JAKARTA - Tak banyak publik figur yang berani membuka secara gamblang perjuangan hidupnya, apalagi soal penyakit serius. Namun, penyanyi Vidi Aldiano justru memilih sebaliknya. Dengan keterbukaan yang tulus, ia membagikan kisah pribadinya melawan kanker, sekaligus berbagi tentang penerimaan diri, perubahan fisik, dan dampak emosional dari pengobatan panjang yang tengah dijalaninya.
Vidi bukan hanya dikenal lewat suara khas dan karya musik yang menyentuh hati, tetapi juga karena keberanian dan kejujurannya dalam mengungkap kondisi kesehatannya. Ia tidak menyembunyikan kenyataan bahwa hidupnya kini tak lagi sama sejak diagnosis kanker ginjal stadium 3 yang diterimanya beberapa tahun lalu. Vidi pun harus merelakan ginjal kirinya melalui operasi besar yang dilakukan di Singapura.
Kini, ia menjalani hari-hari dengan satu ginjal, dan tetap menjalani pengobatan kanker, termasuk radiasi dan kemoterapi. Sebuah kenyataan yang bagi sebagian orang mungkin terasa menakutkan, namun bagi Vidi adalah bagian dari perjuangan hidup yang harus diterima.
Lewat unggahan di media sosialnya, Vidi menuturkan bahwa kondisi terbarunya menunjukkan perkembangan kanker yang tidak sesuai harapan. Ia menyebut hasil pemeriksaan terakhir menunjukkan sel kanker berkembang lebih cepat dari ekspektasinya.
“Berat badan gue turun sampai 10 kg,” tulis Vidi dalam unggahan Instagram yang ia bagikan. Penurunan berat badan drastis itu disebabkan oleh efek samping dari pengobatan intensif yang dijalani.
Vidi mengungkapkan bahwa kondisi tubuhnya mengalami banyak perubahan. Rasa lelah yang berkepanjangan dan tubuh yang melemah menjadi bagian dari kesehariannya. Meski begitu, ia tetap berusaha menjaga semangat hidup dan menerima dirinya apa adanya.
“Prinsip hidup gue sekarang: gapapa kanker, yang penting badan gue bagus,” tulisnya dengan nada ringan namun penuh makna. Kalimat tersebut menjadi semacam moto hidup yang memperlihatkan bagaimana ia memilih untuk melihat sisi positif, bahkan dalam situasi yang tidak ideal sekalipun.
Di tengah perjuangannya, Vidi juga mengakui bahwa tahun ini menjadi fase yang berat dalam hidupnya, terutama dalam hal penampilan fisik. Ia tak menampik bahwa banyak orang yang terkejut melihat perubahan tubuhnya yang semakin kurus. Komentar-komentar seperti “Vidi kamu kurusan banget, are you okay?” atau “Ini efek samping obat baru ya?” sering ia dengar, bahkan menjadi pertanyaan yang berulang kali muncul.
Meski pada awalnya sempat tidak percaya diri, Vidi kemudian memutuskan untuk bersikap terbuka. Ia menyadari bahwa apa yang ia alami bisa menjadi cermin dan pelajaran bagi banyak orang. Vidi ingin menunjukkan bahwa perjuangan melawan kanker tidak hanya soal fisik, tetapi juga soal mental, keberanian menerima perubahan, dan kejujuran pada diri sendiri.
Apa yang dialami Vidi sebenarnya adalah bagian dari efek samping umum dari pengobatan kanker. Mengutip penjelasan dari Yale Medicine, pengobatan seperti kemoterapi dan terapi radiasi bisa memicu sejumlah dampak pada tubuh pasien.
Salah satu efek samping yang paling umum adalah kelelahan parah. Ini bukan sekadar lelah biasa yang bisa diatasi dengan tidur atau istirahat. Kelelahan akibat kanker kerap digambarkan sebagai kelelahan mendalam yang menguras tenaga fisik dan emosional.
Selain itu, pengobatan kanker juga sering menyebabkan anemia, yaitu kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah untuk mengangkut oksigen. Gejalanya bisa berupa pusing, tubuh lemas, hingga jantung berdebar. Terapi kanker, meski bertujuan menghancurkan sel kanker, tak jarang juga ikut merusak sel sehat, termasuk sel darah merah.
Vidi mengakui bahwa dirinya merasakan semua itu. Ia tidak menampik bahwa efek dari pengobatan membuat tubuhnya lemah dan kurus. Tapi ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak menyerah. Justru dalam masa-masa itulah ia menemukan kembali kekuatan dari dalam dirinya.
“Aku mau sharing pengalaman gue beberapa bulan terakhir, berkaitan dengan berat badan gue,” tulisnya dengan jujur.
Keputusan untuk terus membagikan kisah hidupnya bukan tanpa risiko. Di tengah sorotan publik, tidak mudah bagi seorang selebriti untuk tampil apa adanya. Namun Vidi membuktikan bahwa keberanian terbesar kadang datang dari kejujuran paling sederhana: menerima kenyataan dan tetap tersenyum.
Dibalik perjuangannya, Vidi juga berusaha menjaga keseimbangan antara pengobatan dan hidup normal. Ia tetap aktif bermusik, tampil di panggung, dan menjalani perannya sebagai suami dari aktris Sheila Dara. Di sisi lain, ia juga belajar untuk memberi ruang bagi tubuhnya untuk beristirahat, mendengarkan sinyal-sinyal tubuh yang kadang terabaikan.
Kisah Vidi menjadi pengingat bagi banyak orang bahwa kanker bukan akhir dari segalanya. Bahwa ada harapan, bahkan di tengah rasa sakit. Ada keberanian, bahkan ketika tubuh melemah. Dan yang terpenting, ada kekuatan luar biasa dalam menerima diri sendiri, apa pun kondisinya.