JAKARTA - Di tengah meningkatnya gaya hidup sedentari akibat kesibukan dan keterbatasan aktivitas fisik, dunia kesehatan kembali dikejutkan oleh temuan terbaru dari ilmuwan University of Southampton. Para peneliti menemukan bahwa senyawa alami bernama betaine—yang banyak ditemukan dalam sayuran seperti bit dan bayam—dapat meniru sebagian manfaat olahraga, terutama dalam aspek peningkatan metabolisme dan kesehatan kardiovaskular.
Penemuan ini mengangkat harapan baru, khususnya bagi individu dengan keterbatasan fisik, lansia, maupun pasien yang tidak memungkinkan untuk rutin berolahraga. Meski tak sepenuhnya menggantikan efek menyeluruh dari aktivitas fisik, betaine disebut mampu memberikan dukungan metabolik yang serupa dengan berolahraga secara teratur.
Potensi Betaine sebagai Dukungan Nutrisi Modern
Betaine merupakan senyawa yang terbentuk secara alami di dalam tubuh, namun juga bisa diperoleh melalui konsumsi makanan tertentu, terutama sayuran berakar seperti bit, bayam, dan biji-bijian. Dalam dunia medis, betaine sudah lama dikenal sebagai zat yang mampu membantu menjaga fungsi hati dan menurunkan kadar homosistein, yakni asam amino yang berkaitan erat dengan risiko penyakit jantung jika kadarnya terlalu tinggi dalam darah.
Kini, dengan hasil studi terbaru yang dipublikasikan oleh tim dari University of Southampton, betaine naik peringkat menjadi nutrisi fungsional dengan kemungkinan penerapan lebih luas. Dalam studi itu, para peneliti menggunakan pendekatan eksperimental untuk melihat pengaruh senyawa ini terhadap respon tubuh yang identik dengan efek olahraga.
Temuan Ilmiah: Bagaimana Betaine Bekerja?
Hasil studi menunjukkan bahwa betaine membantu meningkatkan kemampuan sel otot dalam menggunakan energi, memperbaiki efisiensi mitokondria, dan memicu jalur metabolik yang umumnya diaktifkan ketika seseorang melakukan aktivitas fisik.
Dr. Richard Faragher, pakar biogerontologi dari University of Brighton yang juga meninjau hasil riset ini, menyebutkan bahwa temuan ini bisa menjadi "game changer" dalam dunia kesehatan masyarakat modern.
“Betaine tidak secara ajaib menjadikan Anda bugar tanpa bergerak, tetapi senyawa ini memiliki efek positif yang sangat menarik. Terutama untuk mereka yang kesulitan berolahraga karena usia, kondisi medis, atau keterbatasan mobilitas,” ujarnya.
Lebih lanjut, dalam eksperimen yang dilakukan terhadap model laboratorium, tikus yang diberi suplemen betaine menunjukkan peningkatan fungsi jantung, peredaran darah yang lebih baik, dan tingkat pembakaran energi yang mirip dengan kelompok tikus yang rutin diberi aktivitas fisik terkontrol.
Dampaknya bagi Kesehatan Publik
Dengan semakin banyaknya masyarakat dunia yang menjalani kehidupan pasif—baik karena pekerjaan kantoran, faktor usia, atau pandemi yang mengubah kebiasaan mobilitas—penemuan ini menawarkan solusi preventif tambahan untuk memerangi efek negatif dari gaya hidup sedentari.
Apalagi data dari WHO menunjukkan bahwa lebih dari 1,4 miliar orang dewasa di seluruh dunia tidak cukup berolahraga, menjadikan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular sebagai ancaman kesehatan global.
Betaine berpotensi menjadi suplemen yang melengkapi intervensi medis dan nutrisi, sekaligus memberikan alternatif tambahan dalam skema perawatan atau pemulihan pasien yang mengalami keterbatasan fisik kronis.
Betaine dalam Makanan Sehari-hari
Meskipun suplemen betaine sudah tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul, para ahli lebih menganjurkan untuk mengonsumsi dari sumber alami.
Beberapa makanan kaya betaine antara lain:
Bit merah: mengandung konsentrasi betaine tinggi, baik dalam bentuk jus maupun rebusan.
Bayam dan sayuran berdaun hijau tua
Quinoa dan gandum utuh
Udang dan kerang laut
Anggur merah, meski dalam jumlah lebih sedikit
Mengintegrasikan bahan makanan ini ke dalam pola makan harian tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan metabolik, tetapi juga mendukung kesehatan hati, ginjal, dan sistem saraf pusat.
Bukan Pengganti, Tetapi Pelengkap
Meskipun penelitian tentang betaine sangat menjanjikan, para ilmuwan sepakat bahwa senyawa ini belum bisa dijadikan pengganti total olahraga fisik. Manfaat olahraga yang kompleks—termasuk peningkatan kesehatan mental, fleksibilitas otot, dan kepadatan tulang—tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh zat apapun.
Namun demikian, bagi sebagian orang yang memang memiliki keterbatasan aktivitas fisik karena alasan medis, betaine bisa menjadi alat bantu tambahan untuk mempertahankan kesehatan metabolik dan jantung mereka.
“Kami tidak menyarankan berhenti berolahraga,” tegas salah satu peneliti utama dari University of Southampton. “Tapi jika Anda berada dalam situasi di mana olahraga tidak memungkinkan, betaine bisa membantu menjaga sistem tubuh tetap aktif dan sehat.”
Masa Depan Penelitian dan Aplikasi Klinis
Para peneliti kini tengah melanjutkan eksperimen mereka untuk melihat seberapa besar dampak betaine pada manusia dalam skala klinis yang lebih besar. Uji coba pada kelompok penderita sindrom metabolik, pasien stroke, dan lansia tengah dirancang untuk memahami lebih lanjut keamanan, dosis ideal, dan efek jangka panjang senyawa ini.
Jika hasilnya konsisten, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat betaine akan menjadi bagian dari strategi nutrisi medis di rumah sakit dan layanan kesehatan preventif, termasuk pada pasien geriatri dan pemulihan pasca-operasi.
Penemuan manfaat baru dari senyawa alami seperti betaine menunjukkan bahwa alam masih menyimpan potensi besar untuk mendukung kesehatan manusia, terutama di era modern yang penuh tantangan gaya hidup. Meski bukan "pengganti olahraga," betaine menunjukkan bahwa dengan nutrisi yang tepat, kita bisa tetap menjaga metabolisme dan jantung tetap sehat—bahkan dalam kondisi yang membatasi gerak fisik.
Langkah selanjutnya adalah edukasi publik dan pendekatan kolaboratif antara dunia medis, nutrisi, dan kebijakan kesehatan agar temuan ini dapat memberi manfaat nyata bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan.