Waskita Karya Bangun 14 Gedung KLHK

Selasa, 15 Juli 2025 | 11:19:37 WIB
Waskita Karya Bangun 14 Gedung KLHK

JAKARTA - Upaya mempercepat pembangunan infrastruktur terus berlanjut. PT Waskita Karya (Persero) Tbk kini dipercaya menangani proyek pembangunan dan renovasi 14 gedung milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang tersebar di sembilan lokasi strategis di Indonesia. Melalui peletakan batu pertama yang dilakukan langsung oleh Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq bersama Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko, proyek resmi dimulai di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pekerjaan yang dijalankan oleh BUMN konstruksi berpengalaman ini merupakan bagian dari pengadaan Jasa Rancang Bangun Penyediaan Barang Pengganti Milik Negara KLHK. Dengan target penyelesaian lima hingga enam bulan ke depan, proyek ini menambah daftar panjang kontribusi Waskita Karya dalam mendukung pembangunan gedung-gedung pemerintahan.

“Waskita Karya merasa bangga kembali dipercaya mengerjakan proyek strategis untuk kantor kementerian. Ini sejalan dengan misi kami mendorong pembangunan Indonesia yang selaras dengan lingkungan,” ujar Ari Asmoko.

Pembangunan dan renovasi ini menyasar berbagai wilayah di Indonesia. Di Sulawesi Selatan, Waskita menggarap tiga gedung baru milik KLHK yaitu Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) di Maros, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPHLHK) serta Mess BPPHLHK di Makassar.

Di Kalimantan Timur, terdapat dua proyek besar yakni Gedung Pusat Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah Nusantara (PHKPNN) di Mentawir serta Kantor Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) di Balikpapan, tempat prosesi groundbreaking berlangsung.

Waskita juga dipercaya menangani dua gedung KLHK di Sumatra Selatan yang meliputi Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah V Palembang serta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Bangka Belitung.

Sementara itu, di Bali akan dilakukan renovasi gedung Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Gianyar, beserta tiga rumah dinas di wilayah Tukad Batanghari, Tukad Balian, dan D’Gedong Residence. Renovasi juga menyasar Jakarta, tepatnya rumah serbaguna di Patra Kuningan, Jalan Dukuh Patra, Jaya Mandala, dan rumah negara di Cibubur.

Total nilai kontrak proyek ini mencapai Rp100,35 miliar. Ari Asmoko menegaskan pihaknya akan memastikan seluruh pekerjaan dilakukan tepat waktu tanpa mengabaikan kualitas, serta tetap mengedepankan keselamatan kerja sesuai standar K3.

“Waskita mengerjakan lingkup pekerjaan yang komprehensif, mulai dari pembongkaran, pekerjaan struktur, arsitektur, mechanical electrical plumbing (MEP), infrastruktur halaman, hingga lanskap,” ujarnya.

Mengantisipasi tantangan pelaksanaan pekerjaan, perusahaan pelat merah ini mengandalkan teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk efisiensi perencanaan dan pengendalian proyek. BIM memungkinkan perhitungan biaya lebih akurat dan proses pembangunan berjalan lebih cepat, tanpa mengurangi mutu hasil pekerjaan.

“Dengan BIM, perencanaan dan eksekusi proyek jadi lebih presisi, terutama dalam proyek multi-lokasi seperti ini,” kata Ari menambahkan.

Setelah proyek rampung, gedung-gedung baru ini diharapkan dapat memperkuat peran KLHK dalam pelestarian lingkungan serta menjadi pusat edukasi publik tentang konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Rekam jejak Waskita Karya dalam menangani proyek kementerian dan kantor pemerintah sudah panjang. Perusahaan telah membangun Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Gedung OJK di Maluku, Kantor Balai Penerapan Standar Instrumen LHK di Mataram, serta kawasan pemerintahan baru Papua Selatan di Merauke.

Pada akhir 2024, Waskita juga dipercaya menjadi kontraktor utama Kantor Gubernur Papua Selatan. Tidak hanya itu, pada April 2025, perusahaan juga memulai proyek Gedung DPRD DIY di Yogyakarta.

Dengan sederet pengalaman serta implementasi teknologi konstruksi terbaru seperti Roles Wesel dan Mal Base Plate Lifting Point untuk percepatan pembangunan, serta penerapan Spray Paint Protection Net untuk menjaga area kerja tetap aman selama pengecatan, Waskita optimistis proyek 14 kantor KLHK ini berjalan sesuai jadwal.

Proyek ini menjadi simbol kontribusi Waskita Karya dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur pemerintah yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.

Terkini