JAKARTA - Lonjakan jumlah pengguna LRT Jabodebek pada paruh pertama tahun 2025 mencerminkan adanya perubahan pola mobilitas masyarakat perkotaan yang semakin mengandalkan transportasi publik. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat sebanyak 13.040.403 pengguna telah memanfaatkan layanan LRT Jabodebek sepanjang Januari hingga Juni 2025. Angka ini melonjak sekitar 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 8.685.648 pengguna.
Perkembangan signifikan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap LRT Jabodebek semakin tinggi, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi massal yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.
Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, menegaskan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari gabungan antara peningkatan mutu layanan serta dukungan masyarakat terhadap transportasi publik.
“Kami melihat peningkatan ini sebagai hasil dari kombinasi antara kualitas layanan yang terjaga dan kesadaran masyarakat untuk beralih ke transportasi publik. KAI akan terus menghadirkan layanan LRT Jabodebek yang semakin adaptif, nyaman, dan sesuai kebutuhan pengguna,” ujar Purnomosidi.
Rata-rata jumlah pengguna LRT Jabodebek pada hari kerja mencapai 93.474 orang per hari, sementara pada akhir pekan mencapai 39.608 orang per hari. Data ini mengindikasikan bahwa LRT Jabodebek tidak hanya digunakan untuk kebutuhan mobilitas harian pekerja, tetapi juga menjadi moda pilihan masyarakat dalam melakukan aktivitas akhir pekan, termasuk rekreasi dan kunjungan keluarga.
Ketepatan Waktu dan Perjalanan yang Konsisten
Selama Semester I 2025, KAI telah mengoperasikan sebanyak 58.778 perjalanan LRT Jabodebek. Capaian ketepatan waktu (on-time performance) sebesar 99,46% menjadi indikator utama keberhasilan KAI dalam mempertahankan layanan yang dapat diandalkan masyarakat urban.
Standar operasional yang konsisten dan disiplin menjadi nilai lebih LRT Jabodebek di tengah berbagai tantangan mobilitas di kawasan Jabodetabek yang padat.
Konsistensi tersebut diperkuat dengan sejumlah inovasi layanan yang mendukung kenyamanan dan produktivitas pengguna. Mulai dari penambahan trainset hingga penyediaan ruang kerja publik di stasiun, seluruh inisiatif diarahkan untuk menciptakan pengalaman transportasi yang menyenangkan sekaligus bermanfaat.
Inovasi Layanan untuk Tingkatkan Kenyamanan
Selama enam bulan pertama tahun ini, KAI menghadirkan sejumlah terobosan dalam mendukung mobilitas masyarakat perkotaan berbasis layanan modern dan inklusif:
Co-working space gratis di Stasiun Cawang sejak Februari, yang menjadi tempat produktif bagi penumpang menunggu atau bekerja secara fleksibel.
Penambahan dua rangkaian kereta (trainset) sejak Maret, sehingga meningkatkan jumlah perjalanan harian dari 348 menjadi 366 trip pada hari kerja.
Pembagian takjil gratis di berbagai stasiun selama bulan Ramadan sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan dan pengguna setia LRT Jabodebek.
Langkah-langkah ini membuktikan bahwa transportasi publik tidak hanya sekadar alat mobilitas, tetapi juga ruang interaksi dan pelayanan yang memperhatikan kenyamanan serta kebutuhan masyarakat masa kini.
Stasiun Favorit dan Aktivitas Pengguna
Selama Semester I 2025, terdapat tiga stasiun yang mencatat jumlah pengguna tertinggi berdasarkan transaksi tap in dan tap out:
Stasiun Dukuh Atas BNI menjadi stasiun tersibuk, dengan 1.994.163 pengguna tap in dan 1.805.717 pengguna tap out.
Stasiun Harjamukti mencatat 1.513.886 pengguna tap in dan 1.535.547 pengguna tap out.
Stasiun Kuningan menyusul dengan 1.184.282 tap in dan 1.150.324 tap out.
Ketiga stasiun tersebut mencerminkan pergerakan utama dari titik permukiman menuju pusat perkantoran dan bisnis, sekaligus menjadi simpul penting dalam sistem transportasi perkotaan yang terintegrasi.
LRT Jabodebek sebagai Pilar Transportasi Masa Depan
Meningkatnya pengguna LRT Jabodebek menjadi bagian penting dari strategi nasional dalam pengembangan transportasi publik yang terintegrasi dan berkelanjutan. KAI menilai bahwa pertumbuhan jumlah penumpang ini menjadi sinyal positif bagi masa depan transportasi publik di Indonesia, terutama di wilayah metropolitan seperti Jabodetabek.
KAI meyakini bahwa layanan LRT Jabodebek akan terus berkembang seiring peningkatan kapasitas, integrasi antarmoda, dan dukungan kebijakan transportasi dari pemerintah pusat maupun daerah.
KAI juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan LRT Jabodebek sebagai moda transportasi pilihan utama masyarakat dengan terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan, memperluas aksesibilitas, serta memastikan kenyamanan dan keselamatan setiap perjalanan.
Lonjakan pengguna LRT Jabodebek selama Semester I 2025 menegaskan peran penting transportasi publik dalam mewujudkan mobilitas yang efisien di kawasan metropolitan. Dengan lebih dari 13 juta pengguna, layanan ini bukan hanya alat angkut, tetapi juga simbol perubahan perilaku masyarakat menuju moda transportasi yang lebih modern, aman, dan berkelanjutan.
Melalui inovasi, ketepatan layanan, serta orientasi terhadap kepuasan pelanggan, LRT Jabodebek kian mengukuhkan eksistensinya sebagai tulang punggung mobilitas perkotaan. KAI pun optimistis tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun dan menjadi fondasi bagi sistem transportasi publik masa depan di Indonesia.