Ngurah Rai Prioritaskan Penerbangan dan Penumpang di Tengah Erupsi

Selasa, 08 Juli 2025 | 11:06:21 WIB
Ngurah Rai Prioritaskan Penerbangan dan Penumpang di Tengah Erupsi

JAKARTA - Meski terganggu oleh dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menunjukkan kesiapsiagaan tinggi dalam mengelola dampak yang ditimbulkan terhadap aktivitas penerbangan. Pihak pengelola bandara, bersama seluruh pemangku kepentingan, langsung menerapkan prosedur mitigasi demi menjamin keselamatan serta kenyamanan para penumpang.

Erupsi gunung yang terletak di Kabupaten Flores Timur itu memang tak langsung memengaruhi ruang udara Bali. Namun, sebaran abu vulkanik yang mengarah ke beberapa jalur penerbangan domestik dan internasional tetap berdampak pada operasional maskapai yang terhubung dengan kawasan terdampak.

Sebanyak 24 penerbangan internasional dan domestik dilaporkan mengalami pembatalan. Rute yang terkena imbas meliputi penerbangan dari dan ke Labuan Bajo, serta sejumlah kota besar di Australia dan Asia seperti Sydney, Melbourne, Perth, Singapura, hingga Busan. Mayoritas penerbangan yang dibatalkan merupakan milik Jetstar Airways dan Virgin Australia, serta beberapa dari AirAsia Indonesia. Maskapai Qantas Airways dan Air Busan juga tercatat menunda keberangkatan karena alasan keselamatan.

Meski demikian, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menegaskan bahwa pihaknya tetap menjaga operasional penerbangan secara umum agar berjalan lancar. "Dapat kami sampaikan bahwa seluruh instansi terkait di Bandara Ngurah Rai bersama-sama melakukan pengamatan dan pembaruan situasi terkini," ujarnya dalam keterangan pers.

Ia juga menyampaikan bahwa berdasarkan pemantauan hingga sore hari, sebaran abu vulkanik belum berdampak langsung pada ruang udara Bali. Kendati demikian, sejumlah maskapai mengambil langkah preventif untuk memastikan keselamatan, sehingga keputusan pembatalan maupun penundaan penerbangan dilakukan secara mandiri oleh masing-masing operator.

Yang menarik dari peristiwa ini adalah bagaimana pihak bandara dan maskapai memberikan pelayanan optimal kepada para penumpang yang terdampak. Dalam situasi tak terduga seperti ini, pelayanan pelanggan menjadi ujian nyata bagi profesionalisme pengelola transportasi udara.

Pihak bandara menyiapkan beberapa helpdesk khusus bagi penumpang, baik di terminal domestik maupun internasional, untuk menangani refund, reschedule, hingga pengaturan rute ulang (re-route). Untuk kenyamanan penumpang, air mineral dan area istirahat juga disediakan. “Kami juga menyediakan beberapa area di bandara yang dapat digunakan untuk beristirahat atau meletakkan barang-barang,” tambah Ahmad Syaugi.

Protokol komunikasi digital pun dioptimalkan. Beberapa maskapai telah menginformasikan jadwal ulang dan mekanisme refund melalui email, sehingga penumpang tidak perlu datang langsung ke bandara untuk melakukan perubahan rencana perjalanan.

Upaya tersebut tak hanya menyasar penumpang yang belum tiba di bandara, tetapi juga bagi mereka yang sudah terlanjur hadir. Ini mencerminkan kesigapan pengelola dalam mengantisipasi lonjakan komplain atau kekacauan di terminal.

Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai pun tak tinggal diam. Menurut Ipda I Gede Suka Artana, pihaknya langsung meningkatkan pengamanan dengan menempatkan personel di sejumlah titik strategis, terutama di terminal domestik dan internasional. Anggota kepolisian juga melaksanakan patroli dialogis, membantu pengelola bandara memantau pergerakan penumpang dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Saat ini situasi tetap aman dan kondusif. Koordinasi dengan pihak maskapai dan pengelola bandara berjalan baik,” kata Ipda Suka Artana dalam keterangannya. Ia menambahkan bahwa pengamanan ekstra ini diperlukan agar arus keluar-masuk bandara tetap tertib meskipun terjadi gangguan penerbangan.

Hingga malam hari, data mencatat empat penerbangan domestik, terdiri dari tiga keberangkatan dan satu kedatangan, ikut dibatalkan. Sementara untuk rute internasional, jumlah penerbangan yang terdampak mencapai 24, dengan komposisi 12 keberangkatan dan 12 kedatangan.

Meski kondisi tampak memanas, situasi secara umum masih bisa dikendalikan. Bahkan, banyak penumpang menyampaikan apresiasi atas langkah cepat dan transparan yang diambil oleh otoritas bandara.

Beberapa analis transportasi udara menilai bahwa kesiapan Bandara Ngurah Rai dalam menghadapi situasi ini menunjukkan kematangan sistem manajemen krisis. Dalam konteks layanan publik, mitigasi risiko semacam ini bukan hanya menyangkut keselamatan penerbangan, tetapi juga menyangkut kepuasan pelanggan dan kredibilitas pengelola bandara.

Pihak maskapai pun diharapkan tetap menjaga komunikasi terbuka kepada penumpang. Dalam kondisi cuaca ekstrem atau bencana alam seperti ini, informasi yang cepat dan akurat adalah kunci utama untuk menghindari kepanikan.

Di sisi lain, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang menjadi penyebab utama gangguan penerbangan juga menjadi perhatian pihak otoritas transportasi udara nasional. Pemantauan dilakukan secara intensif, terutama pada pergerakan abu vulkanik yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan.

Hingga saat ini, meskipun belum ada perubahan status ruang udara di atas Bali, instansi terkait tetap waspada. Koordinasi lintas sektor—mulai dari BMKG, AirNav, hingga pengelola bandara—dilakukan setiap saat untuk memperbarui informasi terbaru.

Dengan sistem pengawasan dan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan gangguan penerbangan ini tidak berlarut-larut dan aktivitas di Bandara Ngurah Rai dapat segera kembali normal.

Terkini

Cuka Apel untuk Kesehatan Alami

Jumat, 18 Juli 2025 | 07:27:41 WIB

Wisata Pulau Eksotis Dekat Jakarta

Jumat, 18 Juli 2025 | 07:30:24 WIB

3 Shio Paling Hoki 18 Juli 2025

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:21:15 WIB

Cirebon Ubah Sampah Jadi Energi Ramah Lingkungan

Jumat, 18 Juli 2025 | 08:23:20 WIB