Panduan Lengkap Cara Ganti Analog ke TV Digital Termudah

Rabu, 02 Juli 2025 | 13:58:12 WIB
cara ganti analog ke TV digital

JAKARTA - Cara ganti analog ke TV digital kini menjadi hal yang cukup penting diketahui, terutama setelah adanya kebijakan terbaru dari pemerintah. 

Perlu kamu ketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara resmi akan menghentikan siaran TV analog melalui program Analog Switch Off (ASO). 

Kebijakan ini tentu berdampak pada kamu yang masih menggunakan televisi jenis analog karena siaran televisi konvensional tidak akan bisa ditonton lagi.

Ketentuan tersebut telah ditegaskan dalam Pasal 60A Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 mengenai penyiaran, yang telah diperbarui melalui Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020. 

Meski demikian, kamu tidak perlu panik menghadapi perubahan ini. Justru, beralih ke televisi digital membawa berbagai keuntungan, salah satunya adalah akses siaran yang tetap gratis melalui sistem free to air (FTA). 

Perlu dicatat, tayangan TV digital tidak sama dengan siaran streaming via internet ataupun layanan TV berlangganan seperti kabel atau satelit.

Kalau kamu masih memakai televisi analog di rumah, mungkin kamu sempat merasa cemas dengan perubahan ini. Namun, tak perlu khawatir berlebihan karena sebenarnya beralih ke siaran digital tidak harus membeli televisi baru. 

Ada solusi mudah dan terjangkau yang bisa dilakukan untuk tetap bisa menikmati tayangan digital.

Yuk, simak penjelasan berikut ini agar kamu tahu langkah praktis dan hemat dalam proses cara ganti analog ke TV digital.

Apa Itu TV Analog?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara mengalihkan siaran dari TV analog ke TV digital, penting untuk memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan televisi analog. 

Berdasarkan informasi dari Wikipedia, televisi analog merupakan jenis perangkat televisi yang menyampaikan tayangan berupa gambar dengan memanfaatkan variasi tegangan serta frekuensi sinyal.

Agar dapat menampilkan siaran dengan baik, televisi analog memerlukan antena yang berfungsi sebagai alat penerima sinyal. Namun, dalam praktiknya di lapangan, kualitas sinyal yang diterima bisa terpengaruh oleh lokasi pemasangan antena. 

Jika antena diletakkan terlalu jauh dari pemancar atau stasiun televisi, kekuatan sinyal yang diterima akan menurun secara drastis. Kondisi seperti ini tentu berdampak pada kualitas gambar yang muncul di layar TV. 

Kamu mungkin pernah mengalami situasi di mana siaran pada televisi analog mengalami gangguan, seperti gambar yang kabur, noise, hingga tayangan yang tidak bisa diputar sama sekali. 

Ini disebabkan oleh lemahnya sinyal yang diterima oleh antena, terlebih jika jaraknya cukup jauh dari stasiun pemancar siaran.

Selain itu, program-program yang disiarkan melalui televisi analog umumnya berasal dari saluran-saluran TV swasta nasional dan dapat ditonton tanpa biaya alias gratis, selama sinyal dapat ditangkap dengan baik oleh antena penerima.

Apa Itu TV Digital?

Setelah memahami apa itu televisi analog, kini saatnya mengenal lebih lanjut tentang definisi televisi digital. 

Secara sederhana, televisi digital merupakan jenis siaran TV yang memanfaatkan sinyal digital, di mana proses pengirimannya menggunakan sistem kompresi data.

Dari segi kualitas tayangan, televisi digital mampu menghadirkan gambar yang lebih jernih dan stabil dibandingkan dengan siaran analog. 

Perlu kamu ketahui juga bahwa selama masa peralihan dari sistem analog ke digital, tayangan TV analog masih dapat ditonton seperti biasa. 

Meski begitu, sangat disarankan untuk segera beralih ke sinyal digital agar tidak mengalami kendala saat siaran analog benar-benar dihentikan, sekaligus mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Cara Ganti Analog ke TV Digital

Berdasarkan informasi dari e-book Indonesia, terdapat dua metode yang bisa dilakukan untuk mengubah TV analog menjadi TV digital. 

Pertama adalah dengan menggunakan televisi digital secara langsung, dan yang kedua adalah memanfaatkan alat tambahan berupa dekoder atau set-top box (STB).

Jadi, bagi pengguna TV analog, perlu memasang STB terlebih dahulu agar bisa menikmati siaran digital. Berikut ini langkah-langkah yang bisa kamu ikuti sebagai cara ganti analog ke TV digital menggunakan perangkat STB:

  • Siapkan perangkat dekoder atau STB tipe DVB-T2 beserta televisi analog milikmu.
  • Pastikan STB tersebut bertipe DVB-T2 karena jenis ini mendukung koneksi dengan antena dari TV analog.
  • Matikan televisi analog terlebih dahulu sebelum memulai pemasangan.
  • Lepas kabel antena yang sebelumnya tersambung ke TV analog, lalu sambungkan ke port "ANT IN" di bagian belakang STB.
  • Sambungkan kabel HDMI dari STB ke TV analog.
  • Jika televisi analog tidak memiliki port HDMI, gunakan kabel AV dengan tiga konektor berwarna merah, kuning, dan putih.
  • Pastikan STB terhubung ke sumber daya listrik dan dalam kondisi siap digunakan.
  • Nyalakan STB dan TV analog.
  • Akses menu pengaturan pada TV dan pilih mode tampilan AV.
  • Setelah tampilan STB muncul di layar, lakukan pencarian saluran siaran digital.
  • Jika daftar saluran digital telah muncul, pilih opsi simpan agar bisa mulai menikmati siaran digital.

Selain menggunakan STB, cara lain yang lebih praktis adalah membeli Smart TV. Dengan perangkat ini, kamu tidak perlu lagi membeli dekoder tambahan karena Smart TV sudah dilengkapi dengan fitur penerima siaran digital. 

Tak hanya itu, Smart TV juga populer karena mampu berfungsi sebagai TV berbasis internet, memberikan akses ke berbagai layanan streaming dan konten online lainnya, asalkan tersambung ke jaringan internet yang stabil.

Pengguna Smart TV bisa menikmati film dan video dari berbagai platform digital, termasuk YouTube. Sebagai alternatif, kamu juga bisa menggunakan Android TV yang pada prinsipnya memiliki fungsi serupa. 

Android TV juga bisa diandalkan untuk menggantikan peran TV analog tanpa perlu membeli dekoder tambahan, selama perangkat tersebut memiliki akses Wi-Fi.

Meski sama-sama berfungsi sebagai TV berbasis internet, Smart TV dan Android TV memiliki beberapa perbedaan mendasar. 

Android TV menjalankan sistem operasi Android, serupa dengan yang digunakan pada smartphone, dan mendukung akses langsung ke Google Play Store serta berbagai aplikasi berbasis Android.

Sebagai tambahan, beberapa ponsel model lama juga sempat menawarkan fitur TV, meskipun siaran yang bisa ditangkap hanya terbatas pada siaran analog biasa.

Rekomendasi STB yang sudah Bersertifikat Kominfo

Kamu bebas memilih dan membeli perangkat STB baik secara online maupun langsung di toko fisik. 

Namun sebelum memutuskan untuk membeli, penting untuk memastikan bahwa perangkat STB yang dipilih sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Berikut ini beberapa pilihan STB yang direkomendasikan dan bisa kamu gunakan untuk menangkap siaran televisi digital:

  • POLYTRON PDV 600T2
  • NexMedia NA1300/DVB-T2 MPEG4 HD
  • ICHIKO 8000HD
  • AKARI ADS-2230
  • AKARI ADS-210
  • AKARI ADS-168
  • VENUS Brio
  • TANAKA T2
  • MATRIX APPLE
  • EVERCOSS STB1

Pastikan memilih perangkat yang terverifikasi agar proses migrasi dari siaran analog ke digital berjalan lancar dan bisa dinikmati secara optimal.

Perbedaan TV Analog dan TV Digital

Mungkin kamu penasaran, kenapa sih harus beralih ke televisi digital? Tentu saja ada banyak manfaat yang bisa kamu rasakan. 

Berdasarkan informasi dari e-book Indonesia dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), televisi digital memiliki setidaknya tiga keunggulan utama, yaitu dari segi teknis, kualitas suara yang lebih bersih, serta penggunaan teknologi yang lebih modern.

Agar kamu bisa memahami lebih dalam tentang apa saja perbedaan mendasar antara TV analog dan TV digital, berikut ini penjelasan lengkapnya:

Jenis Sinyal yang Digunakan

Perbedaan utama terletak pada jenis sinyal. Televisi analog umumnya menerima sinyal dari antena UHF, yang sering kali terganggu oleh berbagai masalah seperti noise dan distorsi gambar. 

Sebaliknya, televisi digital telah dibekali sistem pemrosesan sinyal yang lebih baik, sehingga tidak mudah terganggu oleh masalah tersebut. Ini membuat siaran yang diterima tetap stabil dan jernih.

Tipe Perangkat Televisi

TV analog biasanya memiliki bentuk besar seperti televisi tabung, meskipun ada juga model layar datar yang hanya mampu menangkap sinyal analog. 

Untuk dapat menikmati siaran digital, TV analog harus dilengkapi perangkat tambahan seperti STB (set-top box).

Sementara itu, televisi digital—seperti perangkat dengan sistem siaran DVB-T2—dan smart TV sudah termasuk dalam kategori televisi digital. 

Perangkat ini biasanya telah mendukung pencarian saluran digital secara otomatis tanpa memerlukan tambahan alat.

Kemampuan dalam Menangkap Sinyal

Kualitas siaran pada TV analog sangat bergantung pada jarak antara antena dan stasiun pemancar. Semakin jauh letaknya, semakin lemah sinyal yang diterima, sehingga gambar dan suara pun cenderung terganggu.

Berbeda halnya dengan televisi digital, yang tidak terpengaruh oleh jarak. Baik antena berada dekat maupun jauh dari stasiun pemancar, kualitas suara dan gambar tetap konsisten jernih.

Itulah sebabnya, beralih ke televisi digital bisa jadi langkah yang sangat menguntungkan bagi pengalaman menonton yang lebih nyaman dan modern.

Kemampuan Fitur Televisi

Jika kita bandingkan dari sisi fitur, televisi analog cenderung memiliki kemampuan yang terbatas dan belum dilengkapi dengan teknologi canggih. 

Sebaliknya, TV digital umumnya sudah menawarkan berbagai fitur modern, termasuk kemampuan interaktif dan akses terhadap informasi jadwal siaran yang cukup lengkap, baik untuk acara yang sudah tayang, sedang berlangsung, maupun yang akan datang.

Fasilitas semacam ini dikenal dengan istilah panduan program elektronik atau electronic program guide. 

Melalui fitur tersebut, penonton bisa dengan mudah mengetahui informasi detail terkait acara yang sedang diputar atau jadwal tayangnya di saluran tertentu.

Kualitas Tampilan dan Suara

Aspek lain yang menjadi pembeda adalah kualitas gambar serta suara. TV analog sering kali menampilkan gambar yang kurang tajam dan suara yang tidak stabil, karena tergantung pada seberapa kuat sinyal yang diterima dari pemancar. 

Sebaliknya, televisi digital dirancang untuk menyajikan gambar yang lebih jernih dan suara yang lebih bersih, tanpa banyak gangguan, terlepas dari seberapa jauh letak antena dari pemancar sinyal.

Ciri-ciri TV Digital

Mungkin masih banyak yang belum mengenali berbagai fitur yang ditawarkan oleh televisi digital. Untuk memahami lebih jauh mengenai karakteristiknya, berikut penjelasan menyeluruh tentang ciri-ciri televisi digital:

Bukan Bertipe Tabung

Dari tampilan luar, televisi digital bisa langsung dibedakan dari model televisi tabung. Umumnya, bentuknya tidak lagi menyerupai tabung dan ukurannya cenderung lebih ramping. 

Bobot televisi digital juga lebih ringan sehingga mudah dipindahkan. Dari sisi desain, perangkat ini tampil dengan bentuk yang tipis dan modern. 

Selain itu, televisi digital biasanya menggunakan teknologi layar seperti LCD (Liquid Crystal Display) atau LED (Light Emitting Diode), yang membuat tampilannya lebih elegan dan efisien.

Tampilan Visual dan Suara Lebih Unggul

Salah satu keunggulan televisi digital dibandingkan versi analog adalah kualitas gambar dan audio yang jauh lebih baik. Televisi digital mampu menyuguhkan tayangan dengan resolusi tinggi, bahkan hingga 4K HD. 

Tak hanya itu, kualitas suara pun lebih jernih karena telah dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti surround sound dan Dolby Audio, yang membuat pengalaman menonton menjadi lebih hidup.

Efisiensi Penggunaan Kanal Frekuensi Radio

Dalam sistem siaran digital, khususnya yang mendukung format DVB-T2, satu kanal frekuensi radio mampu menayangkan hingga 12 program dengan kualitas standard definition (SDTV).

Berbeda dengan TV analog yang hanya mampu menayangkan satu siaran per kanal frekuensi, sistem pada televisi digital jauh lebih efisien dan memberikan hasil yang lebih maksimal. 

Hal ini membuat siaran televisi digital menjadi pilihan yang lebih baik dalam hal efektivitas dan kualitas penyampaian informasi.

Fitur Pencarian Siaran Digital atau DTV

Salah satu keunggulan televisi digital adalah tersedianya fungsi penyiaran digital yang sering disebut sebagai DTV. Fitur ini menjadi pembeda yang cukup mencolok antara televisi digital dengan televisi tabung konvensional.

Untuk bisa memanfaatkan fungsi DTV, pengguna TV LED atau LCD biasanya memerlukan perangkat tambahan yang dikenal dengan nama set-top box DVB-T2 atau STB.

Banyak televisi digital terbaru yang sudah dilengkapi dengan teknologi pemutaran video terestrial digital generasi kedua (DVB-T2).

Teknologi ini membantu dalam menerima sinyal digital dan mengubahnya menjadi siaran yang dapat ditampilkan pada televisi digital tanpa harus menggunakan antena eksternal seperti pada televisi analog.

Dua Status Penyiaran pada TV Digital

Secara prinsip, sistem DTV hanya mengenal dua kondisi, yaitu status terima (accept, kode 1) dan tidak terima (not accept, kode 0). Hal ini berarti jika penerima sinyal digital berhasil menangkap sinyal, maka siaran akan bisa diterima dan ditampilkan. 

Sebaliknya, jika sinyal tidak diterima, maka gambar dan suara tidak akan muncul di layar televisi.

Lebih Banyak Fitur Pendukung

Selain memberikan siaran dengan kualitas lebih jernih, televisi digital juga menawarkan sejumlah fasilitas tambahan. 

Salah satunya adalah Electronic Program Guide (EPG) yang memungkinkan pengguna untuk melihat jadwal acara dengan mudah, serta memberikan penilaian atau rating terhadap kualitas siaran berdasarkan program yang sedang ditonton. 

Fitur ini membuat pengalaman menonton televisi menjadi lebih interaktif dan informatif.

Cara Memasang TV Digital

Setelah memahami ciri khas serta keunggulan televisi digital, kini saatnya membahas bagaimana memasang TV digital di rumah. Terdapat dua metode pemasangan yang bisa Anda coba sesuai dengan kondisi perangkat yang Anda miliki.

Cara memasang TV digital dengan tuner bawaan:

  • Pasang antena UHF, baik tipe indoor maupun outdoor, sesuai kebutuhan Anda.
  • Hubungkan kabel antena langsung ke TV tanpa perlu menggunakan amplifier.
  • Nyalakan TV LED yang sudah memiliki receiver DVB-T2 bawaan, lalu akses menu pencarian saluran.
  • Pilih opsi penalaan otomatis agar televisi dapat memindai saluran secara mandiri.
  • Tunggu sampai proses pemindaian selesai mencapai 100%.
  • Setelah selesai, TV secara otomatis akan menyimpan saluran yang ditemukan, sehingga Anda dapat langsung menikmati siaran digital dengan kualitas baik.

Cara memasang TV digital menggunakan decoder:

  • Pastikan TV yang Anda gunakan adalah televisi tabung atau LED yang belum dilengkapi tuner digital.
  • Pasang antena UHF, baik indoor maupun outdoor, sesuai kebutuhan.
  • Sambungkan kabel antena UHF ke perangkat decoder DVB-T2 tanpa amplifier, lalu hubungkan decoder ke TV.
  • Nyalakan kedua perangkat, yaitu TV dan decoder, secara bersamaan.
  • Gunakan remote decoder untuk mengakses menu pencarian saluran.
  • Lakukan pemindaian otomatis dan tunggu sampai proses pemindaian selesai.
  • Saluran yang terdeteksi akan tersimpan secara otomatis.

Kekurangan TV Digital

  • Bagi mereka yang baru pertama kali mengenal teknologi digital, pemasangan STB terkadang terasa rumit dan membingungkan.
  • Ketersediaan sinyal dan koneksi internet sangat krusial; tanpa adanya sinyal yang memadai, gambar yang ditampilkan hanya akan berupa layar kosong atau gambar statis, tergantung jenis STB yang digunakan.
  • Jumlah saluran yang bisa diakses berbeda-beda di tiap wilayah, karena tidak semua stasiun TV menyiarkan secara digital di semua daerah.
  • Peralihan antar saluran pada televisi digital biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan televisi analog.
  • Harga perangkat penyiaran digital seperti Set Top Box umumnya lebih tinggi daripada perangkat analog, dengan kisaran harga antara 200 ribu sampai 500 ribu rupiah.

Kekurangan TV Analog

Hanya mampu menerima sinyal analog

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, televisi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah hanya bisa menangkap sinyal televisi analog. 

Sementara itu, TV digital hanya bisa dinikmati lewat perangkat televisi modern yang lebih canggih.

Kualitas gambar kurang baik

Karena televisi analog hanya menerima sinyal dari pemancar yang dekat, semakin jauh jarak dari stasiun pemancar, kualitas gambar akan semakin menurun bahkan bisa hilang sama sekali. 

Selain gambarnya yang selalu dalam resolusi standar (SD), televisi analog juga masih memakai teknologi tabung CRT yang tidak efisien dalam penggunaan ruang.

Oleh sebab itu, televisi analog biasanya mengandalkan antena untuk menangkap sinyal dari sumber siaran, dan tanpa antena, televisi tidak bisa menampilkan siaran dengan baik.

Konsumsi listrik tinggi

Televisi analog kebanyakan hadir dalam bentuk TV tabung yang dikenal sangat boros listrik. 

TV tabung ini menggunakan daya yang cukup besar dibandingkan televisi modern tanpa tabung yang jauh lebih hemat energi karena membutuhkan daya listrik yang lebih rendah.

Sebagai penutup, itulah cara ganti analog ke TV digital yang praktis agar kamu bisa menikmati siaran dengan kualitas gambar dan suara yang jauh lebih baik.

Terkini