JAKARTA - Bukan hanya suara emas dan karya musiknya yang dikenal luas, kini Vidi Aldiano juga menginspirasi banyak orang lewat keputusannya yang tidak biasa: berbicara jujur dan terbuka tentang perjuangan melawan kanker. Di tengah gemerlap dunia hiburan yang sering kali menutupi sisi gelap kehidupan personal, Vidi justru membagikan kisahnya dengan apa adanya, tanpa dramatisasi, tapi penuh ketulusan.
Melalui berbagai unggahan di media sosial, Vidi menceritakan secara rinci bagaimana dirinya menjalani hari-hari setelah divonis mengidap kanker ginjal stadium 3. Sebuah diagnosis yang mengubah jalan hidupnya secara drastis dan membuatnya harus menjalani operasi besar hingga kini hidup hanya dengan satu ginjal.
Meski berada dalam kondisi yang berat, Vidi tidak memilih untuk menarik diri atau menyembunyikan kondisinya. Sebaliknya, ia memanfaatkan platform-nya untuk membagikan kisah perjuangan, pengobatan yang melelahkan, hingga perubahan fisik dan mental yang ia alami. Semua itu disampaikan bukan untuk mencari simpati, melainkan untuk menyuarakan kekuatan dan keberanian dalam menerima kenyataan.
“Berat badan gue turun sampai 10 kg,” tulis Vidi dalam sebuah unggahan. Penurunan tersebut bukan tanpa alasan. Ia menjelaskan bahwa hal itu merupakan dampak dari efek samping pengobatan intensif yang dijalaninya.
Tak hanya penurunan berat badan, tubuhnya juga mengalami banyak perubahan lainnya. Rasa lelah berkepanjangan, tubuh melemah, serta stamina yang menurun kini menjadi bagian dari rutinitas yang harus diterima dengan lapang dada.
Alih-alih merasa minder, Vidi memilih untuk tetap percaya diri. Kalimat seperti “gapapa kanker, yang penting badan gue bagus,” ia lontarkan dengan nada ringan namun sarat makna. Ungkapan ini menggambarkan bagaimana ia tidak ingin menyerah pada penyakit, melainkan tetap menjalani hidup dengan semangat dan sikap positif.
Meski begitu, Vidi tidak menutupi bahwa fase ini bukanlah hal mudah. Ia mengaku cukup sering mendapatkan komentar mengenai perubahan fisiknya. Pertanyaan seperti “Vidi kamu kurusan banget, are you okay?” atau “Ini efek obat baru ya?” sudah menjadi hal lumrah yang ia dengar. Hal itu sempat membuatnya tidak percaya diri. Tapi kemudian, ia memilih untuk terbuka, berbagi cerita, dan menjadikan pengalamannya sebagai bentuk edukasi kepada publik.
Vidi menyadari bahwa kanker bukan hanya menyerang tubuh, tapi juga mental. Maka dari itu, keberaniannya untuk tetap tampil dan bercerita adalah bentuk perlawanan terhadap ketakutan. Ia ingin menunjukkan bahwa tidak ada yang salah dengan tubuh yang berubah karena penyakit, bahwa setiap orang yang berjuang dengan kondisi kesehatannya tetap layak merasa berdaya.
Secara medis, apa yang dialami Vidi adalah efek samping umum dari pengobatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi. Salah satunya adalah kelelahan parah, yang tidak bisa diatasi hanya dengan tidur atau istirahat. Pengobatan kanker juga kerap memicu anemia, yang menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah dan berakibat pada pusing, lemas, serta jantung berdebar.
Meski tubuhnya kini lebih kurus dan daya tahan menurun, Vidi tidak kehilangan semangat. Ia tetap aktif menjalani pekerjaannya di dunia musik, masih naik ke panggung, dan tetap menjalani perannya sebagai suami dari aktris Sheila Dara.
Namun, di tengah aktivitas tersebut, ia juga belajar untuk lebih mendengarkan tubuh. Memberikan waktu bagi tubuhnya untuk beristirahat, tidak memaksakan diri, dan menerima bahwa tidak semua hari akan berjalan ideal.
“Aku mau sharing pengalaman gue beberapa bulan terakhir, berkaitan dengan berat badan gue,” tulis Vidi di Instagram dengan kejujuran yang jarang ditunjukkan oleh figur publik lain.
Keputusannya untuk terbuka bukan hanya membantu dirinya sendiri, tapi juga banyak orang yang mengalami hal serupa. Di saat banyak penderita kanker memilih untuk diam karena takut distigma atau dikasihani, Vidi justru memperlihatkan sisi bahwa keterbukaan bisa menjadi kekuatan.
Keberaniannya telah menyentuh banyak hati dan membuka ruang diskusi yang selama ini tertutup rapat. Bahwa kanker bukanlah akhir dari segalanya. Bahwa hidup tetap bisa dijalani dengan sukacita, kendati penuh tantangan.
Dalam kisahnya, terselip pesan kuat tentang penerimaan diri, keberanian menghadapi ketidakpastian, dan optimisme yang tidak mudah dipatahkan oleh kondisi fisik semata. Sosok Vidi menunjukkan bahwa di balik tubuh yang melemah, ada jiwa yang semakin kuat.
Kisah ini menjadi bukti bahwa semangat, kejujuran, dan keteguhan hati bisa menjadi obat tersendiri dalam perjalanan panjang melawan penyakit. Vidi tidak hanya melawan kanker, tetapi juga stigma, ketakutan, dan rasa tidak percaya diri yang kerap menyelimuti para penyintas.
Dengan keterbukaan dan semangat hidupnya, Vidi Aldiano telah menjadi lebih dari seorang penyanyi. Ia menjadi suara bagi banyak orang yang tengah berjuang—bahwa tidak apa-apa untuk rapuh, tidak apa-apa untuk berubah, dan yang paling penting, tidak apa-apa untuk tetap menjadi diri sendiri.