merupakan salah satu koleksi paling “tenang namun kuat” dari Takahashi selama beberapa tahun terakhir. Koleksi ini tidak hanya menampilkan pakaian yang bisa dikenakan, tetapi juga menunjukkan narasi yang menyentuh sisi psikologis dari proses penciptaan fashion itu sendiri.

Kritikus mode dari Vogue Japan, dalam ulasannya, menulis bahwa “Jun Takahashi menunjukkan kepada dunia bahwa keindahan sejati kadang hadir dalam bentuk yang paling sederhana dan jujur.”

Di Antara Mode dan Meditasi Estetis

Koleksi Spring/Summer 2026 dari Undercover bukan hanya tentang pakaian, tapi tentang pengalaman visual dan emosional yang dirancang dengan kecermatan luar biasa. Dengan mengurangi disonansi visual yang biasa menghiasi karya-karyanya, Takahashi menunjukkan bahwa ia masih bisa menggetarkan tanpa harus berteriak.

“but beautiful 4.5...” adalah bukti bahwa perjalanan kreatif tidak harus bergerak maju dalam garis lurus. Kadang, untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, seorang desainer harus menoleh ke belakang dan menafsirkannya kembali—dengan hati yang baru, pikiran yang lebih jernih, dan semangat yang lebih dewasa.

Terkini