JAKARTA - Berbicara tentang sosok yang mampu menjadi inspirasi dan motor penggerak perubahan di tingkat desa dan kabupaten, nama Yuliati Nugrahani Warsubi selalu menjadi sorotan. Kiprahnya dalam pemberdayaan perempuan dan pengembangan UMKM di Kabupaten Jombang bukan hanya sekadar tugas formal, melainkan sebuah panggilan hati yang diwujudkan dengan tindakan nyata dan penuh dedikasi. Kini, sebagai Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Jombang periode 2025-2030, Yuliati bertekad membawa lebih banyak dampak positif yang menyentuh kehidupan masyarakat luas.
Sejak lama, Yuliati telah aktif terlibat langsung dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan dan pelaku UMKM, terutama di lingkungan tempat tinggalnya di Desa Mojokrapak, Kecamatan Jombang. Sebelum menjabat ketua TP PKK tingkat kabupaten, ia memulai kiprahnya di tingkat desa dengan menjadi Ketua TP PKK Desa Mojokrapak. Perannya semakin erat ketika mendampingi suaminya, Warsubi, yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Mojokrapak selama tiga periode sejak tahun 2007.
Di desa ini, Yuliati tidak hanya berperan sebagai pemimpin organisasi sosial, tapi juga sebagai sosok yang merangkul dan membangun komunitas dengan sentuhan kelembutan, inovasi, dan jiwa sosial yang tinggi. Keberadaannya diterima dengan baik oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk ibu-ibu PKK, dasawisma, dan karang taruna desa. Semangatnya untuk membangun desa dan memberdayakan perempuan menjadi daya tarik tersendiri, serta menjadi pondasi utama kesuksesan program-program yang digagasnya.
Salah satu pencapaian penting di bawah kepemimpinannya adalah keberhasilan Desa Mojokrapak meraih penghargaan sebagai desa terbaik ketiga di bidang ketahanan pangan melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pada tahun 2013. Program ini menitikberatkan pada pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam pangan yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus meningkatkan ketahanan pangan desa secara keseluruhan. “Alhamdulillah, saat itu Desa Mojokrapak berhasil meraih penghargaan sebagai desa terbaik ketiga di bidang ketahanan pangan melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) tahun 2013,” ujar Yuliati dengan penuh kebanggaan.
Selain itu, komitmen Yuliati dalam memberdayakan perempuan tak pernah surut. Pada tahun 2022, ia mendirikan kelompok usaha bernama Srikandi Mandiri Sejahtera (SMS) yang fokus merangkul ibu-ibu desa untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka. Melalui pelatihan keterampilan dan pemberian bantuan fasilitas, kelompok ini menjadi wadah yang efektif dalam meningkatkan kemampuan dan pendapatan perempuan di desa. “Dari pelatihan hingga bantuan fasilitas, kita berupaya memberikan dukungan agar para perempuan desa bisa meningkatkan keterampilan dan ekonomi keluarga,” jelas Yuliati.
Inovasi dan kepedulian Yuliati juga terlihat dalam upayanya mengelola lingkungan desa. Salah satu terobosan yang dilakukannya adalah pendirian Bank Sampah di Desa Mojokrapak. Dengan program ini, masalah pengelolaan sampah di desa tidak hanya ditangani secara ramah lingkungan, tetapi juga diciptakan nilai ekonomi dari pengelolaan sampah tersebut. Sampah organik diolah menjadi pupuk yang berguna bagi pertanian, sedangkan sampah anorganik seperti plastik diolah menjadi barang-barang yang memiliki nilai jual, seperti pot tanaman.
Hal ini menunjukkan bahwa Yuliati tidak hanya peduli pada aspek sosial dan ekonomi, tapi juga berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Melalui pendekatan yang holistik ini, pemberdayaan perempuan dan UMKM di desa tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan lestari.
Tak hanya aktif di komunitas desa, Yuliati juga membuktikan kapasitasnya sebagai pebisnis yang cerdas dan tangguh. Sebagai Komisaris PT Phalosari Unggul Jaya, ia mampu menyeimbangkan peran bisnis dengan tanggung jawab sosialnya. Dedikasi dan kehadirannya dalam berbagai agenda desa menunjukkan bahwa sosoknya tidak hanya bekerja di balik layar, melainkan selalu hadir secara nyata dan berkontribusi aktif bagi masyarakat.
Kini, sebagai ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Jombang periode 2025-2030, Yuliati menegaskan komitmennya untuk terus mendorong UMKM naik kelas. Ia percaya bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci utama dalam membangun masyarakat yang mandiri dan setara. Melalui berbagai program yang akan dijalankan, Yuliati bertekad meningkatkan peran serta perempuan dalam kehidupan sosial, ekonomi, bahkan politik.
“Perempuan harus kuat agar bisa memberikan semangat bagi perempuan lainnya untuk maju dan berkembang,” tegas Yuliati. Pernyataan ini bukan hanya retorika, melainkan prinsip hidup yang selama ini ia pegang dan terapkan dalam setiap langkahnya.
Perjalanan Yuliati Nugrahani Warsubi memberikan inspirasi bahwa perubahan dan kemajuan tidak datang dari diri sendiri saja, melainkan dari kebersamaan dan kerja nyata untuk masyarakat. Dengan kepemimpinan yang lembut namun penuh inovasi, ia berhasil membangun fondasi kuat bagi pemberdayaan perempuan dan UMKM di Jombang, menjadikan kabupaten ini lebih maju dan berdaya saing.