Poirier Pensiun di UFC 318

Jumat, 04 Juli 2025 | 10:50:40 WIB
Poirier Pensiun di UFC 318

JAKARTA - Bulan Juli menjadi momen penuh emosi bagi para pencinta UFC. Bukan hanya karena sejumlah duel menarik bakal digelar, tetapi juga karena salah satu ikon terbesar di pentas oktagon, Dustin Poirier, akan menjalani pertarungan terakhirnya melawan rival lamanya, Max Holloway, dalam duel trilogi yang akan dikenang sepanjang masa.

Tak hanya sekadar pertandingan biasa, UFC 318 akan menjadi penutup karier profesional Poirier di dunia Mixed Martial Arts (MMA). Momentum ini pun disambut dengan antusiasme tinggi dari para penggemar, mengingat betapa berpengaruhnya Poirier selama hampir dua dekade berkarier di kancah pertarungan bebas.

Tiga Pertarungan Besar UFC Sepanjang Juli

Tiga laga utama akan meramaikan kalender UFC sepanjang Juli. Ketiganya menyajikan kombinasi antara kejutan, persaingan kelas atas, hingga momen emosional pensiunnya seorang legenda.

Berikut tiga jadwal utama UFC pada bulan tersebut:

UFC Fight Night: Derrick Lewis vs Tallison Teixeira

UFC 318: Dustin Poirier vs Max Holloway 3

UFC Fight Night: Robert Whittaker vs Reinier De Ridder

Dari tiga laga di atas, tak diragukan lagi bahwa duel antara Poirier dan Holloway akan menjadi sorotan terbesar. Pertarungan yang dijadwalkan berlangsung di New Orleans, kampung halaman Poirier, memberi nuansa sentimental sekaligus penghormatan bagi perjalanan panjangnya di UFC.

Momen Penutup dari Sang Gladiator Oktagon

Dustin Poirier telah lama menjadi nama yang identik dengan pertarungan penuh semangat, teknik, dan keberanian. Walau belum pernah meraih gelar juara dunia yang tak terbantahkan, kontribusinya terhadap dunia UFC tak bisa dipandang sebelah mata.

Dana White, CEO UFC, menyebut Poirier sebagai salah satu petarung terhebat yang pernah menghiasi arena oktagon. Bahkan ketika tak membawa sabuk juara, Poirier tetap menjadi favorit penggemar dan lawan yang disegani. "Poirier adalah petarung yang selama lebih dari satu dekade berada di jajaran elit UFC. Dia simbol konsistensi dan determinasi," ujar White.

Kini, menjelang laga terakhirnya, Poirier menempati peringkat lima dunia dalam divisi lightweight UFC, membuktikan bahwa ia pensiun bukan karena performa menurun, tetapi karena keputusan pribadi setelah perjalanan panjangnya di dunia pertarungan.

Duel Trilogis yang Sarat Sejarah

Pertemuan ketiga antara Poirier dan Holloway bukan hanya duel antar dua petarung elite, tapi juga merupakan rangkaian dari rivalitas klasik yang telah dimulai sejak bertahun-tahun lalu. Kedua petarung sama-sama memiliki reputasi sebagai petarung teknis dengan stamina dan mental baja.

Dua pertemuan sebelumnya menunjukkan bahwa keduanya memiliki kemampuan dan strategi tinggi, membuat laga ini sangat sulit diprediksi. Kali ini, dengan label “duel perpisahan” untuk Poirier, atmosfer pertandingan diyakini akan jauh lebih emosional.

Tak hanya bagi penggemar, tapi juga bagi Holloway sendiri yang pernah menyebut Poirier sebagai "salah satu rival terbaik yang ia hormati."

Kembali ke New Orleans: Rumah Sang Pejuang

UFC 318 bukan hanya spesial karena menjadi pertarungan terakhir Poirier, tapi juga karena tempat digelarnya laga tersebut: New Orleans, kampung halaman pria yang dijuluki “The Diamond.”

Poirier diketahui telah mendorong pihak UFC selama bertahun-tahun untuk menggelar pertandingan di kota ini. Sebelumnya, ia sempat tampil di New Orleans pada 2015 saat menumbangkan Yancy Medeiros dalam ajang UFC Fight Night. Namun sejak itu, ia belum pernah lagi bertarung di hadapan publik kota kelahirannya.

Kini, dengan UFC 318, keinginan tersebut terwujud. Ini akan menjadi panggung pamungkas bagi Poirier untuk mengucapkan selamat tinggal kepada oktagon—tempat di mana ia tumbuh menjadi legenda.

Generasi Baru dan Tantangan Baru

Selain Poirier vs Holloway, UFC juga mempersiapkan dua laga besar lain yang akan menarik perhatian. Pertama adalah Derrick Lewis vs Tallison Teixeira, yang menjanjikan duel kelas berat dengan kekuatan brutal dan kejutan.

Kemudian, Robert Whittaker akan menghadapi Reinier De Ridder, mantan juara kelas menengah dan light heavyweight dari ONE Championship yang mencoba peruntungan di UFC. Laga ini akan menguji adaptasi De Ridder di pentas UFC sekaligus menguji kemampuan Whittaker mempertahankan status elitnya.

Lebih dari Sekadar Pertandingan

Pertarungan Poirier dan Holloway bisa jadi menandai akhir dari satu era. Era di mana para petarung bukan hanya bertarung untuk gelar, tetapi juga untuk kehormatan, dedikasi, dan kecintaan terhadap olahraga ini.

UFC 318 bukan hanya penutup bagi Poirier, melainkan juga selebrasi atas semua yang telah ia berikan untuk olahraga ini. Bagi banyak orang, ia adalah contoh nyata bahwa menjadi juara tidak selalu berarti memiliki sabuk, tapi tentang bagaimana bertarung, bertahan, dan tetap menjadi inspirasi.

Juli menjadi bulan penting untuk UFC dan dunia MMA secara keseluruhan. Dengan laga-laga besar yang telah dijadwalkan, sorotan tentu akan jatuh pada UFC 318, pertarungan perpisahan Dustin Poirier. Apa pun hasil akhirnya nanti, satu hal yang pasti: malam itu akan menjadi momen tak terlupakan di mata jutaan penggemar MMA di seluruh dunia.

Terkini