Dorong Keyakinan Analis terhadap Saham Mayora Indah

Jumat, 04 Juli 2025 | 09:12:05 WIB
Dorong Keyakinan Analis terhadap Saham Mayora Indah

JAKARTA - Di tengah volatilitas pasar yang tinggi dan ketidakpastian ekonomi global, sektor barang konsumsi tetap menjadi primadona bagi para investor. Produk-produk kebutuhan sehari-hari yang terus dicari masyarakat membuat emiten di sektor ini tetap tangguh, termasuk PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Tak mengherankan bila sejumlah analis pasar modal tetap optimis terhadap masa depan saham perusahaan tersebut.

Keyakinan ini tercermin dari keputusan dua perusahaan sekuritas ternama, yakni Phillip Sekuritas dan Sucor Sekuritas, yang masih mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk saham MYOR. Rekomendasi ini tidak datang tanpa alasan. Kedua sekuritas melihat bahwa berbagai strategi yang dijalankan Mayora, mulai dari inovasi produk, perluasan pasar, hingga adaptasi terhadap perubahan pola konsumsi masyarakat, akan memperkuat pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan dalam jangka menengah hingga panjang.

Strategi Konsisten Dorong Optimisme Analis

Menurut laporan terbaru dari Phillip Sekuritas, rekomendasi beli saham MYOR dipertahankan dengan target harga Rp 2.500 per saham. Analis Phillip menyoroti bahwa diversifikasi produk Mayora yang agresif, serta ekspansi ke pasar luar negeri yang semakin intensif, telah memberikan efek positif terhadap performa keuangan perusahaan.

Mayora Indah selama ini dikenal dengan berbagai merek ternama seperti Kopiko, Torabika, Danisa, Beng Beng, dan Roma. Produk-produknya tidak hanya mendominasi pasar domestik, tetapi juga telah menembus pasar ekspor ke lebih dari 100 negara, termasuk di kawasan Asia, Timur Tengah, hingga Amerika Latin.

Tak hanya Phillip, Sucor Sekuritas juga menaruh keyakinan yang sama. Dalam riset terbarunya, Sucor merekomendasikan beli saham MYOR dengan target harga Rp 2.450, dengan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental yang kuat serta daya tahan perusahaan terhadap tekanan eksternal seperti fluktuasi harga bahan baku dan pelemahan nilai tukar rupiah.

“Rekomendasi tersebut mempertimbangkan inovasi produk, ekspansi pasar, serta perubahan perilaku konsumen,” tulis laporan riset Sucor Sekuritas.

Perubahan Konsumen Jadi Katalis Baru

Salah satu aspek menarik yang menjadi perhatian analis adalah perubahan perilaku konsumen pascapandemi. Gaya hidup masyarakat Indonesia kini lebih mengedepankan produk siap saji, praktis, dan memiliki kualitas yang dapat dipercaya. Mayora berhasil menangkap tren ini dengan baik.

Sebagai contoh, produk kopi instan dan snack yang dikembangkan perusahaan terus mencatatkan permintaan tinggi, terutama dari segmen usia muda dan kelas menengah. Hal ini menunjukkan bahwa Mayora mampu beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika konsumen, yang kini semakin digital-savvy dan mencari kenyamanan dalam konsumsi.

Di sisi lain, Mayora juga aktif memperluas kehadirannya secara digital melalui kanal e-commerce dan promosi melalui media sosial, seiring meningkatnya tren belanja daring di kalangan konsumen urban.

Kinerja Keuangan dan Fundamental Solid

Dari sisi laporan keuangan, Mayora Indah terus mencatatkan pertumbuhan yang stabil. Pendapatan konsolidasi perusahaan selama beberapa kuartal terakhir mengalami peningkatan, didorong oleh pertumbuhan volume penjualan domestik dan ekspor. Margin laba yang tetap sehat juga menjadi penanda bahwa efisiensi operasional masih terjaga di tengah tekanan biaya produksi.

Kinerja positif tersebut menjadikan saham MYOR sebagai salah satu pilihan utama di sektor konsumsi. Hal ini terlihat dari pergerakan harga saham yang relatif stabil dan menunjukkan tren kenaikan selama enam bulan terakhir. Investor institusi dan ritel tetap menunjukkan minat tinggi, menjadikan MYOR sebagai saham defensif yang menarik untuk dikoleksi di tengah ketidakpastian ekonomi makro.

Dukungan Ekspansi Pasar Global

Salah satu motor utama pertumbuhan Mayora adalah ekspansi agresif ke pasar luar negeri. Perusahaan ini telah memperluas distribusi ke berbagai negara, serta membangun pabrik di luar negeri guna mendekatkan produksi ke konsumen, sekaligus mengurangi biaya logistik dan tarif impor.

Produk kopi instan seperti Kopiko menjadi produk unggulan ekspor yang telah dikenal luas di pasar Filipina, Thailand, Vietnam, bahkan Amerika Serikat. Bahkan, Kopiko disebut-sebut sempat tampil dalam film populer asal Korea Selatan, meningkatkan eksposur global brand Mayora secara signifikan.

Strategi ini diprediksi akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan, sejalan dengan meningkatnya daya saing produk Indonesia di pasar global.

Risiko Tetap Ada, Tapi Terkelola

Meski prospek MYOR dipandang cerah, sejumlah risiko tetap harus diantisipasi. Salah satunya adalah fluktuasi harga bahan baku utama seperti gula, kopi, dan minyak nabati yang bisa berdampak pada struktur biaya produksi. Namun, menurut analis Phillip dan Sucor, Mayora memiliki pengalaman panjang dalam hedging dan pengelolaan rantai pasok, sehingga dampaknya dapat diminimalkan.

Selain itu, penguatan nilai dolar terhadap rupiah juga menjadi risiko potensial, mengingat sebagian bahan baku masih diimpor. Namun, sisi positifnya adalah pendapatan ekspor Mayora juga dalam denominasi dolar, yang dapat menjadi penyeimbang terhadap risiko nilai tukar.

Saham MYOR Layak Dipertimbangkan Investor Jangka Panjang

Dengan pertumbuhan yang konsisten, strategi ekspansi yang matang, serta kemampuan membaca arah pasar dan perilaku konsumen, PT Mayora Indah Tbk dinilai tetap menjadi salah satu saham sektor konsumsi paling menjanjikan di tahun 2025.

Rekomendasi beli dari dua sekuritas besar, Phillip Sekuritas dan Sucor Sekuritas, menegaskan keyakinan pasar terhadap fundamental emiten ini. Dengan target harga masing-masing Rp 2.500 dan Rp 2.450, investor jangka menengah dan panjang dapat mempertimbangkan MYOR sebagai bagian dari portofolio defensif mereka di tengah gejolak ekonomi global.

Bagi investor yang mengincar saham emiten konsumsi yang kuat, tahan banting, serta terus bertumbuh mengikuti tren, MYOR adalah salah satu pilihan yang pantas dilirik lebih dalam.

Terkini