JAKARTA - Mengambil momentum positif dari geliat pasar modal Indonesia, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), yang dikenal sebagai CDI Group, secara resmi menetapkan harga penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp190 per saham. Keputusan ini diambil setelah perusahaan menyelesaikan masa penawaran awal atau bookbuilding yang berlangsung dari 19 hingga 24 Juni 2025.
Dengan harga tersebut, CDI Group akan melepas sebanyak 12,48 miliar saham kepada publik, sehingga total nilai penghimpunan dana dari IPO ini mencapai Rp2,37 triliun. Langkah ini menandai tonggak penting dalam sejarah pertumbuhan perusahaan, sekaligus menjadi salah satu IPO terbesar di paruh pertama tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia.
Strategi Pendanaan untuk Ekspansi dan Penguatan Fundamental
- Baca Juga Emas Antam Naik, Investasi Tetap Menarik
Penawaran saham perdana ini bukan sekadar aksi korporasi biasa, melainkan bagian dari strategi jangka panjang CDI Group dalam memperkuat struktur permodalan dan memperluas cakupan bisnis. Dana segar yang diperoleh dari IPO rencananya akan digunakan untuk sejumlah agenda penting, termasuk ekspansi infrastruktur, investasi di sektor energi, serta penguatan lini bisnis strategis lain yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan perseroan.
Dalam prospektus resmi yang telah dirilis kepada publik, manajemen CDI Group menjelaskan bahwa sebagian besar dana hasil IPO akan dialokasikan untuk pengembangan proyek-proyek bernilai tambah, serta penguatan posisi anak usaha dalam rantai pasok industri nasional.
“Kami melihat momen ini sebagai langkah strategis untuk membawa CDI Group ke level pertumbuhan yang lebih tinggi, dengan tata kelola yang lebih terbuka dan profesional,” ungkap jajaran direksi CDI Group dalam pernyataan resminya.
Menarik Perhatian Investor Domestik dan Global
Selama masa penawaran awal, saham CDI Group mendapat sambutan yang cukup hangat dari investor, baik institusi maupun ritel. Dengan latar belakang bisnis yang kuat dan rekam jejak ekspansi yang konsisten, IPO ini berhasil menarik perhatian banyak pihak yang melihat potensi pertumbuhan jangka panjang dari grup usaha tersebut.
Investor juga mencermati keberhasilan CDI Group dalam membangun portofolio bisnis yang terdiversifikasi, mulai dari infrastruktur energi, konstruksi, teknologi, hingga properti, yang semuanya memiliki nilai strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Tidak mengherankan jika selama masa bookbuilding, harga saham CDI Group terkonsolidasi pada titik yang dianggap wajar dan menarik, yaitu Rp190 per saham. Harga ini dinilai mencerminkan nilai fundamental perusahaan, sekaligus memberikan ruang apresiasi yang menjanjikan bagi pemegang saham baru.
Struktur Saham dan Komitmen Tata Kelola
Dengan jumlah saham yang dilepas ke publik sebanyak 12,48 miliar lembar, CDI Group membuka kepemilikan hingga mencapai persentase signifikan terhadap modal ditempatkan dan disetor penuh. Struktur ini dirancang untuk memperkuat partisipasi investor publik dalam menentukan arah perusahaan, serta memastikan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan strategis.
Manajemen juga menegaskan bahwa langkah go public ini merupakan bagian dari komitmen untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara lebih luas dan sistematis. Melalui keterbukaan informasi, audit berkala, dan transparansi keuangan, perusahaan ingin menunjukkan bahwa kepercayaan publik adalah aset terpenting yang dijaga pasca-IPO.
“Kami siap masuk dalam ekosistem korporasi terbuka, dengan segala tantangan dan tanggung jawabnya. Tata kelola yang baik adalah kunci keberlanjutan bisnis,” ujar salah satu komisaris independen perusahaan.
Industri dan Visi Jangka Panjang CDI Group
CDI Group dikenal sebagai korporasi yang memiliki cakupan bisnis lintas sektor, mulai dari energi baru dan terbarukan, infrastruktur, transportasi logistik, hingga proyek strategis nasional lainnya. Masuknya CDI Group ke pasar modal dinilai akan menambah warna dan bobot tersendiri di sektor investasi publik Indonesia.
Dengan visi menjadi pemain utama di kawasan Asia Tenggara dalam hal pengembangan infrastruktur dan solusi energi terintegrasi, CDI Group menargetkan penggunaan dana IPO untuk:
Investasi pada proyek-proyek green energy dan infrastruktur berkelanjutan.
Peningkatan kapasitas produksi pada sektor manufaktur.
Aksi korporasi lanjutan berupa pengambilalihan atau penguatan sinergi anak usaha.
Digitalisasi dan efisiensi operasional di semua lini.
Proyeksi Positif dan Antusiasme Pasar
Para analis pasar modal memandang IPO CDI Group sebagai sinyal positif di tengah ketidakpastian global. Dengan posisi cashflow yang kuat dan rekam jejak eksekusi proyek yang baik, CDI Group diprediksi akan menjadi salah satu emiten yang diperhatikan di sektor infrastruktur dan energi dalam beberapa kuartal ke depan.
Sejumlah investor ritel juga menyampaikan antusiasme mereka terhadap listing ini, yang dianggap sebagai kesempatan langka untuk berinvestasi di perusahaan dengan skala besar dan potensi pertumbuhan tinggi.
“Kami melihat CDI Group sebagai salah satu perusahaan nasional yang memiliki nilai strategis jangka panjang. IPO ini memberi peluang bagi publik untuk ikut ambil bagian dalam transformasi bisnis nasional,” ujar seorang investor institusional di Jakarta.
IPO CDI Group, Awal dari Perjalanan Baru
Dengan resmi ditetapkannya harga IPO pada Rp190 per saham, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) siap memasuki babak baru sebagai perusahaan terbuka. Penggalangan dana sebesar Rp2,37 triliun bukan hanya menjadi catatan penting secara finansial, tetapi juga mencerminkan kepercayaan pasar terhadap potensi dan visi jangka panjang perusahaan.
Langkah IPO ini akan membuka lebih banyak peluang untuk tumbuh, bermitra, dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik di dalam maupun luar negeri. Para pemegang saham baru kini menantikan debut perdagangan CDI Group di Bursa Efek Indonesia, yang dijadwalkan akan menjadi salah satu momen penting di pertengahan tahun ini.
Dengan fondasi bisnis yang kuat, manajemen yang profesional, serta orientasi strategis jangka panjang, CDI Group menunjukkan bahwa mereka tidak sekadar mencari pendanaan, melainkan juga memperkuat posisi sebagai pemain nasional yang siap bersaing di panggung regional dan global.