JAKARTA - Ketika sebagian besar pemain Eropa kembali ke klub mereka untuk memulai pramusim, Viktor Gyokeres justru mengambil langkah mengejutkan. Penyerang internasional Swedia itu memilih absen dari latihan perdana bersama Sporting CP, memperjelas keinginannya untuk segera meninggalkan klub raksasa Portugal tersebut pada bursa transfer musim panas ini.
Kabar absennya Gyokeres pada Sabtu, 6 Juli 2025, menimbulkan spekulasi kuat bahwa transfer sang striker menuju klub yang lebih besar hanya tinggal menunggu waktu. Absensinya bukan tanpa alasan. Menurut laporan dari sumber internal Sporting, sang pemain telah menyampaikan langsung niatnya untuk tidak lagi menjadi bagian dari skuad asuhan Rúben Amorim, meskipun kontraknya masih berlaku.
Absen Latihan: Taktik Tekanan yang Klasik, tapi Efektif
Tindakan Gyokeres menolak bergabung dengan rekan-rekannya pada awal latihan pramusim dinilai sebagai bagian dari strategi tekanan yang umum digunakan oleh pemain top yang ingin hengkang. Dalam beberapa kasus, tindakan ini dianggap sebagai sinyal keras kepada manajemen klub agar segera membuka jalan keluar dan menerima tawaran dari klub peminat.
Dengan rekam jejak impresif yang ditorehkannya musim lalu bersama Sporting—termasuk mencetak dua digit gol di Liga Portugal dan menjadi motor serangan utama tim—Gyokeres disebut menjadi buruan sejumlah klub elite Eropa, terutama dari Liga Premier Inggris dan Bundesliga Jerman.
Sikapnya ini bukanlah sesuatu yang dilakukan tanpa pertimbangan. Sumber dari kubu sang pemain menyebutkan bahwa Gyokeres ingin mengambil langkah besar dalam kariernya, bermain di liga dengan daya saing lebih tinggi serta mendapatkan eksposur lebih besar menjelang Euro 2028 mendatang.
"Viktor merasa sudah memberikan segalanya untuk Sporting. Ia ingin tantangan baru, dan inilah saatnya," ujar seorang agen transfer yang dekat dengan pemain tersebut, seperti dikutip dari media lokal Portugal.
Performa Cemerlang Jadi Daya Tarik Klub-Klub Besar
Viktor Gyokeres tampil luar biasa sejak bergabung dari Coventry City ke Sporting CP pada musim panas 2023. Di musim pertamanya di Liga Portugal, striker berusia 26 tahun itu mencetak lebih dari 20 gol di semua kompetisi, menjadikannya pencetak gol terbanyak klub dan salah satu pemain terbaik musim lalu.
Statistik mencolok tersebut langsung membuatnya menjadi properti panas di bursa transfer. Klub-klub seperti Arsenal, Borussia Dortmund, dan bahkan AC Milan disebut-sebut telah memantau situasi sang striker sejak pertengahan musim lalu. Keinginan Gyokeres untuk hengkang kini hanya mempercepat kemungkinan transfer tersebut terwujud dalam waktu dekat.
“Gyokeres adalah striker modern yang memiliki kombinasi kekuatan fisik, kecepatan, dan ketajaman di depan gawang. Dia sangat cocok untuk liga seperti Premier League atau Bundesliga,” ujar analis sepak bola Eropa, Fabrizio Romano, dalam podcast terbarunya.
Sporting CP di Persimpangan: Tahan atau Lepas?
Keputusan akhir kini berada di tangan manajemen Sporting. Di satu sisi, mereka tentu tidak ingin kehilangan aset pentingnya, terlebih dengan nilai pasar Gyokeres yang terus menanjak. Namun, di sisi lain, mempertahankan pemain yang sudah secara terbuka menunjukkan keengganannya bertahan tentu akan berisiko mengganggu harmoni tim.
Sporting kabarnya memasang harga tinggi untuk striker Swedia itu, yakni di kisaran €60 juta hingga €70 juta. Nilai ini terbilang realistis mengingat performanya musim lalu dan sisa kontrak yang masih panjang. Namun, klub-klub peminat tampaknya masih melakukan kalkulasi, terutama karena Gyokeres bukan satu-satunya striker di radar mereka.
Menurut laporan dari Record Portugal, pelatih Rúben Amorim masih berharap pemainnya itu berubah pikiran dan kembali ke latihan dalam beberapa hari ke depan. Namun, jika situasi terus memanas, manajemen siap mendengarkan tawaran terbaik sebelum pertengahan Juli 2025.
Dampak pada Skuad Sporting dan Proyeksi Musim Depan
Kehilangan Gyokeres akan menjadi pukulan telak bagi Sporting, mengingat tidak ada penyerang lain di skuad yang bisa menandingi produktivitasnya saat ini. Klub kemungkinan harus bergerak cepat di bursa transfer untuk mencari pengganti sepadan.
Sejumlah nama telah dikaitkan sebagai calon pengganti, termasuk striker muda Benfica yang jarang mendapat menit bermain dan beberapa penyerang dari Amerika Selatan. Namun demikian, adaptasi pemain baru ke sistem Rúben Amorim tentu bukan jaminan langsung bisa menutupi lubang yang ditinggalkan Gyokeres.
Di sisi lain, kabar hengkangnya Gyokeres dapat membuka jalan bagi pemain muda Sporting untuk naik kelas, seperti Rodrigo Ribeiro atau Diogo Cabral, yang selama ini menunggu kesempatan di tim utama.
Kesimpulan: Awal dari Akhir Perjalanan Gyokeres di Sporting?
Situasi Viktor Gyokeres yang menolak kembali ke latihan jelas bukan sekadar aksi spontan. Ini adalah bagian dari narasi transfer musim panas yang melibatkan ambisi pribadi, nilai pasar pemain, dan tantangan klub dalam menjaga stabilitas skuad.
Dengan reputasi yang sedang naik daun, ketertarikan dari klub besar Eropa, serta keinginan kuat sang pemain untuk pergi, tampaknya hanya masalah waktu sebelum Gyokeres resmi diumumkan sebagai pemain baru di salah satu klub papan atas benua biru.
Bagi Sporting CP, tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengelola transisi ini dengan bijak, mempertahankan performa kompetitif, dan terus menjadi pesaing serius di Liga Portugal maupun kompetisi Eropa.